Yang
terlihat belum tentu ada, yang ada belum tentu terlihat. Perkenalkan, namaku
Maya. Aku memang bisa melihat apa yang tidak bisa orang lain lihat. Yah..
benar, aku salah satu anak indigo. Bukannya merasa senang, namun sebetulnya ini
menjengkelkan. Kau tahu seberapa risih aku diganggu oleh mereka setiap hari?
Kau tahu seberapa risih aku yang selalu dikatakan aneh oleh teman-temanku
disekolah? Oh tidak!! Ini benar-benar mengangguku. Gara-gara kemampuan yang
tidak diinginkan olehku ini teman-temanku menjauhiku, disekolah aku hanya
memiliki 2 teman dekat Xaviera dan Aura. Kata ibuku, memang dari kecil aku
sering berbicara sendiri. Ibuku juga pernah membawaku ke “orang pintar” untuk
menutup mata batinku. Namun tidak ada hasil, aku masih saja bisa melihat
hantu-hantu yang menjengkelkan itu. Banyak sekali kejadian yang aku alami sejak
aku bisa melihat mereka. Kau tahu? Hantu yang paling unik itu pocong. Pernah
gak sih kamu ngebayangin ada mayat diiket kain putih lusuh terus loncat-loncat?
Tentu terdengar lucu kan? Namun aku bersahabat dengan salah satu pocong yang
tinggal di kebun pisang belakang rumahku. Selama aku hidup, kejadian paling
aneh itu aku pernah jatuh hati pada salah satu hantu yang ada disekolahku.
Cerita
nya berawal dari hari pertama aku masuk di-SMA. Menjadi siswa baru di salah
satu SMA boarding school di daerahku, dan aku masih satu sekolah dengan dua
sahabatku itu, bahkan kami sekamar di asrama sekolah. Tentu saja sebagai murid
baru kami diwajibkan untuk mengikuti masa orientasi atau pengenalan sekolah.
Siang itu saat matahari tepat berada diatas kepala kami para siswa baru disuruh
berbaris ditengah lapangan. Hal ini benar-benar menjengkelkan. Namun tiba-tiba
aku melihat siswa berbaju putih abu-abu namun dengan wajah pucat duduk dibawah
pohon mangga. Aku terus memandangi pria itu, saat dia sadar aku terus
memperhatikannya dia menoleh dan tersenyum kearahku. Saat itu juga aku sadar
bahwa dia bukan manusia, tapi hantu. Menyadari hal itu sontak saja aku
memalingkan wajah berpura-pura tak melihatnya. Singkat cerita saat bell
istirahat berbunyi Aku, Xaviera dan Aura menuju kantin untuk membeli cemilan.
Tiba-tiba hantu berseragam SMA itu mendekat dan berbisik ditelingaku, “Aku
lebih suka yang berpura-pura” katanya. Mendengar itu aku langsung teriak dan
tentu saja semua mata menuju ke arahku, memandangku seperti orang aneh. Kedua
sahabatku sudah pasti tahu ada apa, mereka menemaniku kembali kekelas.
Hari-hari berikutnya hantu itu selalu mengikutiku, bahkan sampai masuk di asrama
hanya sekedar berbisik dan meminta pertolongan. Aku yang sudah merasa sangat
terganggu akhirnya mengiyakan pertolongannya. Ia hanya minta diajari agar bisa
lulus UN, karena ia merasa ia tidak dapat menuju akhirat karena tidak
melaksanakan UN. Aku yang mendengar itu tentu saja tertawa terbahak-bahak.
Hantu pria bodoh mau lulus UN?? Ini cerita konyol. Ia juga bercerita sudah dua
bulan lebih dia menjadi hantu, dan mencari orang yang tepat untuk membantunya.
Namun hanya aku yang bisa melihatnya. Ia melupakan siapa orangtuanya dan dimana
ia tinggal, ia melupakan sebab kematiannya. Ia hanya tau satu hal yaitu
namanya, Rio. Karena hanya namanya yang tertulis di seragamnya, namun ia tak
memasang lambang nama sekolahnya, jadi sulit bagiku mencari tahu tentang dia. Aku
dan Rio sering belajar bareng, dia hantu pria yang sangat bodoh yang pernah
kutemui. Mungkin sekitar tiga bulan kami bersahabat beda alam, entah ini ilusi
atau sugesti, aku seperti merasa jatuh cinta untuk yang pertama kali, namun
yang menjadi penyesalanku, mengapa cinta pertamaku jatuh pada makhluk yang
berbeda denganku?
Hari
itu ia menyatakan cintanya padaku, aku tidak bisa berbohong, karena aku juga
menyukainya. Sekarang kami dekat bukan hanya sebagai sahabat, tetapi sebagai
kekasih. Aneh rasanya memiliki pasangan yang jelas tidak bisa dilihat dan
diseritakan pada sahabatmu sendiri. Seminggu setelah menyatakan cinta,
tiba-tiba saja Rio menghilang. Aku tidak menemukannya dimanapun. Aku merasa
benar-benar seperti orang bodoh! Bisa-bisanya aku dibohongi oleh hantu pria
macam Rio. Akhirnya aku mencoba move on dari dia, namun tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Setelah hampir tiga minggu aku berusaha melupakan
dia, tiba-tiba saja aku mendengar kabar bahwa siswa yang telah koma beberapa
bulan akibat kecelakaan akhirnya kembali kesekolah. Aku tidak tahu siapa siswa
itu, dan sepertinya aku tidak mau tahu. Saat istirahat tiba aku dan dua
sahabatku tentu saja menuju kantin, dan kau tahu apa yang kulihat disana? Aku
melihat Rio sedang berbincang bersama kakak kelasku. Aku yang melihat itu
segera mendekatinya dan langsung bertanya, “Kemana saja kau selama ini?”. Mendengar
pertanyaanku, Rio memasang wajah kebingungan. Ia sepertinya tidak mengingatku.
Ahh aku merasa malu, tiba-tiba bertanya seperti itu pada laki-laki yang baru
saja sadar dari komanya. Kurasa ia tidak mengingat masa dimana ia menjadi
hantu, ia tidak mengenaliku dan menganggapku seperti wanita aneh. Cinta
pertamaku kali ini benar-benar gagal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar