Oleh: Maydivani Pratiwi
Saya mundur, kenyataan bahwa semuanya memang telah berbeda dan tak akan pernah ada kesempatan bagi saya telah berhasil membuat saya resah. Dia masih orang yang sama dengan yang saya ceritakan di 2 cerita sebelum ini,yang seharusnya masih banyak cerita tentang dia yang ingin saya ceritakan, namun saya memilih mundur mulai detik ini. Banyak kata-kata yang sudah saya persiapkan untuk saya post sebagai cerita, namun saya rasa semuanya sudah cukup. Saya mulai merasa lelah dengan semuanya, lelah dengan semua usaha yang saya lakukan yang bahkan sampai sekarang hasilnya tak pernah nampak. Semua yang saya lakukan selama ini hanya sia-sia.
Semua perkataan manis yang ia katakan dulu memang pernah membuat saya sebegitu senangnya, namun kini sudah berbeda. Sudah saya katakan ini semua takkan berlangsung untuk selamanya, penantian saya tak akan untuk selamanya, akan ada suatu ketika saya mulai merasa lelah, saya mulai merasa tak dihargai, merasa tak pantas, dan itu terjadi detik ini. Mungkin akan sulit namun saya akan mencoba, lebih baik daripada harus melukai diri sendiri yang bahkan jika dipikir pikir itu memang sebuah kelakuan yang bodoh, menunggu seseorang yang bahkan sudah tak melihatmu lagi? itu sangatlah bodoh. Mungkin jika ia kembali saya akan tetap meladeninya, tapi tidak tau dengan perasaan saya,apakah akan tetap sama seperti dulu atau perasaan itu telah lenyap untuk selamanya.
Ruang chat yang dulunya selalu diisi dengan obrolan yang random oleh dua manusia, telah menjelma menjadi ruang chat yang sepi tanpa penghuni. Rencana dan kata-kata yang dulu sempat ia ucapkan semuanya telah dibawa terbang oleh angin yang berhembus kencang, semuanya hancur. Saya pikir tak akan ada lagi orang yang selalu membuat saya gelisah saat malam karena tak adanya kabar, tapi saya selalu percaya Tuhan selalu memiliki rencana yang lebih baik, Tuhan pasti tau mana yang baik untuk saya dan mana yang buruk, makanya Tuhan membuat dia menghilang agar saya mendapatkan orang yang lebih baik untuk saya. Saya hanya tinggal menunggu dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Yang saya harap semoga saya bisa mengambil sisi positifnya, saya tak boleh menjadi orang pendendam, kalau saya melakukan apa yang selama ini telah ia lakukan kepada saya, itu sama saja kalau saya seperti dia,saya tak ingin seperti itu. Dan semoga semua kenangan yang baik maupun kenangan yang buruk itu tidak menghantui saya. Dan satu lagi terima kasih untuk dirinya yang sudah baik kepada saya, yang telah membuat saya merasa nyaman. Terima kasih orang baik, jaga kesehatan, baik-baik disana, bahagia yaa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar