Jumat, 18 September 2020

Cinta Dan Rahasia Tuhan

 

 ALFANI RISMAENITA

         Bagaimana rasanya bersusah payah untuk move on, tapi ternyata jodohmu adalah mantanmu sendiri. Namaku Riska, dan ini cerita tentangku. Waktu aku masih duduk di bangku SMA aku memiliki seorang kekasih. Kita sudah lama menjalin hubungan, mungkin sekitar dua setengah tahun. Namanya Damar, laki-laki berbadan tinggi, hitam manis,  anak tongkrongan, perokok, tukang bolos kelas, memang sepengetahuan guru-guru, Damar adalah anak nakal yang tidak tahu aturan. Meski begitu, bagiku Damar adalah laki-laki yang manis serta penuh perhatian. Kadangkala pula sifat manjanya keluar. Tentu saja sikap manja itu hanya diperlihatkan padaku, kekasihnya kala itu.  Saat lulus SMA, seperti bisanya angkatan kita merayakan dengan cara yang sedikit nakal, kita semua saling corat-coret pakaian seragam. Setelah itu kita keliling-keliling berkendara motor yang entah apa tujuan sebenarnya. Sorenya, aku diajak Damar ke tongkrongannya, berkenalan dengan temannya tidak buruk juga ternyata, walaupun hidungku pengap karena asap rokok teman-teman Damar.

          Setelah pulang tongkrongan, Damar berencana ingin membawaku kerumahnya seperti biasa membantu ibunya menyiapkan makan malam. Namun setelah sampai tidak ada siapa-siapa dirumahnya. Kami hanya menemukan secari kertas bertuliskan “Hari ini ibu dan ayah pergi menjemput adikmu di bandara, ibu sudah menyiapkan makan malammu diatas meja, Love.” Karena hal ini tidak sesuai rencana awal kami makanya kami hanya memakan makanan diatas meja itu berdua. Benar-benar berdua. Setelah makan kami menonton tv. Saat menonton seperti biasa, Damar bersikap manja kepadaku. Minta tangannya digenggam, minta kepalanya dielus. Posisi kita terlalu dekat , lagipula dirumah ini hanya ada kita berdua. Damar memelukku erat sekali, mencoba melakukan aksinya. Hampir saja ia berhasil menciumku, namun aku menolak. Menangkisnya dan berkata bahwa tak sepantasnya kita melakukan itu. Menceramahinya beberapa menit lalu memintanya untuk segera mengantarku pulang. Sampai dirumahku dia hanya member salam kepada ibuku lalu kembali pulang. Mood ku benar-benar hancur kala itu, aku tak menyangka Damar hampir saja melakukan itu padaku, aku langsung mengambil handphoneku dan mengirim pesan pada Damar bahwa aku sudah tidak mau melanjutkan ini semua. Aku akan fokus kuliah, dan aku sadar akan dosa yang pernah kulakukan. Aku sadar pacaran itu dosa,atas dasar itu aku mencoba mengikhlaskan Damar. Mencoba belajar agama, dan Damar juga tahu itu.

          Setelah itu kami benar-benar lost contac, dia kuliah di luar kota dan aku kuliah dekat tempat tinggalku saja. Aku benar-benar belajar agama selama beberapa tahun terakhir ini dibarengi dengan mata kuliahku. Tiba akhirnya aku diwisuda, dan diterima bekerja di salah satu perusahaan. Dan aku sudah siap juga untuk menikah. Aku menscrool facebook ku lalu mendapati situs tempat orang-orang bertaaruf yang sudah siap untuk menikah. Tentu saja ini sesuai dengan syariat yang sudah kupelajari. Setelah masuk ke situs tersebut beberapa minggu aku diminta oleh seorang udstaz bertemu di salah satu cafe dalam rangka mempertemukan aku dengan calon yang dimaksud. Kita sudah menentukan tanggal. Dan pada saat aku ke cafe itu, aku melihat seorang udstaz dan seorang pria berbicara dengannya membelakangiku. Lelaki itu berbalik, percaya atau tidak aku mengenalinya. Damar, mantan kekasihku beberapa tahun yang lalu. Mataku berkaca-kaca, rasanya tak dapat kuceritakan, aku berlari kearah motorku dan segera menuju rumah. Aku menangis sejadinya, aku mengingat kembali masalalu saat aku masih bersamanya. Esoknya dia datang kerumah, tiba-tiba bersama keluarganya datang berniat untuk melamarku. Dia juga menceritakan bagaimana ia juga berusaha melupakan masalalu yang buruk dan dia juga belajar agama dengan sungguh hingga kembali bertemu denganku. Singkat cerita kami melangsungkan pernikahan dan bahagia. Aku percaya, jodoh adalah cerminan diri. Aku dan Damar yang pernah melakukan dosa besar yang disebut pacaran, lalu belajar agama, dan kembali dipersatukan dengan keadaan yang lebih baik dan jalan yang diridhoi-Nya. Cinta benar-benar rahasia Allah, yang tidak kita tahu kapan waktu yang tepat untuk merasakannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...