Perkenalkan namaku Zanna Kailani,Aku adalah anak tunggal dari pengusaha yang kaya raya.Ayahku seorang pengusaha tambang batu bara dan ibuku memiliki butik terkenal.Orang tuaku adalah orang terpandang dan di segani di kotaku,mereka sangat di hormati oleh banyak orang.Saat ini aku masih duduk di bangku kelas 3 SD.Suatu saat di pagi hari aku bangun tidur,aku berjalan ke arah ruang tamu untuk mencari kedua orang tuanku,namun mereka sudah tak berada di rumah,Aku bertanya kepada pembantu yang bekerja dirumahku"mbak ibu sama ayah ke mana yah?"lalu di jawab"ibu sama bapak sudah ke kantor nak"itulah jawaban yang selalu ku dapatkan saat aku bertanya kepada pembantuku.Terkadang aku merasa sedih,,namun seiring berjalannya waktu aku merasa sudah terbiasa.
Di sekolah aku adalah murid yang pendiam,susah untuk di ajak berbaur dengan murud lainnya.Namun aku adalah anak yang pintar,aku selalu mendapat peringkat pertama di kelasku,aku juga sering mengikuti lomba olimpiade mipa di sekolahku.Tapi di samping semua itu aku tidak pernah bangga atas apa yang telah aku capai,karena orang tuaku tidak pernah hadir saat penerimaan penghargaan,setiap aku menyuruhnya untuk datang pasti mereka akan menolak dengan alasan mereka berdua sibuk.
Di luar sana mungkin banyak orang yang merasa ingin berada di posisiku,karena mereka hanya melihat bahwa aku adalah anak dari orang kaya.Tapi mereka tidak tau bagaimana menyedihkannya diriku yang dari kecil kekurangan kasih sayang orang tua.Bahkan sebenarnya aku yang merasa iri dengan mereka yang memiliki keluarga harmonis,orang tua perhatian,dan selalu di antar ke sekolah oleh orang tuanya.Tidak terasa sekarang aku sudah masuk kelas 2 SMP,namun entah mengapa aku selalu merasakan sakit di kepalaku sejak satu tahun lalu,tapi setiap aku merasakan itu aku selalu berfikir bahwa ini hanya sakit kepala biasa.Oleh karena itu aku hanya meminum obat yang ku beli di apotik setelah itu tidur agar sakitnya hilang.Tapi entah mengapa aku makin sering merasakan sakit di kepalaku.Akhirnya aku berinisiatif untuk ke dokter,setelah pemeriksaan dokter berkata aku menderita penyakit tumor otak,dan jika tidak ditangani lebih lanjut maka akan semakin parah.Akupun pulang,tapi aku tidak memberitahu kedua orang tuaku karena aku tahu pasti mereka tidak punya waktu.Lama kelamaan penyakitku semakin parah,tapi aku tidak berniat untuk mengobatinya, karna buat apa aku bertahan,buat apa aku sembuh,dan buat apa aku hidup jika aku tidak bisa mendapatkan kebahagiaan.Setelah pulang sekolah aku langsung menuju ke kamarku,karena sejak pelajaran terakhir di sekolah aku sudah tidak konsen di sebabkan kepalaku yang terasa sangat sakit.Sampai di kamar aku langsung tidur tanpa mengganti seragam sekolahku,aku berharap semoga saat aku bangun sakit di kepalaku sudah hilang.
Aku terbangun dari tidurku badan ku terasa lemas dan aku merasa ada yang berbeda dari kamarku,akupun melihat di sekelilingku untuk memastikan bahwa yang ku tempati adalah kamarku.Aku melihat mbak Ani salah satu pembantu di rumahku masuk lalu menghampiriki sambil tersenyum lalu ia berkata"apa aku sudah merasa baikan'akupun menjawab"iya"lalu aku bertanya"mbak ani dimana aku?"ia pun menjawab kalau aku berada di rumah sakit.Aku bertanya"dimana orang tuaku aku tidak melihatnya"iapun berkata bahwa orang tuaku sibuk dan belum mengetahui bahwa aku sedang di rumah sakit.Akupun menyuruh mak Ani untuk tidak memberi tahu orang tuaku.Sakitku semakin parah tapi aku tidak ingin menjalankan perawatan seperti yang di katakan dokter.Di pagi hari aku berangkat ke sekolah dengan tergesa-gesa,saat aku ingin menyebrangi jalan aku tidak sempat melihat kekiri dan kekanan sehingga kejadian yang tdk di inginkan pun terjadi.Aku di tabrak oleh mobil yang melaju diari arah kiri,yang menyebabkan pendarahan di kepalaku dan aku tidak dapat di selamatkan.Orang tuaku merasa terpukul karena kehilangan anak satu-satunya,di tambah kabar dari mbak ani bahwa aku selama ini menderita tumor otak.Mereka sangat menyesal karena tidak bisa merawatku dari kecil hingga aku tiada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar