Kelas:X Mipa 1
Diana berlari dengan napas memburu. Di belakang terlihat seseorang yang tak ia kenal terus mengejarnya. Ia pun teringat kejadian pagi tadi, saat tak sengaja menumpahkan kopi panas pada seorang pria berparas tampan, di kafe langganannya. Ekspresi marah sangat nampak di wajah pria tersebut, tapi Diana lebih memilih meminta maaf dengan suara pelan, kemudian pergi meninggalkannya. Pria dengan rambut panjang tersebut memanggilnya, meskipun Diana mendengarnya, ia terus berjalan. Tak disangka, pria yang tadi pagi ia temui kini mengejarnya. Hati Diana bertanya, 'Apakah pria itu ingin membunuhnya? '.
Pria tersebut meneriakkan sesuatu dengan suaranya yang parau, membuat Diana semakin ketakutan. Ia terus berlari tanpa peduli teriakan pria tersebut, karena teringat akan sebuah drama pembunuhan yang baru saja ditontonnya. Terlebih jarak diantara keduanya semakin dekat.
Pria yang mengejar kini mendekat, membuatnya semakin panik. Ingin berteriak, tapi tidak mungkin karena langit sudah gelap dan hujan mulai turun. Ia menyalahkan dirinya yang berlari tanpa arah hingga menuju sebuah taman yang sudah lama tak terpakai akibat kejadian pembunuhan. Sunyi dan sepi, membuat hatinya semakin menciut. Diana mulai kelelahan,tanpa sengaja kakinya terantuk batu dan kemudian jatuh ke tanah yang basah. Kini ia berhadapan dengan sosok pria yang mengejarnya. Pria tersebut berjongkok lalu mengikat rambut panjang yang menutupi wajahnya hingga terlihat dengan jelas. "Johan!"sorak Diana saat mengetahui pria tersebut adalah seseorang yang sangat ia cintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar