![]() |
![]() |
Maruala-31-Agustus-2020
Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa tiba-tiba si bocah tersandung Batu dan terjatuh. “”Aduh!” Jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut ketika mendengar suara dikejauhan menirukan teriakannya persis sama, “”Aduhh!””.
Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “”Hei, siapa kamu?”” Dan jawaban yang terdengar adalah “”Hei, siapa kamu?”” Lantaran kesal mengetahui suaranya ditirukan, si anak berseru “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “apa yang terjadi?”Dengan penuh kearifan, sang ayah tersenyum, “Nak, coba perhatikan” lelaki itu berkata keras, “”Saya kagum padamu!”” suara Di kejauhan menjawab, ““Saya kagum padamu!”” Sekali lagi sang ayah berteriak “”Kamu sang juara!”” Dan suara itu kembali menjawab, ““Kamu sang juara!”.
Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap tidak mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “Suara itu adalah GEMA, tetapi sesungguhnya itulah KEHIDUPAN”."Kehidupan memberikan umpan balik atas semua ucapan dan tidakanmu, nak”, jelas sang ayah. “Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin banyak mendapatkan cinta didunia ini, ya ciptakanlah cinta didalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkanlah kemampuan didalam dirimu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan padanya. Ingat nak, hidup bukan sebuah kebetulan, tetapi sebuah bayangan dari dirimu sendiri”, tutur sang ayah…
~SELESAI~
Waktu menunjukkan pukul 12.00 malam ketika seorang gadis kecil terbaring ditempat tidurnya dan berusaha untuk tidur,ia berusaha menutup matanya tiab-tiba terdengar suara yang begitu keras memanggil namanya Dina... Dina... Dina... nama anak perempuan itu ,ia pun terkejut dan langsung mengecek dari mana asal suara yang memanggil -manggil namanya.Dina pun keluar dari kamarnya dan berjalan dilorong-lorong rumahnya untuk mencari asal suara itu.
Dina pun semakin dekat dari asal suara itu,ya suara itu berasal dari dalam kamar adiknya yang sudah lama meniggal karena sebuah penyakit aneh.Ia merasa ketakutan dan lari menuju kamar orang tuanya untuk memberitahukan semua suara yang Dina dengar ,dengan keadaan tidak sadar orang tua Dina berkata munkin itu hayalanmu saja kembalilah kekamarmu dan tidur besok kamu ada les piano.Seketika raut muka Dina murung dan berusaha memberanikan diri untuk kembali kekamarnya sesuai perintah orangtuanya.Pagipun tiba Dina masi memikirkan kejadian semalam yang dialaminya dengan terbata-bata ia berusaha menyakinkan orangtuanya,namun semua itu sia-sia.
Kejadian itu terjadi berulang-ulang Dina mulai merasa kesal dan memberanikan diri untuk masuk kekamar adiknya yang setelah sekian lama baru dibuka.Dengan keringat dingin Dina mulai mengecek setiap bagian kamar adiknya dan menemukan sebuah ruangan dimana ia melihat adiknya duduk dengan muka pucat dan badan yang begitu kurus ,Dina lansung melontarkan beberapa pertanyaan adik Dinapun menceritakan semua yang terjadi kepadanya ternyata orang tuanya sengaja mengurungnya karena malu dengan penyakit yang ia derita .Jasi siapakah mayat yang ada dikuburan itu?
Di suatu desa hiduplah seorang anak yatim piatu dan dia mempunyai adik laki-laki dan perempuan ibunya meninggal di saat ia ingin berangkat bekerja, dia di tabrak oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan saat itu adik laki-lakiku berumur 7 tahun. Dan ayah depresi tidak bisa menerima kematian istrinya tersebut, dan ia pun mengikuti istrinya ke pangkuannya Allah swt. Dan saat itulah saya memulai cerita ini. Di mana saya adalah seorang kakak yang harus menghidupi adik-adiknya. Umurku sekarang 13 tahun, adik perempuanku 10 tahun dan adik laki-lakiku berumur 7 tahun.
Di mana saya mempunyai tugas yang sangat berat karena saya harus menghidupi keluarga saya yaitu adik-adik saya .sejak kami ketinggalan orang tua kami, kami tidak tahu harus ke mana dan pada siapa kami harus membagi luka kami sedangkan kami tidak mempunyai sodara ataupun kerabat Tetapi kami harus tetap berjuang untuk bisa hidup. kami masih tinggal di rumah peninggalan orang tua kami. Tetapi kami bingung kami nanti makan apa, bagaimna kami bisa melanjutkan sekolah kami bagaimna kami bisa bertahan hidup di dunia yang kejam ini. Aku sekarang menduduki bangku kls 1 SMP dan aku memutuskkan untuk berhenti sekolah demi bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan adik-adik saya dan bagaimana saya bisa mengumpulkan uang untuk bisa menyekolahkan adik-adik saya agar tidak seperti saya. Dari tekat itulah saya bekerja keras sebagai kuli panggul, ojek payung, dan lainya atau bahasa halusnya adalah kerja serabutan. Ya, itulah yang saya kerjakan demi sesuap nasi agar adik-adik saya bisa bersekolah, kami hanya makan dari sisa-sisa beras yang saya pungut di pasar agar kami bisa makan. Karena saya tidak bisa melihat adik-adik saya kelaparan. Dimana saya rela kerja serabutan, tidak makan, di maki-maki orang yang penting adik-adik saya bisa makan dan tetap tersenyum.
Waktupun berjalan dengan begitu cepat hingga saya dewasa dan masih mengandalkan Pekerjaan serabutan. itulah yang sya kerjakan hingga saya berumur 22 tahun dan dari situlah sya bisa menghidupi keluarga saya agar tidak kelaparan dan bisa membiyayai sekolah adik-adik saya di mana adik saya yang perempuan bentar lagi ingin memasuki perguruan tinggi, dan yang laki-laki menduduki kls 1 SMA betapa bahagia saya karena saya bisa menyekolahkan mereka meskipun saya harus mengorbankan cita-cita dan impian saya demi adik-adik saya bisa bersekolah. Di mana saya tidak perna menyuruh adik saya untuk bekerja saya hanya ingin dia terus belajar dan bisa menggapai cita-citanya dengan itulah saya bisa bangga dan perjuangan saya selama ini tidak sia-sia. Meskipun adik saya ingin sekali membantu saya. Hingga suatu ketika adik saya menyelesaikan sekolahnya. Betapa bangganya saya melihat adik saya memakai baju sarjana dan memakai toga di kepalanya yang saya impikan sejak kecil yang tidak bisa saya ujudkan. Tetapi semua itu terujudkan berkat tekat adik saya yang terus bekerja keras demi bisa sampai di titik itu.
Barru, 30 Agustus 2020.
Oleh: Maydivani Pratiwi
Dibawah teriknya matahari, samar-samar aku melihat sesosok anak kecil yang terlihat sedang kebingungan. Dia terlihat sedang mencari sesuatu, matanya yang terus melihat kesana kemari membuatku penasaran, namun aku tak berani mendatanginya. Kulitnya yang putih, matanya yang berwarna biru,berambut coklat dan bibir yang pucat,"orang asing" pikirku. Kalau sudah berhubungan dengan orang asing aku benar-benar tak berani. Namun, lama-kelamaan dia terlihat sedih karena tidak menemukan sesuatu yang telah menjadi alasannya untuk berdiri di bawah terik panas matahari siang ini.
Karena kasihan dan entah keberanian siapa yang merasuki tubuhku untuk mendatangi anak kecil itu akupun berjalan,langkah demi langkah. Awalnya kupikir dia kehilangan orang tuanya saat bermain, namun setelah kutanyai ternyata dia yang ditinggalkan. "kasihan, padahal dia anak yang cantik" pikirku, "makasih kak" sambil tersenyum dengan menampilkan gigi putih rapinya,aku terkaget dengan pernyataan itu, aku sangat yakin kalau aku mengatakannya dalam hatiku, namun aku tetap tenang agar suasana tidak terasa canggung. Saat kutanyai namanya, dia berkata "Lily",namun aku heran kenapa dia ditinggalkan. Karena rasa penasaran yang dari tadi telah merasuki jiwaku, aku bertanya apa yang telah terjadi.
Dia menceritakan semuanya dari awal,dimulai saat dia berangkat bersama dan bermain bersama ibu dan ayahnya. Namun ditengah kesenangan itu dia ditinggalkan dengan alasan mereka ingin membeli sesuatu untuknya, dia sangat senang dan tidak sabar menunggu mereka kembali,tapi mereka tidak kembali. Dia sudah sangat ingin menangis tapi dia diajarkan oleh ibunya untuk kuat,jadi dia menahannya. Setelah mendengar semua ceritanya aku juga merasa ikut sedih karena aku membayangkan jika aku seperti dia aku pastinya juga sangat ingin menangis. Jadi,kubawa dia ke bawah pohon dan mengajaknya untuk berteduh sambil bersenang-senang. Dia anak yang baik, dia tidak nakal, jadi aku menyukainya. Langit telah berwarna jingga pertanda jika waktu telah menunjukkan jam 5,namun ibu dan ayahnya tidak juga kembali,aku terus bertanya-tanya mereka kemana, namun karena tidak ingin dia sedih lagi kuajak saja dia kerumahku,ibuku juga telah menyetujuinya. Awalnya dia ragu namun akhirnya dia menyetujuinya. Saat dia tinggal dirumahku, aku berusaha membuatnya senang agar dia tidak teringat lagi akan ibu dan ayahnya,tapi aku tetap selalu kembali ke taman setelah pulang sekolah berjaga-jaga jika suatu waktu ibu dan ayahnya telah kembali,namun hasilnya nihil, mereka tidak kembali.
Oleh:Haslyyana
Hai semuanya,perkenal kan namaku
Najla Nazihah aku adalah salah satu model terkenal di Indonesia,dan wajahku
biasa terlihat di berbagai stasiun TV.Aku memiliki wajah yang cantik,kulit
putih,hidung mancung,dan tubuh yang terbilang ideal.Aku sudah menginjak dunia
model sejak umurku masih 17 tahun,dan tidak terasa sekarang aku sudah berumur 21
tahun yang berarti ini sudah ke-5 tahun aku berkarir sebagai model.Awal aku
masuk dunia model aku merasa sangat senag,karena
di usiaku yang masih terbilang sangat muda sudah bisa menghasilkan uang
sendiri,dan orang tua serta kakak kupun sangat mendukungku.Namun lima tahun
berkarir sebagai model lama kelamaan membuatku bosan karna yang aku lakukan
hanya fokus ke dunia model.Biasanya saat aku merasa bosan aku mengajak
teman-temanku untuk berjalan-jalan,berbelanja,atau kesalon dan menghabiskan
uang banyak hanya untuk menghilangkan rasa bosanku.Namun kali ini aku merasa
sangat bosan yang membuat ku setres karena sudah berbagai cara aku lakukan
namun rasa bosanku tak kunjung hilang.Aku sudah melakukan semua saran yang di
berikan oleh teman-temanku namu itu semua hanya sia-sia,karena aku tetap merasa
bosan.Akhirnya salah seorang dari temanku memberiku benda berwarna putih yang
di bungkus pelastik,benda itu berupa serbuk halus.Aku benar-benar tidak tahu
sebenarnya apa yang ia berikan kepadaku namun ia berkata”Najla pasti saat ini
kamu merasa Sangat bosan,ini aku beliin obat penenang biar kamu tenang dan rasa
bosannya hilang”akupun menjawab “makasih ya,tapi memangnya obat ini bisa
menghilangkan rasa bosan?”iapun menjawab”coba saja pasti bisa”akupun
mencobanya.
Setelah meminum obat yang di berikan
oleh temanku aku merasa lebih tenang, dan jika aku merasa bosan maka aku akan
meminta temanku untuk membelikan aku obat seperti yang iya berikan dulu.Entah
mengapa obat itu membuatku merasa tenang dan malah kecanduan dengan obat itu.Saat
aku beristirahat di kamarku,aku kaget mendengar bahwa ada polisi yang sedang
menggeleda rumahku.aku keluar dari kamar dan bertanya pada orang yang berada di
rumah dan mereka juga tidak tahu mengapa para polisi ini menggeleda rumahku.Aku
melihat salah satu polisi memasuki kamarku dan ia keluar dengan membawa obat
penenang yang selalu ku minum.Iapun berjalan kearahku dan berkara”maaf anda
saya tangkat karena telah menggunakan sabu-sabu”aku dan orang yang berada di
rumahpun kaget bukan main,lalu akupun menjawab”maaf sebelumnya pak,tapi saya tidak
pernah mengomsumsi sabu-sabu dan yang bapak pegang itu hanya obat penenang
biasa”iapunberkata”anda bisa jelaskan di kantor polisi”.Saat aku di kantor
polisi aku di introgasi dan disuruh untuk menjelaskan mengapa sabu-sabu itu
berada dalam kamarku,aku hanya bisa diam karna tidak tahu harus berkata
apa,saat itu aku baru sadar jika aku telah di jebak oleh temanku
sendiri.Setelah persidangan aku di kenai hukuman 2 tahun penjara dan 6 bulan
rehabilisasi.Saat aku di dalam penjara berbagai berita dari yang fakta dan hoax
tersebar dimana-mana,hingga membuatku ingin mati saja.Namun kakakku tetap ada
di sampingku dan memberiku semangat,soal orang tua tidak usah di tanyakan
mereka sudah tidak menganggapku sebagai anaknya lagi.
Tidak terasa masa hukuman dan rehabku
sudah selesai dan akhirnya aku sudah bisa berkumpul dengan keluarga kakakku di rumahnya.aku
bersyukur kakak dan kakak iparku sangat menyayangiku walau dengan diriku yang
selalu jadi bahan hujatan orang lain di luar sana.Karena aku masih tidak PD
untuk keluar rumah,karena melihat dan mendengar omongan sinis dari orang lain
yang sungguh membuatku sakit hati.Kakak ku menyarankan untuk memasukkan aku
kedalam pesantren,bukan sebagai anak sekolah baru namun untuk memperbaiki
diriku dan memperdalam ilmu agamaku.Akupun mengikuti saran dari kakakku walau
aku masih merasa takut tidak akan di perlakukan dengan baik saat disana,dan
besok adalah hari dimana aku harus meninggalakan rumah dan keluargaku
lagi.sekarang aku sudah berada di perjalanan ke pesantren,aku merasa sangat
deg-degan namun aku tetap harus kuar dan percaya diri karena aku yakin bahwa
kakakku tidak akan memilih tempat yang salah.Sampai di pesantren orang-orang
menyambutku dengan sangat baik,mereka semua sangat ramah,yang membuat aku
sangat senang karena aku bisa mendapatkan teman lagi.Di pesantren aku tinggal
selama 1,5 tahun,disini aku belajar ilmu agama mulai dari awal yang membuatku
tersadar betapa besar dosa yang telah ku perbuat.Aku sering mendengar ceramah
yang di bawakan oleh para ustaz/ustazah yang sedang memberikan
pengajian.Sepulangnya aku dari pesantren aku tetap memakai gamis dan kerudung
panjang dan memulai hari hariku dari awal lagi,aku juga melanjutkan kuliah ku
yang sempat tertunda.Aku selalu berdoa “ya allah semoga aku bisa selalu berada
di jalanmu,dan semoga aku dapat merai kesuksesanku tanpa berjalan di jalan yang sesat".Saat aku berkuliah aku mulai memiliki teman lagi,walau tidak jarang orang melihatku sebelah mata.setelah aku di S1 aku mulai membuat usaha toko kue yang membuatku bisa mendirikan pesantren.
Oleh: Nur Suci Qalbi. M
Sebelas hari lagi tahun berganti, dan besok sekolahku mengadakan acara tahunan yaitu Pekan Olahraga dan seni (Porseni) . Seluruh Siswa Siswi sibuk mempersiapkan semua kebutuhan untuk pembukaan porseni, termasuk aku yang merupakan salah satu panitia dalam kegiatan tersebut. Siswa yang tidak termasuk panitia di kegiatan tersebut, sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba-lomba yang digelar dalam kegiatan itu. Ada beberapa jenis lomba yang akan digelar, yaitu Lomba Olahraga dan Lomba Seni, lomba olahraga mencakup lomba tarik tambang, sepak bola, sepak takraw, bola voli dan bulu tangkis. Sementara untuk lomba seni mencakup lomba menyanyi, menari, membaca puisi, melukis, dan Paduan Suara. Banyak sekali yang dibutuhkan untuk pembukaan porseni, seperti Panggung pentas, Dekorasi, dan peralatan di panggung.
Sore ini, Aku berangkat ke pasar untuk belanja keperluan pembukaan Porseni, Aku berangkat bersama 3 orang temanku yang bernama Hikmah, Rizki dan ali. Kami ke pasar mengendarai kendaraan umum, semua perlengkapan yang akan kami beli di sana telah aku tulis dalam secarik kertas, Dalam kertas itu lebih dari 10 alat dan bahan yang harus kami beli. Sesampainya di pasar, kami langsung masuk, dan mencari toko yang menjual barang yang harus kami beli, saat sampai di toko itu, ternyata hanya beberapa barang saja yang tersedia, jadi terpaksa Kami harus Mencari toko lain untuk membeli beberapa barang lagi yang tidak tersedia di toko tadi, Kami berempat pun berjalan dengan membawa barang-barang yang agak berat yang telah kami beli di toko tadi, Sesampainya di toko selanjutnya, kami mencari kertas yang berisi catatan barang-barang untuk melihat barang-barang yang belum kami beli, dan ternyata kertas itu hilang dari tangan Hikmah, Sontak kami kaget dan Panik karena kami tidak mengetahui barang-barang apa saja yang belum terbeli, dan barang itu pun harus segera dibeli karena pembukaan Porseni akan di laksanakan besok pagi.Kami pun berpencar untuk mencari secarik kertas tersebut, Aku dan Hikmah mencari di sepanjang jalan yang kami lalui setelah belanja di toko sebelumnya, sementara Rizki dan Ali keluar ke depan pasar untuk mencari kertas tersebut di parkiran, dan setelah hampir 20 menit mencari, kami tidak menemukan kertas itu sama sekali, Kami berempat merasa sangat kecewa karena telah menghilangkan kertas itu, dan terpaksa kami pun harus pulang tanpa membeli semua barang yang diperlukan.
Sesampainya di rumah Rizky, kami membuka barang yang telah dibeli di pasar, Tak lama kemudian, " Astagfirullah, Subhanallah, Masya Allah, ternyata kertas yang kita cari-cari tadi ada di dalam gantungan barang ini" Ucap Ali dengan kaget, Aku dan teman lainnya nya terkaget, "Hah? Apa?" Kagetku, rizky dan hikmah. " Ya Ampun, kami sudah capek-capek mencari di jalan kesana kemari, dan ternyata kertas itu terselip masuk kedalam kantongan barang ini" Kata Hikmah dengan kesal. "Sudah, sudah, kita juga terlalu ceroboh tadi, karena saat mencari kita tidak memeriksa di semua tempat termasuk barang barang, makanya tidak ditemukan" Nasehat Rizky, "Jadi, Apakah kita harus kembali ke pasar untuk membeli sisa barang ini? " tanyaku pada teman-temanku, " Ya terpaksa kita harus kembali ke pasar untuk melengkapi semua barang ini. Kami berempat pun kembali bergegas ke pasar untuk membeli barang-barang yang tersisa. Setelah membeli semua barang, kami pun pulang ke rumah masing-masing. Dan besoknya, pembukaan acara Porseni dilaksanakan sesuai rencana yang telah disiapkan.
Yang
terlihat belum tentu ada, yang ada belum tentu terlihat. Perkenalkan, namaku
Maya. Aku memang bisa melihat apa yang tidak bisa orang lain lihat. Yah..
benar, aku salah satu anak indigo. Bukannya merasa senang, namun sebetulnya ini
menjengkelkan. Kau tahu seberapa risih aku diganggu oleh mereka setiap hari?
Kau tahu seberapa risih aku yang selalu dikatakan aneh oleh teman-temanku
disekolah? Oh tidak!! Ini benar-benar mengangguku. Gara-gara kemampuan yang
tidak diinginkan olehku ini teman-temanku menjauhiku, disekolah aku hanya
memiliki 2 teman dekat Xaviera dan Aura. Kata ibuku, memang dari kecil aku
sering berbicara sendiri. Ibuku juga pernah membawaku ke “orang pintar” untuk
menutup mata batinku. Namun tidak ada hasil, aku masih saja bisa melihat
hantu-hantu yang menjengkelkan itu. Banyak sekali kejadian yang aku alami sejak
aku bisa melihat mereka. Kau tahu? Hantu yang paling unik itu pocong. Pernah
gak sih kamu ngebayangin ada mayat diiket kain putih lusuh terus loncat-loncat?
Tentu terdengar lucu kan? Namun aku bersahabat dengan salah satu pocong yang
tinggal di kebun pisang belakang rumahku. Selama aku hidup, kejadian paling
aneh itu aku pernah jatuh hati pada salah satu hantu yang ada disekolahku.
Cerita
nya berawal dari hari pertama aku masuk di-SMA. Menjadi siswa baru di salah
satu SMA boarding school di daerahku, dan aku masih satu sekolah dengan dua
sahabatku itu, bahkan kami sekamar di asrama sekolah. Tentu saja sebagai murid
baru kami diwajibkan untuk mengikuti masa orientasi atau pengenalan sekolah.
Siang itu saat matahari tepat berada diatas kepala kami para siswa baru disuruh
berbaris ditengah lapangan. Hal ini benar-benar menjengkelkan. Namun tiba-tiba
aku melihat siswa berbaju putih abu-abu namun dengan wajah pucat duduk dibawah
pohon mangga. Aku terus memandangi pria itu, saat dia sadar aku terus
memperhatikannya dia menoleh dan tersenyum kearahku. Saat itu juga aku sadar
bahwa dia bukan manusia, tapi hantu. Menyadari hal itu sontak saja aku
memalingkan wajah berpura-pura tak melihatnya. Singkat cerita saat bell
istirahat berbunyi Aku, Xaviera dan Aura menuju kantin untuk membeli cemilan.
Tiba-tiba hantu berseragam SMA itu mendekat dan berbisik ditelingaku, “Aku
lebih suka yang berpura-pura” katanya. Mendengar itu aku langsung teriak dan
tentu saja semua mata menuju ke arahku, memandangku seperti orang aneh. Kedua
sahabatku sudah pasti tahu ada apa, mereka menemaniku kembali kekelas.
Hari-hari berikutnya hantu itu selalu mengikutiku, bahkan sampai masuk di asrama
hanya sekedar berbisik dan meminta pertolongan. Aku yang sudah merasa sangat
terganggu akhirnya mengiyakan pertolongannya. Ia hanya minta diajari agar bisa
lulus UN, karena ia merasa ia tidak dapat menuju akhirat karena tidak
melaksanakan UN. Aku yang mendengar itu tentu saja tertawa terbahak-bahak.
Hantu pria bodoh mau lulus UN?? Ini cerita konyol. Ia juga bercerita sudah dua
bulan lebih dia menjadi hantu, dan mencari orang yang tepat untuk membantunya.
Namun hanya aku yang bisa melihatnya. Ia melupakan siapa orangtuanya dan dimana
ia tinggal, ia melupakan sebab kematiannya. Ia hanya tau satu hal yaitu
namanya, Rio. Karena hanya namanya yang tertulis di seragamnya, namun ia tak
memasang lambang nama sekolahnya, jadi sulit bagiku mencari tahu tentang dia. Aku
dan Rio sering belajar bareng, dia hantu pria yang sangat bodoh yang pernah
kutemui. Mungkin sekitar tiga bulan kami bersahabat beda alam, entah ini ilusi
atau sugesti, aku seperti merasa jatuh cinta untuk yang pertama kali, namun
yang menjadi penyesalanku, mengapa cinta pertamaku jatuh pada makhluk yang
berbeda denganku?
Hari
itu ia menyatakan cintanya padaku, aku tidak bisa berbohong, karena aku juga
menyukainya. Sekarang kami dekat bukan hanya sebagai sahabat, tetapi sebagai
kekasih. Aneh rasanya memiliki pasangan yang jelas tidak bisa dilihat dan
diseritakan pada sahabatmu sendiri. Seminggu setelah menyatakan cinta,
tiba-tiba saja Rio menghilang. Aku tidak menemukannya dimanapun. Aku merasa
benar-benar seperti orang bodoh! Bisa-bisanya aku dibohongi oleh hantu pria
macam Rio. Akhirnya aku mencoba move on dari dia, namun tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Setelah hampir tiga minggu aku berusaha melupakan
dia, tiba-tiba saja aku mendengar kabar bahwa siswa yang telah koma beberapa
bulan akibat kecelakaan akhirnya kembali kesekolah. Aku tidak tahu siapa siswa
itu, dan sepertinya aku tidak mau tahu. Saat istirahat tiba aku dan dua
sahabatku tentu saja menuju kantin, dan kau tahu apa yang kulihat disana? Aku
melihat Rio sedang berbincang bersama kakak kelasku. Aku yang melihat itu
segera mendekatinya dan langsung bertanya, “Kemana saja kau selama ini?”. Mendengar
pertanyaanku, Rio memasang wajah kebingungan. Ia sepertinya tidak mengingatku.
Ahh aku merasa malu, tiba-tiba bertanya seperti itu pada laki-laki yang baru
saja sadar dari komanya. Kurasa ia tidak mengingat masa dimana ia menjadi
hantu, ia tidak mengenaliku dan menganggapku seperti wanita aneh. Cinta
pertamaku kali ini benar-benar gagal.
Oleh: Nur afni ulfiana
" cinta kepada senja. Bukan, kepadamu. Eh, bukan, kepada kalian. Entah lah. Mungkin, aku jatuh cinta kepadamu waktu senja.Tentu kamu masih ingat saat semburat surya masih cukup rimbun, saat kita berjalan-jalan sore itu sambil bertelanjang kaki. Kristal-kristal di kaki, deburan ombak nan syahdu di telinga, hembusan garam nan basah di muka, serta degup di dada. Ah, siapa yang bisa lupa?Senja itu, di pantai itu, saat kita kemudian sepakat dalam diam. Tidak ada embel-embel, tidak ada jabat tangan, apalagi cap jempol di materai. Tak perlu. Cukup camar dan kapal nelayan di ujung horizon sana yang tahu kalau di pantai itu, Senin tanggal tujuh, aku menjadi manusia paling bahagia sedunia. Tentu kemudian, jelas kan kenapa aku bilang aku jatuh cinta kepada senja?Seharusnya pun, aku jatuh cinta kepada pantai juga.Eh bukan, aku jatuh cinta kepadamu! Entah waktu itu apa yang kamu rasakan. Bahagia? Apakah kamu juga jatuh cinta kepadaku, paling tidak barang sesaat? Tak tahu. Yang jelas sepanjang perjalanan kembali ke kota, kamu mendekapku sangat erat. Seperti yang kemudian sering kamu lakukan ketika kamu sedih, atau ketika kamu sedang marah kepadaku, lebih sering ketika kamu cemburu. Ah sayang, kamu selalu tidak percaya diri. Memangnya siapa sih yang punya mata sejernih hitam irismu? Siapa sih, yang punya rambut sehalus mahkotamu? Siapa sih, yang punya senyum terindah yang hanya mungkin tercipta dari bibir tipis milikmu itu? Ah sayang, betapa bodohnya kamu kalau harus cemburu!
Kemudian kita berkembang, berproses, sibuk dengan tujuan material dan normatif lain. Sibuk menyiksa diri dalam rutinitas tetek bengek tidak jelas yang masyarakat nilai sebagai sebuah keharusan. Sibuk siang malam, pagi sore, subuh, senja, kapanpun. Akhirnya, suatu hari, dalam dekapan itu, kita harus pergi satu sama lain. Duh, bagaimana aku bisa menikmati senja tanpa kamu? Aku harus hidup, tapi apa guna nya hidup tanpa cintamu? Di peron itu, kamu melambai pelan sambil melempar senyum. Ah keparat, mana bisa aku menahan rindu! Tapi sayang, rupanya rindu itu kemudian tersimpan. Bukan hilang, tapi tetap ada berdiri khidmat di ujung sana. Diam, menunggu saat yang tepat untuk datang dan menghujamiku dengan gambaran-gambaran tentangmu. Rindu itu bagaikan album foto, indah rapi tersimpan menunggu untuk kukagumi dan kuingat. Namun album foto ini brengsek, dia bisa datang sendiri menghadapku kalau aku sedang gabut. Dia datang, membuka halaman per halaman, menampakkan rambut indahmu, mata jernihmu, hidung panjangmu, gigimu, bibirmu, lehermu, uh semuanya! Kurang ajar kan?! Kemudian aku cari cara untukk mengurung rindu bedebah ini. Aku kesana kemari, menyibukkan diri makin-makin. Aku lelah, aku letih, aku mengantuk, aku menderita, tapi aku tidak rindu kamu. Itu bagus. Kalau cuma penat dan sakit tidak akan membunuhku. Kalau rindu kamu, siapa bisa menjamin? Hal itu perlahan-lahan menjadi tabiat baruku. Pelan-pelan, aku lupa bagaimana caranya merindu. Aku tak ingat lagi bagaimana harum rambutmu, kenyal pipimu, halus bibirmu, aku lupa. Tapi apa salahku? Orang bilang, kalau berjodoh pasti bertemu. Dosa apa aku, sehingga Tuhan harus menahan jodohku selama dasa musim? Apa benar itu jodohku? Kalau bukan, apa guna aku merindu seperti ini, ya tho?Hari itu, tanpa kuduga, kamu pulang. Kamu hadir dengan rambut terikat dan bibir merah menyala. Setelanmu khas wanita sukses sekali! Dandananmu sangat menor, sayang. Tapi cantik, karena itu kamu.
Kamu kemudian menyerahkan amplop. Undangan, katamu. Undangan pernikahan kamu dengan pria di seberang laut. Oh ya? Aku membaca namamu dan nama keren seorang pria. Namanya sangat asing, bukan orang sini rupanya. Aku melihat namaku sebagai yang diundang, diembel-embeli titel “saudara”. Apakah kita bersaudara, sayang? Apakah saudara saling merengkuh saat malam itu kita saling menggigil?Kenapa, tanyaku padamu. Kenapa tiba-tiba? Kemudian kamu menangis. Aku bingung setengah mati. Apa salahku?Kamu kemudian bercerita. Tentang pria seberang laut itu, seorang rekan kerja yang menguntungkan bagi perusahaan. Kemudian kalian menjalin kerja sama, kontrak, kemudian makan malam, pesta, dan selanjutnya entah apa lagi aku tidak mau dengar. Kamu menangis. Kamu bilang, ini semua salahmu, membiarkan si badut itu masuk dan meruntuhkanmu luar dalam. Kamu meminta maaf, aku tersenyum kecut. Ketika berbagai cara kulakukan agar tak merindu, kukira aku lah yang berdosa. Ah sayang, ternyata kamu ekstrem, ya? Kamu memang perempuan yang berani, dan kadang hilang arah. Aku paham itu, tentu saja. Lalu kamu harus menikah, tanyaku? Lari saja. Hidup bersamaku. Aku tidak peduli badut itu telah menidurimu berapa ratus kali, persetan bagiku. Aku cuma mau jiwamu, perasaanmu, cintamu. Tapi kamu menolak. Katamu, aku tidak akan siap. Rupanya, katamu, cintamu telah terbagi ke dalam raga baru. Jiwa kecil, yang sekarang bersemayam di relung kehidupanmu. Katamu, anak itu bukan tanggung jawabku, dan anak itu akan menjadi simbol bahwa cintamu tidak lagi seutuhnya kepadaku. Kemudian, setelah dekapan tererat yang pernah kamu lakukan padaku, kamu pergi. Kamu melangkah dari halaman rumahku, menuju pagar tanpa pernah sedikitpun membalik badan untuk melambaikan tangan atau sekedar memberi senyum seperti dulu. Maka dari itu aku datang kemari tiap senja, ke pantai ini. Aku jatuh cinta kepada senja, kepada semburat emas yang mengintip dari awan, yang kemudian berubah merah dan gelap. Aku jatuh cinta kepada senja, yang mengarsip rapi memori tentang kita. Aku jatuh cinta kepada senja, yang selalu hadir di sini ketika aku datang. Aku kagum, rindu, bahagia kepadamu, Senja.
Ole:Nur afni ulfiana
Kelas:X MIPA2
Siang tadi telah kulewati lorong yang melabirin," kabarmu dari sebuah sore di sebelah selatan, dekat dengan waktu yang sudah lama kutinggalkan. Lorong itu berujung pada dua sisi, lorong yang kita lewati dulu ketika pohon kelapa di sisi kolam masih setinggi tangga bambu. Dua sisi lorong yang sama-sama pernah kita pahami sebagai sisi dengan nama yang sama tetapi dalam pengertian yang berbeda. Bukankah kita lalu tersesat di tempat yang sama? Aku menunggu di ujung satu, dan kamu menunggu di ujung lorong lainnya. Dan sedikit waktu yang menjadi bagian kita lalu hilang lebih cepat. Menguap seperti embun di ujung rumput-rumput gajah sesaat setelah matahari meninggi.
Lorong itu lalu hanya menjadi sebuah penegasan bahwa arah, pertama-tama, adalah bukan kapan dan bagaimana kepergian akan dilakujalani tetapi ke mana arah akan dituju.
"Hahaha, tidak tersesat lagi kah?" tanyaku sambil terbahak. Mensyukuri bahwa kita pernah tersesat dalam waktu yang sama, di tempat yang sama dan dengan cara yang sama. "Tidak, aku tidak tersesat lagi," jawabmu dengan nada yang tersipu. Setelah ketersesatan itu, kamu lalu lebih sering tetiba menyelinap dalam ruang-ruang hening. Juga ketika asap-asap dupa melewati altar bertaplak putih dengan lilin yang menyala di sebelah kiri dan kanan. Mungkin karena langkah-langkah sejajar bergegas pernah kita satukan, hanya untuk mengejar supaya waktu tidak menguap secepat embun.
oleh: Dian Puspita
Hai namaku Melati, ibuku menyukai bunga maka dari itu ia memberiku nama Melati. Bunga memang indah bukan?ibu,ayah,bahkan aku semua menyukai bunga di taman rumahku dipenuhi bunga,semua macam bunga hampir aku memilikinya. Memandangi bunga tidak membuatku jenuh, berjam-jam pun aku sanggup:b ditamabah harum bunga aku sangat menyukainya,rumahku bukan lagi seperti halaman bahkan tentangga mengira itu kebun bunga.
Akhir pekan hari ini sedikit membosankan, ayah dan ibu masih sibuk bekerja. Akhir pekan ini akan ada meeting dadakan ibuku sama sehingga tidak ada waktu untuk kami menghabiskan akhir pekan bersama. Sedih rasanya, hari libur sekolahku sangat berbeda,biasanya aku,ayah,dan ibuku merawat bunga bersama menyiram bahkan menanam bunga. "hari yang membosankan" kataku berbaring di sofa depan tv setelah bosan melihat bunga,bahkan melihat bunga pun aku sudah sangat bosan.Pikir ku mulai melayang apa Ayah dan Ibu sudah tidak sayang kepadaku,bahkan untuk menanyakan kabar kepadaku seharian ini belum pernah,mereka lebih memetingkan pekerjaannya dan lebih memilih menghabiskan akhir pekan dengan orang lain dibanding anaknya sendiri,pikir ku dalam khayal tak kurasa sebutir air mata lolos akibat dari pikirku yang sangat mengaur. "Akhhh.!" sejam lebih aku menangis sampai aku tertidur disofa ini.
"Hei,bagunglah nak!" kata ayahku yang masih terdengar di alam mimpiku,aku menyadari itu bukan mimpi perlahan membuka mata "ehh ayah udah pulang, ibu belum pulang yah?" kataku dan dengan nada lesu diujung kalimat. "kok mata kamu bengkak nak,apa ada yang membuatmu menangis?" kata ayahku tanpa menjawab pertayaanku.Udalah hari ini sungguh membosankan bahkan suasana hati dan pikiran ku pun sangat tidak tenang,aku pun segera kekamar karena ada sedikit rasa kecewa melihat ibu sudah malam begini belum pulang."haii anak ibu belum tidur?" "ehh, belum bu". Setelah penjelasan ibu,dan ayah yang menurutku mengerti mengapa aku menagis tadi,"besok kita liburan,ke taman bunga,mau?" "setuju,eh mauu!" jawabku terlalu semangat. Orang tua sibuk bukan berarti melupakan buah hati mereka dari semua masalah bahakan pikiran harus disertai penjelasan,ini ceritaku seorang anak yang sangat menyukai bunga.
Oleh:Sri annisa
Semenjak aku lahir di negeri tercinta Indonesia, aku sadar negeri ini kaya, negeri ini adalah bangsa yang besar yang aku percaya dalam benakku negeri ini akan menjadi makmur, tentram dan damai diseluruh bangsa.Dimana negeri ini memiliki bendera merah putih yang bermakna merah berarti keberanian dan putih berarti kesucian dan dimana aku dilahirkan dan di besarkan oleh keluargaku yang sangat menyayangi anak-anaknya dan aku memiliki harapan yang sangat tinggi dinegeri ini,aku mau menjadi generasi muda yang tidak gampang menyerah seperti layak nya pahlawan-pahlwan yang sudah melawan penjajahan belanda.
Dan di negri ini lah yang banyak kenangan yang di alami dan kejadian yang telah di peroleh banyak nya faktor pergaulan.Di negri ini lah yang di nama kan indonesia yang dikenal dengan Indonesia penuh dengan makanan yang enak. Indonesia juga selalu mempunyai cerita tersendiri, mempunyai sumber daya alam yang sangat banyak dan memiliki keindahan alam yang tak di miliki oleh negara lain.
Aku mungkin sangat jauh berbeda dengan anak remaja kebanyakan yang lebih senang menikmati masa remajanya dengan melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat, dari kecil aku sudah dididik untuk menjadi anak yang mampu membanggakan keluarga dan bangsanya serta mampu berpikir untuk menata kehidupan dimasa depan. Kali ini aku akan berusahan ingin menjadi penerus bangsa indonesia dan menjadi anak yang bermanfaat bagi bangsa indonesia dan berharap agar segera pulih kembali dan membaik kembali indonesia ku tercinta
Oleh:Sri annisa
Disuatu hari terdapat dua perempuan yang bernama pelangi dan siska dia seorang pelajar di SMA dia adalah wanita yang dikagumi para lelaki disekolah.Dan terdapat tiga cwok yang bernama bagas,kevin dan boyy.Si siska sudah lama berpacaran dengan bagas di suatu hari siska mengungkapkan perasaannya dengan si bagas bahwa dia tidak lagi mencintainya dengan hati bagas yang kecewa dan selalu memikirkan masalah apa yang dibuat selama ini bersama siska.Datanglah si boy yang berusaha menenangkan hati bagas yang baru saja di putuskan dan setelah pulang sekolah bagas melihat siska berduaan dengan kevin dan sudah di telusuri ternyata kevin dan siska berpacaran.
Setelah pulang sekolah bagas yang mempunyai kafe.Dia bertemu dengan pelangi yang sudah membantu bagas saat kecelakaan.Bagas pun membuatkan minum yang telah di sediakan dikafe tersebut dan disitulah timbul perasaan pelangi terhadap si bagas dan setelah itu datang lah ayah pelangi dengan keadaan marah dan meminta agar pelangi segera pergi dari kafe ini dengan suara yang sangat kencang sampe di dengar oleh ibu bagas dan menyampering si ayah pelangi dan menyuruh untuk pergi dari sini.Dan ibu bagas memberi pesan kepada si bagas agar tidak berpacaran dan menyuruh bagas agar tidak dekat lagi dengan si pelangi.Tetapi pelangi dan bagas sudah mempunyai perasaan yang sama tetapi ayah pelangi dan ibu bagas tidak menyetujui anknya berpacaran.
Dan pada akhir nya bagas dan pelangi melarikan diri karena cinta yang dilarang oleh orang tua mereka.Dan pelangi pun mau dijodohkan oleh orang lain,terpaksa bagas dan pelangi kabur dari rumah dan menempatkan tempat yang sederhana di daerah terpencil.Dan pada akhir nya dia sementara tinggal di rumah yang sederhana.Setelah menenangkan diri bagas dan pelangi pulang kerumah masing-masing.Dan bagas bertanya keibu nya"ibu kenapa ibu tidak merestukan hubungan saya dengan pelangi padahal kami salin cinta bu" dan ibu bagas pun berkata"karena ayah pelangi lah yang membuat ayah mu meninggal"dengan hati kecewa dan nangis tak henti-henti nya dan bagaspun menceritakan kepada pelangi bahwa ayah nya lah penyebab meninggal nya ayah bagas dan bagas pun mengakhiri hubungannya walaupun itu sangat sulit melepaskan seseorang yang dia sangat cintai.
OLEH: ALFANI RISMAENITA
Kematian saudari pasti tidak
terlepas dari kata sedih. Apalagi jika yang meninggal adalah saudari kembarmu
sendiri. Namun, pernahkah kamu membayangkan akan melihat kuburanmu sendiri??
Namaku Fani aku punya saudari kembar, Fina namanya. Kami kembar identik,
kemiripan wajah dan tubuh kami memberi kami kesempatan untuk bertingkah jahil.
Kami sering bertukar posisi dia kadang menjadi aku, dan akupun sebaliknya. Kami
berbagi tempat tidur yang sama, disekolah kami duduk di kelas yang sama. Kami
selalu melakukan kegiatan apapun secara bersama. Bahkan kami menyukai pria yang
sama, namun akhirya pria itu berpacaran dengan Fina bukan denganku. Wajah kami
memang mirip namun entah kenapa aku merasa tidak begitu, dia lebih menarik
dariku, dia lebih popular, bahkan dia lebih disayang oleh orangtuaku. Kata
orang, jika salah satu anak kembar merasakan sakit maka kembarannya juga akan
merasakan hal yang sama walau terpisah jarak yang sangat jauh. Tolong kali ini
percaya padaku!! Hal itu tidak benar, Fina tidak pernah merasakan sakitku, dan
aku pun sebaliknya. Dia hidup bahagia sedang aku hidup dalam depresi.
Aneh memang melihat kuburanmu
sendiri, Bahkan lebih aneh kau melihat namamu terukir di batu
nisan beserta tanggal kelahiran serta kematianmu disana. 'FANI, lahir 29 February 1998, wafat 23 Maret 2020'. Malam itu, aku dan
saudariku meminta izin agar pulang
terlambat. Aku mengatakan akan datang ke pesta temanku sedang saudariku akan
lembur kerja malam itu. Yah, memang benar dia sudah mendapat pekerjaan yang
bagus, sedang disini aku masih menjadi pegangguran. singkat cerita setelah pulang, aku lagsung tidur nyenyak dikamar namun saudariku belum juga pulang. Mungkin sekitar pukul tiga dinihari aku dibangunkan
oleh suara dering telepon rumahku. Mungkin ibu dan ayah masih tertidur nyenyak
karena itu aku beranjak dari kasurku menuju lokasi telepon rumah. Segera
kuangkat telepon itu. “Dengan keluarga dari Fani??” Tanya laki-laki diseberang
telepon sana. “Ya, aku saudarinya” jawabku. “Maaf telah mengganggu jam tidurmu
namun kami menemukan saudarimu tewas disamping lokasi bar yang semalam menjadi lokasi party. Kami menemukan bekas tikaman sepuluh kali tepat pada bagian dada
kirinya. Kami berharap agar keluarganya dapat segera datang ke lokasi untuk
mengidentifikasi korban.” Jelasnya. Aku segera menutup telepon dan mengetuk
pintu kamar orangtuaku. Setelah mendengar ceritaku, ayahku segera mengambil
kunci mobil lalu kami bertiga menuju lokasi yang disebut tadi. Sesampainya
disana, aku melihat mayat saudariku disana. Bagaimana aku tak mengenalinya,
kami punya wajah dan tubuh yang sama. Aku menahan tangisku sedangkan ibuku
sudah jatuh pingsan disana. Seorang detektif mengajukan pertanyaan yang kujawab satu persatu. Dan sepertinya dia sedikit terkejut mengetahui bahwa kami bukan
sekedar saudari, namun juga kembar identik. Detektif itu berpikir bagaimana
jika sang pembunuh itu salah target? Detektif juga menemukan motif pembunuhan
yakni perampokan, namun yang aneh adalah satu-satunya barang yang diambil
hanyalah handphone saudariku. Ini menjadi semakin rumit.
Setelah meninggalkan kantor
polisi, pemakaman pun berlangsung. Tidak ada tangisan, aku hanya ingin tertawa.
Kekasih baruku datang dan turut mengucap bela sungkawa atas kematian saudariku.
Setelah pemakaman selesai ayah ibu masih ingin tetap disini untuk membacakan
ayat suci kepada saudariku. Aku pulang lebih dulu diantar oleh kekasihku. Di
dalam mobil aku mengambil handphone ku dan membuka pesan teks. Dari Kak Fina:
Tentu saja aku akan menjemputmu, share lokasimu yah... (Hapus) Dari Kak Fina:
Aku sudah ada di samping bar tempat partymu, kamu dimana? (Hapus). Haha dia
sudah dikubur dengan namaku. Karena hanya nama yang bisa membedakan kami.
Kekasihku dengan tenang menyetir mobil tanpa tahu bahwa kekasihnya telah
meninggal. Dulu saudariku punya segalanya. Dia punya pekerjaan yang bagus,
orangtua yang sayang padanya, ditambah lagi kepopuleran serta punya kekasih
yang tampan. Tapi kali ini, semuanya milikku. Benar-benar semuanya. Maafkan aku
Kak Fina sayang, terkadang butuh sedikit pengorbanan agar kau mendapatkan apa
yang kau inginkan sedari dulu. Waktu kecil kita sering bermain tukar posisi,
sekarang mari kita bermain permainan yang sama untuk selamanya.
Oleh: Nur Suci Qalbi. M
17 Agustus 2020, tepat Tujuh Puluh Lima tahun kemerdekaanmu. Kemarin semuanya merayakan kemerdekaan itu, tapi apakah semuanya merasakan kemerdekaan itu?. Aku jadi teringat waktu dulu, semuanya memerdekakan negeri ini dengan semangat juang yang amat besar. Tak peduli Berapa banyak Keringat dan darah yang tumpah, Demi Kemerdekaan. Mulai dari penjajahan Portugis, Belanda, Hingga Jepang, Tak Pernah Sekalipun Indonesia Berfikir untuk menyerah, bahkan Indonesia lah yang membuat jepang mengakui kekalahannya. Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang Resmi Menyerah kepada Indonesia, dan Tanggal 17 Agustus 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia resmi diproklamasikan oleh Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno. Mulai hari itu Indonesia bebas dari penjajahan, dan menjadi negara kesatuan, hingga saat ini.
Di tahun-tahun sebelumnya, seluruh pasti selalu merayakan kemerdekaan Indonesia dengan membuat suatu acara kemerdekaan, mulai dari perkemahan Pramuka hingga lomba 17-an pun digelar, Aku pun turut ikut serta dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Mulai dari lomba sendok kelereng, tarik tambang, hingga lomba-lomba seni pun, aku ikuti. Semua rakyat bahagia pada hari itu. Beda dengan tahun sekarang, tahun ini adalah tahun pertama Indonesia merayakan kemerdekaannya dengan kondisi agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Kami merayakan kemerdekaan Indonesia dengan sistem daring, bahkan upacara penaikan bendera merah putih saja dilakukan secara daring, sungguh keadaan yang sangat berbeda dari tahun sebelumnya. Aku terkadang merasa sedih mengingat kondisi sekarang yang belum stabil karena adanya Pandemi Covid-19. Tetapi semua ini harus tetap dijalani agar negeri ini dapat terhindar dari pandemi tersebut. Aku selalu berdoa kepada Tuhan, agar negara Indonesia tetap menjadi negara yang satu dan terbebas dari segala penjajahan dan permasalahan-permasalahan yang ada.
Kadang Aku bertanya, Apa Benar?, Saat ini, negeri ini di kerumuni oleh orang-orang yang lupa, yang awalnya satu sekarang beda kubu, yang sepaham lantas baku hantam, bahkan yang seiman pun justru saling mengkafirkan, bukan Hanya rakyat saja yang menimbulkan permasalahan, tetapi pemimpin yang penuh dengan ambisi, membuat janji lantas tak terbukti apalagi ditepati, bukan rakyat yang tidak mengerti dan memahami, akan banyaknya janji yang ditinggal pergi, dan para pemimpin hanya bisa korupsi sana sini, tak peduli berapa banyak rakyat yang dikibuli, sekarang semuanya bisa dibeli, bahkan hukum saja dapat dibeli di negara ini, Negeri ini seperti diperbudak tanpa di jajah, sampai kapan kita mau seperti ini dan Siapa yang akan di salahkan atas semua ini?. Mungkin Semua itu Hanya sebuah pertanyaan saja, Malam tidak akan terus malam, fajar pasti akan terbit untuk menggantikan gelapnya malam. Ada baiknya, di Kemerdekaan ini kita sama sama bersatu untuk memberikan yang terbaik untuk negeri kita, Jangan menunggu perubahan, tapi kita yang harus membuat perubahan perubahan itu sendiri. Ayo Sejahterakan Indonesia, Selamat Hari Kemerdekaan Indonesiaku.
