Selasa, 18 Agustus 2020

MY TWINS

 OLEH: ALFANI RISMAENITA

             Kematian saudari pasti tidak terlepas dari kata sedih. Apalagi jika yang meninggal adalah saudari kembarmu sendiri. Namun, pernahkah kamu membayangkan akan melihat kuburanmu sendiri?? Namaku Fani aku punya saudari kembar, Fina namanya. Kami kembar identik, kemiripan wajah dan tubuh kami memberi kami kesempatan untuk bertingkah jahil. Kami sering bertukar posisi dia kadang menjadi aku, dan akupun sebaliknya. Kami berbagi tempat tidur yang sama, disekolah kami duduk di kelas yang sama. Kami selalu melakukan kegiatan apapun secara bersama. Bahkan kami menyukai pria yang sama, namun akhirya pria itu berpacaran dengan Fina bukan denganku. Wajah kami memang mirip namun entah kenapa aku merasa tidak begitu, dia lebih menarik dariku, dia lebih popular, bahkan dia lebih disayang oleh orangtuaku. Kata orang, jika salah satu anak kembar merasakan sakit maka kembarannya juga akan merasakan hal yang sama walau terpisah jarak yang sangat jauh. Tolong kali ini percaya padaku!! Hal itu tidak benar, Fina tidak pernah merasakan sakitku, dan aku pun sebaliknya. Dia hidup bahagia sedang aku hidup dalam depresi.

             Aneh memang melihat kuburanmu sendiri, Bahkan lebih aneh kau melihat namamu terukir di batu nisan beserta tanggal kelahiran serta kematianmu disana. 'FANI, lahir 29 February 1998, wafat 23 Maret 2020'. Malam itu, aku dan saudariku  meminta izin agar pulang terlambat. Aku mengatakan akan datang ke pesta temanku sedang saudariku akan lembur kerja malam itu. Yah, memang benar dia sudah mendapat pekerjaan yang bagus, sedang disini aku masih menjadi pegangguran. singkat cerita setelah pulang, aku lagsung tidur nyenyak dikamar namun saudariku belum juga pulang. Mungkin sekitar pukul tiga dinihari aku dibangunkan oleh suara dering telepon rumahku. Mungkin ibu dan ayah masih tertidur nyenyak karena itu aku beranjak dari kasurku menuju lokasi telepon rumah. Segera kuangkat telepon itu. “Dengan keluarga dari Fani??” Tanya laki-laki diseberang telepon sana. “Ya, aku saudarinya” jawabku. “Maaf telah mengganggu jam tidurmu namun kami menemukan saudarimu tewas disamping lokasi bar yang semalam menjadi lokasi party. Kami menemukan bekas tikaman sepuluh kali tepat pada bagian dada kirinya. Kami berharap agar keluarganya dapat segera datang ke lokasi untuk mengidentifikasi korban.” Jelasnya. Aku segera menutup telepon dan mengetuk pintu kamar orangtuaku. Setelah mendengar ceritaku, ayahku segera mengambil kunci mobil lalu kami bertiga menuju lokasi yang disebut tadi. Sesampainya disana, aku melihat mayat saudariku disana. Bagaimana aku tak mengenalinya, kami punya wajah dan tubuh yang sama. Aku menahan tangisku sedangkan ibuku sudah jatuh pingsan disana. Seorang detektif mengajukan pertanyaan yang kujawab satu persatu. Dan sepertinya dia sedikit terkejut mengetahui bahwa kami bukan sekedar saudari, namun juga kembar identik. Detektif itu berpikir bagaimana jika sang pembunuh itu salah target? Detektif juga menemukan motif pembunuhan yakni perampokan, namun yang aneh adalah satu-satunya barang yang diambil hanyalah handphone saudariku. Ini menjadi semakin rumit.

             Setelah meninggalkan kantor polisi, pemakaman pun berlangsung. Tidak ada tangisan, aku hanya ingin tertawa. Kekasih baruku datang dan turut mengucap bela sungkawa atas kematian saudariku. Setelah pemakaman selesai ayah ibu masih ingin tetap disini untuk membacakan ayat suci kepada saudariku. Aku pulang lebih dulu diantar oleh kekasihku. Di dalam mobil aku mengambil handphone ku dan membuka pesan teks. Dari Kak Fina: Tentu saja aku akan menjemputmu, share lokasimu yah... (Hapus) Dari Kak Fina: Aku sudah ada di samping bar tempat partymu, kamu dimana? (Hapus). Haha dia sudah dikubur dengan namaku. Karena hanya nama yang bisa membedakan kami. Kekasihku dengan tenang menyetir mobil tanpa tahu bahwa kekasihnya telah meninggal. Dulu saudariku punya segalanya. Dia punya pekerjaan yang bagus, orangtua yang sayang padanya, ditambah lagi kepopuleran serta punya kekasih yang tampan. Tapi kali ini, semuanya milikku. Benar-benar semuanya. Maafkan aku Kak Fina sayang, terkadang butuh sedikit pengorbanan agar kau mendapatkan apa yang kau inginkan sedari dulu. Waktu kecil kita sering bermain tukar posisi, sekarang mari kita bermain permainan yang sama untuk selamanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...