Bullying

 Oleh : Nurliana 

Sadrina adalah pelajar SMA yang merasakaan salah satu kenakalan remaja seuisianya. Ia mengalami pembullyan dari teman teman satu sekolahannya. Sebenarnya pembullyan yang Ia alami sudah terjadi semenjak Dia menduduki bangku SD. Ejekan dari teman temannya mengenai fisiknya sampai perlakukan kasar yang Ia terima. Sayangnya Ia tidak berani melapor kepada guru maupun orang tuanya, Jikapun melapor kepada orang tuanya yang Ia terima hanya kenyataan bahwa Dia adalah anak yatim piatu yang dibesarkan di panti asuhan. Dan jika Ia melaporkan perbuatan teman temannya yang ada mereka akan semakin membuatnya menderita.

Waktu istirahat seharusnya dihabiskan dengan berkumpul bersama teman teman di kantin mau pun ditaman. Tapi Sadrina harus terpaksa melanyani para kakak kelasnya dengan membawakan pesanan mereka semua. "Lambat banget Elu!" Tegur Dara ketika melihat Sabrina datang membawakan makanannya. "Maaf, tadi Aku dihadang sama Abim dan teman temannya Kak" Jawab Sabrina takut takut. "Alesan tadi Elu niat kabur kan kalau nggak ada Dayat yang ngeliat Elu di depan kelas sepuluh Elu udah lari dari tadi ya kan!" Dara mendorong bahu Sabrina dengan keras membuat gadis itu meringis. Dilanjutkan degan perkataan kasar yang penuh hinaan beserta perlakuan kasar seperti menarik rambutnya. Semuanya Ia alami setiap hari, Dia hanya bisa merasakan ketenangan dihari hari libur.

Namun, kini Sadrina tidak perlu menghadapi itu semua lagi. Sekarang Ia tenang dan terbebas dari pembullyan yang selama ini dialaminya. Tidak ada lagi Kakak kelas yang menyuruhnya membeli makanan atau perlakuan kasar dari teman teman seangkatannya. Seminggu sebelum libur panjang selesai Ia ditemukan tergeletak tal berdaya di kamar panti asuhannya. Menurut hasil penyelidikan polisi Sadrina overdosis obat penenang. Polisis bahwa penyebab Sadrina mengomsumsi obat penang tersebut karna pembullyan yang ia alami. Namun sayangnya tidak ada yang mengetahui siapa pelaku pembullyan tersebut sehingga kasusnya ditutup dan Sadrina dimakamkan dengan tenang. Kini Sadrina merasa tenang di atas sana bersama dengan Sang pencipta.

~❁❁❁❁❁❁~