Oleh : Nurliana
~❁❁❁❁❁❁~
Pada suatu malam sabri merasa kelaparan ,namun ia tidak memiliki uang untuk membeli makanan tiba -tiba ia memikirkan suatu ide untung pergi mencuri kotak amal masjid didekat kosannya.Sabri memikirkan bagaimana cara untuk mendapatkan kotak amal tersebut tampah diketahui oleh masyarakat setempat,sabri duduk sambil mengelus perutnya menuggu waktu subuh tiba.
Waktu menukjukkan pukul 4.30 sabri segera bergegas mengambil perlengkapan sholat lengkap dengan pecy dan sajadah agar tidak dicurigai oleh warga.Sesampainya dimasjid ternyata ada yang mendahuluinya terlihat muazin masjid sedang merapikan sajadah yang ada dimasjid ia pun merasa gelisah satu persatu jamaah telah berdatangan .Sabri pun bergegas mengambil air wudhu terlebih dahulu sambil mengamati susana.
Azad berkumandang ,semua jamaah masjid bersiap -siap untuk shalat.Sabri mengambil saf paling belakang dekat dengan kotak amal ketika jamaah tengah bersiap -siap sholat ,sabri langsung mengamati kotak amal dan ingin membukanya ,tiba -tiba salah satu makmum menepuk bahunya sabri terkaget dan megeluarkan uang Rp 2000 disakunya dan memasukkannya ke kotak amal,seketika berdiri dan merapikan saf rakaat pertama sabri tidak berkonsentrasi dan terus memikirkan cara untuk mengambil kotak amal tersebut.Pada rakaat kedua saat sujud terakhir sabri terbangun dan mendekati kotak amal tersebut,tiba -tiba salah satu makmum bersin dan mengagetkan sabri,sholat pun selesai.Sabri sengaja memanjatkan doa paling panjang agar semua jamaah pulang terlebih dahulu.Ketika masjid kosong dan tinggal ia sendiri sabri segera membuka kotak amal tersebut dan mendapati isinya hanya Rp 2000.
Oleh:Haslyyana
Halo semuanya perkenalkan namaku Ratnawati,kalian bisa memanggilku Ratna.aku berasal dari Takalar.Pada kesempatan kali ini aku akan bercerita sedikit tentang kehidupanku.saat aku lulus sekolah dasar [SD],ayah ku menyarankan aku untuk disekolahkan di pesantren tepatnya pesantren DDI Mangkoso.Tapi aku tidak ingin bersekolah disana,karena menurutku itu sangat jauh dari tempat tinggalku,belum lagi disana kita akan di batasi untuk pulang dan berkomunikasi dengan keluarga di rumah,dan juga kita tidak di perbolehkan untuk membawa alat elektronik seperti HP,laptop,speaker dan masih banyak lagi.Berbagai cara dan alasan telah aku lakukan agar ayahku berubah fikiran untuk tidak menyekolahkan aku di pesantren.Namun ayahku tetap memaksaku untuk bersekolah disana dengan alasan agar aku menjadi anak yang lebih baik dan dengan pengetahuan ilmu agama yang lebih banyak.Tapi aku tetap tidak mau karena aku merasa aku belum bisa berpisah dengan orang tuaku dengan waktu yang lama.Aku telah memohon kepada ibuku agar ia dapat membantuku untuk membujuk ayahku,namun ibuku malah sependapat dengan ayahku.Seiring berjalannya waktu ayahku selalu memberiku nasihat serta bujukan,dan akhirnya akupun mau mengikuti perintah ayahku untuk bersekolah di pesantren,itu semua aku lakukan demi kedua orang tuaku dan demi diriku sendiri.Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggupun datang,waktu dimana aku harus meninggalkan rumah dan orang tuaku untuk bersekolah.
Di sekolahku ini kami tinggal di asrama yang dimana para santrinya berasal dari berbagai daerah.Aku merasa sangat senang karena aku mempunyai banyak teman padahal aku adalah santri baru,dan tidak sedikitpun penyesalan yang aku rasakan karena telah menerima bujukan oleh orang tuaku untuk bersekolah disini.Tidak terasa hari demi hari yang aku lalui telah berganti menjadi bulan dan lama-kelamaan berganti menjadi tahun.Sekarang aku sudah menduduki kelas 2 MTs,dan aku semakin dekat dengan temanku bahkan mereka sudah aku anggap sebagai saudaraku sendiri begitupun dengan mereka.Saat aku merasa rindu dengan orang tuaku,aku meminjam handpone pembina asramaku di hari libur agar aku bisa berkomunikasi dengan mereka,namun dengan waktu yang terbatas karena masih banyak santri yang juga ingin berkomunikasi dengan keluarganya.Saat aku berkomunikasi dengan orang tuaku via telepon,aku berkata bahwa aku senang bersekolah disini agar orang tua ku dapat merasa lega dan benar-benar yakin dengan pilihannya sendiri.Tidak terasa minggu depan aku akan meksanakan ulangan semester 2,dan itu berarti para santri akan belaja dua kali lipat lebih giat dari minggu-minggu sebelumnya untuk mendapatkan nilai yang lebih bagus lagi.Bahkan ada sebagian santri yang begadang dan melewatkan waktu tidur siangnya demi belajar.Akhirnya sudah dua hari ulangan semester 2 berlalu dan tersisah empat hari lagi,namun entah mengapa di hari ketiga ulangan tepatnya hari rabu ini aku merasa sangat gelisah.segala fikiran negatif bersarang di kepalaku namun segera aku singkirkan karna semua itu hanya membuatku tidak fokus untuk belajar.
Keesokan harinya rasa gelisah dan kekhawatiran yang sangat besar membuat kepalaku sakit,dan aku berfikir untuk meminjam handpone pembinaku untuk menghubungi orang tuaku setelah shalat asar nanti.Setelah shalat asar aku menuju kamar pembinaku dan mengetuk pintunya,saat pembinaku membuka pintu kamarnya,akupun meminta izin untuk meminjam handponenya dan iapun meminjamkannya.Langsung saja aku menghubungi keluarga dirumah,namun tidak ada satupun dari mereka yang menjawab panggilan dariku.Akhirnya aku mengembalikan handpone pembinaku dengan rasah gelisah yang tak kunjung hilang,dan tidak lupa aku mengucapkan terimah kasih padanya.Setelah shalat isya aku terkejut karena pembinaku memanggilku sambil berkata “ratna ada keluargamu yang menelpon”,entah mengapa bukannya merasa senang aku malah merasa semakin gelisah.Aku berjalan dengan kaki gemetar ke kamar pembinaku dan saat aku sudah di hadapannya pembinaku berkata “yang sabar yah nak dan perbanyak istigfar”.Aku merasa ada yang aneh dengan perkataan pembinaku akupun mengambil telpone yang di berinya lalu aku mendengar ibuku berbicara namun ada suara lain yang membuat pikiranku tidak tenang.Aku mendengar kebisingan seperti orang yang sedang membaca surah yasin akupun bertanya dengan rasa takut-takut kepada ibuku “ibu mengapa ada banyak suara orang yang sedang membaca surah yasin”ibukupun menjawab dengan suara yang terisak”maaf nak lambat memberitahukanmu tapi kamu harus bisa mengikhlaskan kepergian ayahmu”.Tanpa sadar aku menjatuhkan handpone pembinaku dengan air mata yang sudah berlinang.Akhirnya aku minta izin untuk pulang diantar dengan temanku karena keluargaku tidak sempat untuk menjemputku,dan pembinaku memberi izin disertai dengan nasihatnya agar aku tetap tegar.Dan saat inilah yang membuat aku merasa sangat kehilangan,kehilangan orang yang paling berarti di hidupku,kehilangan sang motivator yang selalu mensuport dan memberiku kekuatan untuk bangkit.Namun dengan kepergian ayahku itu tidak membuatku lemah dan mundur,justru itu memberikan ku pelajaran untuk tidak menyinyiakan orang yang di sayang dan tetap berjuang untuk membahagiakannya selama ia masih ada.
Arianti Usman
X mipa 1
Kali ini,tak akan lagi aku menanti. Kalau kamu tak juga memutuskan, maka akulah yang akan ambil keputusan. Aku tak bisa terus berdiam diri saja. Setidaknya aku tahu harus bersikap bagaimana setelah ada kejelasan diantara kita.Sudah berpuluh cinta lelaki kukandaskan hanya karena penantian ini. Semua karena aku selalu mencari sosokmu dalam mereka. Jadi, sore ini aku niatkan untuk mengakhiri semua yang tak pasti.
