Sabtu, 29 Agustus 2020

Melukis Senja

Oleh: Nayla Denaya Umar


Hai Senja,Aku ingin bercerita tentang dia. 
Dia yang pernah aku lupakan sejenak,untuk menetralkan rasa ku padanya.Aku sendiri bertanya tanya pada diri sendiri,kenapa harus dia?.Dia yang sudah pernah menyakiti bahkan meninggalkanku tanpa alasan dan tanpa kejelasan.Jahat. Satu kata yang paling tepat untuk seseorang yang sudah membuatku seperti ini. Lelaki yang pernah kubangga banggakan didepan banyak orang, lelaki yang pernah aku puja puja,lelaki yang dulu selalu membuatku merasa senang akan hadirnya disampingku.Akan tetapi,sekarang?.Dia menjadi lelaki yang paling ingin kuhapus dari ingatan dan penglihatan ku sendiri,aku membencinya.Itu menurut egoku. Tetapi, menurut hatiku sendiri?. Aku masih menginginkannya untuk tetap berada dan selalu ada disaat aku membutuhkannya,menjadikannya tempat bersandar kala aku sedang lelah dengan dunia, menjadikannya tempat bercerita, menjadikannya sebagai tempat berkeluh kesah kala aku sedang letih menghadapi semua masalah ini. Senja,Kuharap kau dapat mendengar pengaduanku hari ini.Mendengar segala keluh kesahku, mendengarkan segala macam cerita ku.

   Biarkan aku melukis senja untuk terakhir kali ini saja, mengukir namanya disana, menikmati khayalan akan dia, memikirkannya,dan bahkan berkhayal tentang dia.Hey kamu.Aku ada pesan untukmu. 

   Aku harap,kau selalu mengingat semua tentang kita, mengingat segala kenangan tentang kita,dan kuharap kau tak melupakan satupun tentang akan diriku ini. Dibawah senja aku meluliskan indahnya senyummu,menorehkan kata kata indah tentangmu,menulis segalanya tentang kita. Aku mau meninggalkan jejak disisi mu,agar kita tak pernah terhalang oleh ego diri masing masing-masing,yang mengalahkan segalanya. Hei,ini aku. Aku rindu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...