Sudah bertahun-tahun kita seperti ini. Jalan bersama tanpa status apa-apa. Awalnya aku menikmati semuanya.Kau ada untukku dan aku ada untukmu. Kau selalu bilang bahwa kau merasa nyaman berada di dekatku, bisa cerita apapun sesukamu.
Secangkir kopi kesukaanmu sudah kuracikkan. Meja di sudut sudah kupesan. Setengah jam terlewati. Gerimis di luar makin menambah lara di hati. Satu jam kemudian, baru kuterima pesan, "maaf mendadak aku harus ke luar kota".Lekas aku jawab pesan singkatmu, "aku juga pamit dari hidupmu".
Annisa Eka Putri
Aku sangat senang dengan pelajaran Bahasa Indonesia Aku mempunyai sahabat yang unik bernama Aulia, dan aku bingung dengannya.Dikarenakan sahabatku orang yang sangat sensitif. Menurut dia, aku tidak boleh suka dengan kedua pelajaran tersebut. Padahal itu hakku.
Suatu waktu disaat pelajaran bahasa inggris, tidak tahu mengapa tiba-tiba aku suka dengan pelajaran tersebut. Mungkin juga karena guru yang mengajarkan mempunyai cara penyampaian yang baik. Otomatis aku juga mulai aktif di kelas saat pelajaran bahasa inggris,waktu istirahat saat itu aku langsung menghampiri Aulia untuk mengajaknya ke kantin.“Aul, ke kantin yuk?” ajakku.“Ngga, aku ngga mau lagi sahabatan sama kamu!” jawabnya sembari buang muka.Awalnya kejadian seperti itu hanya sekali dan kita berdua balikan seperti semula. Tetapi lama-kelamaan terjadi hal yang serupa. Sangat aneh.
Aulia bukannya mengerti perasaanku, justru bikin aku kesal. Ceritanya begini, waktu Ujian Tengah Semester (UTS) dia kesusahan menjawab soal pelajaran Biologi, disaat itu dia melihat ke arahku. Aku dan Aulia tidak satu bangku, Aulia tepat di depan tempat aku duduk.“Sin, kamu tahu ngga nomor 5 essay? minta jawabannya dong satu aja!” tanya Aulia sembari memohon.“Udah si, ini kan bukan ulangan biasa!” jawabnku.“Yah kamu..” sembari jengkel.Aku cuek saja akan hal itu dan berharap bahwa dia akan intropeksi diri. Coba bayangkan, dia sudah membuatku sakit hati dan dia ingin meminta jawaban UTS.Beberapa hari kemudian hasil nilai UTS Biologi dibagikan dan diumumkan. Aku mendapat nilai 90 sedangkan Aulia mendapat nilai 75. Aku bisa melihat tatapan iri di sahabatku itu, dan aku sadar bahwa bersahabat dengan orang yang suka iri hati adalah hal yang susah.
Sore yang indah ditepi Pantai,dengan bunyi deruan ombak dan angin yang berhembus menemani kesendirian ku ditepi pantai ini. Aku tak tau harus kemana lagi,aku bingung, bosan,dan jenuh dijalan.Dan pada akhirnya langkahku ter arah ke Pantai ini,yah pantai dimana aku bisa melihat senja dan membayangkan senyuman indah dia.Senyum yang menjadi candu untukku,senyum yang bisa menghipnotisku dari apapun,senyum yang manis yang selalu ku rindukan,senyum manis yang muncul kala senja datang.Aku selalu bertanya tanya kepada diriku sendiri.Mengapa aku menyukai seseorang yang belum pernah menoleh kearah ku sebelumnya?. Haha lucu bukan? Aku menyukai orang yang belum tentu tau akan diriku.
Kalo boleh,biar aku saja yang suka padanya.Terserah pada dirinya saja,dia mau suka atau tidak denganku.Yang terpenting adalah dia harua tau,bahwa aku suka padanya.Semoga saja dewi Fortuna selalu berpihak padaku. Ahh,aku selalu membayangkan senyumannya itu. Lelaki yang selalu membuat ku,bingung, frustasi,dan harus bagaimana caranya aku menyampaikan perasaan ini padanya,Ya Tuhan apakah aku harus mencari informasi dimana keberadaan dirinya saat ini?. Aku akan selalu mengingat kejadian hari itu,dimana aku bertemu dengan lelaki yang mempunyai wajah setampan aktor aktor korea,mata yang indah,bulu matanya yang lentik,garis wajah yang tegas,serta senyum manis yang memikat. Bahkan,sepertinya perempuan perempuan lainnya pasti akan mengalami apa yang kualami sekarang ini.
Aku selalu berdoa,agar aku segera bertemu dengan lelaki ini,lelaki yang sudah membuatku bingung selama 1 bulan terakhir ini,lelaki yang selalu kubayangkan wajah tampannya,lelaki yang selalu kubayangkan senyum manisnya.Ya tuhan,kumohon pertemukan kembali aku dengan ciptaanmu itu,walaupun hanya sekali saja.Senja.Aku akan selalu suka pada senja,karna senja lah aku bisa melihatnya,karna senja lah aku selalu teringat akan dia.Senja,im falling in love with him.
Oleh: Nur Suci Qalbi. M
Dia mencurahkan isi hatinya lagi di status Facebooknya. Apakah dia sedang jatuh cinta lagi pada seseorang? Mengapa ia sangat mudah baginya untuk jatuh hati pada seseorang? Dulu ia sering menceritakan semua kisah cintanya padaku. Mulai dari cinta pertamanya, hingga kisah cintanya yang sangat menyakitkan. Intinya dulu aku sangat dekat dengannya. Kami berbagi cerita suka dan duka, dan saling menasehati satu sama lain, kita juga kerap jalan bersama. Aku sudah kenal dengannya sejak kami duduk di bangku kelas 1 SMP, Dan saat itu kami mulai bersahabat, mulai dari SMP Sampai SMA kami tidak pernah terpisah. Bahkan dulu ia pernah dipaksa oleh orang tuanya untuk melanjutkan SMA nya di luar kota, karena Ayahnya harus keluar kota untuk bekerja, tetapi ia lebih memilih untuk tinggal di sini bersama neneknya demi untuk tetap SMA disini, agar tidak terpisah dariku.
Di bangku kelas 3 SMP, dia sering curhat tentang seorang gadis. Gadis itu adalah tetanggaku, Namanya Intan. Ia sering bertanya padaku tentang kepribadian Intan, mulai dari warna kesukaannya hingga ukuran sepatunya. Ia juga meminta nomor Intan dariku. Dan setelah lama melakukan pendekatan terhadap Intan, Mereka pun pacaran. Tak bisa kupungkiri, ada rasa sungkan terkadang setiap Ia menceritakan kisah cintanya padaku. Aku kesal, marah pun sebal. Namun dia tak merasa. Aku selalu mendengarkan saat ia bercerita. Kadang aku bertanya pada diriku sendiri, "Apakah ia tidak memiliki teman lain untuk berkisah rasa yang ia miliki? Mengapa ia selalu menceritakan semua kisahnya padaku?". Aku berusaha menepis semua rasa kecewa, kesal dan cemburuku padanya. Setelah sekian lama bersahabat, aku ternyata memiliki rasa terhadapnya, tetapi aku memilih memendam rasa itu demi menjaga persahabatan kita.
Dan meskipun telah 7 tahun tak bersua. Sampai Sekarang, Aku masih menyimpan rasa itu, entah kenapa aku tidak bisa menghilangkan rasa ini. Ruang nuraniku terus terisi dirinya entah sampai kapan. Yang kutahu, ini masih terus menjadi rahasia di hatiku. Masih menjadi misteri Mengapa aku tidak bisa melupakannya. Masih Mungkinkah kita akan bertemu Suatu Hari Nanti?. Apakah mungkin dia akan akan memiliki rasa yang sama dengaku? Tapi, sepertinya saat ini dia sudah bahagia bersama orang lain. Dia boleh jatuh cinta pada siapa saja kini, tapi tolonglah pada masanya nanti, dia pun merasakan cinta yang sama padaku. Apakah Mungkin?. Sudahlah, Biarlah kini ini menjadi Rahasia Hatiku saja.
By: Nasyri’ah Nur Aisyah Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...