Selasa, 29 September 2020

Belajar Bersyukur

 Oleh: Maydivani Pratiwi

           Selalu saja seperti ini, semua yang direncakan dan saya sudah usahakan bahkan sampai batas kemampuan saya pun takkan pernah berjalan lancar. Mau bagaimanapun usaha saya tetap saja akan berakhir hancur. Saya tak mengerti, apakah saya pernah melakukan dosa yang sangat besar sampai sampai saya diperlakukan seperti ini. Saya bahkan sudah sangat memohon mohon tapi tetap saja. Saya sudah sangat nyaman seperti ini, tapi mengapa, dunia seakan takkan pernah berpihak pada saya. Dunia seakan membenci saya karena sesuatu,dan saya tak tau apa itu.

              Saya tahu Tuhan akan memberi saya sesuatu yang lebih baik daripada ini, tapi kenapa, kenapa saya harus melalui ini semua dulu, kenapa saya harus membuat hati saya hancur sehancur-hancurnya dulu. Sampai sekarang saya sudah tak tahu sekebal apa hati saya nanti saat saya sudah sangat sering seperti ini. Apakah saya akan tetap gelisah atau saya akan like i don't care brou, kamu tidak ada apa-apanya, saya sudah sering seperti ini, mau bagaimana kau menghancurkannya saya tak peduli, dengan memasang muka songong. Bukannya saya tidak bersyukur tapi saya juga ingin merasakan rasa yang seperti orang-orang bilang hati berdegup kencang karena seseorang. Saya selalu memohon pada Tuhan untuk mengirimkan orang yang memang untuk saya, tapi saya bingung kenapa Tuhan tetap mengirimkan saya orang yang salah, apakah Tuhan mencoba menseleksi saya?

              Sampai pada akhirnya saya sadar semua yang saya pikirkan diatas itu salah, dan itu bodoh, sangat bodoh. Masih banyak orang yang merasakan hal yang seperti saya rasakan, bahkan ada yang lebih dari ini. Saya hanya perlu bersyukur dan menikmati hidup saja, untuk apa saya memikirkan sesuatu yang tidak untuk akhirat? ahh bagaimana bisa saya melupakan hal itu. Saya masih diberi kesempatan hidup, saya masih diberi kesempatan bertemu dengan banyak orang baik, seharusnya saya harus lebih bersyukur bukan malah mengeluh seperti anak kecil, saya memang sangat bodoh. Masih belum saatnya untuk saya memikirkan hal yang tidak penting untuk kehidupan saya, hidup saya tidak hanya seputar tentang masalah hati saja, masih banyak hal yang belum saya rasakan, dan semoga saya bisa melaluinya. Saya percaya Tuhan takkan pernah memberi cobaan pada Hamba-Nya diluar kemampuan Hamba-Nya, dan saya percaya Tuhan takkan pernah meninggalkan Hamba-Nya saat Hamba-Nya sedang terpuruk. Melihat Hamba-Nya menopangkan tangan keatas dan berdoa saja sudah membuat Allah SWT. sangat bahagia, apalagi Hamba-Nya percaya bahwa ia pasti mendengar setiap doa-doa yang Hamba-Nya kirim. Cukup percaya pada kekuasaan yang diatas dan belajar bersyukur.

Pembodohan

Oleh : Muhammad Alfauzi Arif

    Tak terasa hubungan ku dengan _Dia_ sudah menginjak 4 bulan. Hubungan kami Berjalan tidak baik baik saja. Kadang Dia _care_ kadang juga Bodoh amat. Tapi aku tetap bertahan dengan sifatnya itu dan juga sudah terbiasa. Tiba-tiba ponsel ku berdering. Drett-drett!!!. Aku meraih ponsel yang ada di saku Rok ku. Dan melihat Nama yang tertera di atasnya. 
"Halo,ada apa kamu Telpon aku, tumben amat?"Tanya ku pada orang tersebut. 
"Ya ellah Rah, Nggk boleh apa klo aku telpon kamu? Kan Skli²"Jawabnya dengan santai. 
"Udah, langsung  _To the poin_ ajah. Nggk usah bacot"Ucap Sarah Dengan kesal. 
"gini lo Rah kn besok aku ada lomba kamu datang yahh".kata Reni pada Sahabtnya itu. 
"liat bsok Yah Ren. Karna bsok aku juga ada kepentingan. 
"kepentingan apa Sih Rah? Asraf? Ngapain sihh lo mau aja jadi babu Asraf. Yang jelas dia tu hanya baik jika ada maunya doang." Kesal Reni pada sahabat satunya ini. Sudah sering disakiti namun Masi aja mau di baik²in entah terbuat dari apa hati Sarah ini.
"Hmm, ok Klo nggk ada yang di bicarakan lagi aku tutup." Ucapnya

    Aku memang sudah kenal Asraf lama. Betul yang dikatakan Reni asraf memng baik kepada ku jika ada maunya doang. Dan jika tidak iya kembali memojokan sarah layaknya seorang babu...tapi aku tetap diam dan sabar karna aku bukan tipe cewek yang suka berdebat. Dan aku lebih baik mengalah jika hubungan kami bermasalah. Yahh meskipun dia salah aku yang tetap minta maaf,guna memperbaik hubungan kami. Aku sayang dia tapi aku nggak tau dia sayang aku atau tidak.yang jelas aku berjuang untuk dia. Dihargai atau tidak itu urusannya.  Skip Skip!!
Sesampai ku di rumah aku langsung berlari menuju kamarku. Aku membanting pintu dengan keras. Kejadian beberapa jam yang lalu terus terngiang di kepalaku. 
Flassback
Tak sengaja mataku tertuju pada orang yang sangat familiar. Yahh itu asraf. Tapi siapa perempuan di sampingnya itu?mereka sangat dekat bahkan terlalu. Aku berjalan menghampirinya dan menyapanya. 
"Asraf?" tanyaku
"Kenapa?ngapain lo kesini"jawabnya Dengan santai. Seakan akan tak merasa bersalah
"Siapa Perempuan yang ada di dekat kamu?"Tanyaku  dengan bibir bergetar. 
"dia Naila, pacar gw, knp?"Tanyanya sambil memeluk pinggang naila posesif. 
"Ta tapi kan alu pacar kamu.kamu kok tega sih Raf? Salah aku tu apa sma kamu. Sampai²kamu kek gini ke aku.?" bentak Ku dengan suara bergetar. 
"lo nggk ada salah kok cuman gw bosan aja sma lo. Lo tuh bego yah Rah mau aja gw manfaatin. Hahaha"Tawa Asrah dengan remeh. 
"Ok mulai sekarang kita putus". Ucapku. Sedikit membentak
"Ok"

    Flessback off
Aku sungguh tak percaya orang yang begitu aku sayangi. Tega menusuk ku dari belakang. Kurang baik apa lagi aku sama dia. Aku sudah turutin semua kemauannya.tapi apa yang ku dapatkan? Sebuah penghianatan yang sangat sakit. Aku memng bodoh. Sangat bodoh .sampai sini aku paham. Kita tidak seharusnya terlalu mencintai seseorang terlalu dalam. Karna pada dasarnya akan ada yang namanya perpisahan.

Senin, 28 September 2020

KULEPAS DENGAN IKHLAS

 Oleh: Nur Suci Qalbi. M

Cuaca sangat cerah, mentari bersinar dengan silau, Dan Angin bertiup sejuk. Tapi hari ini bukan lah hari keberuntungan bagiku, hari yang begitu menyakitkan dan membuatku harus tinggal beberapa hari di rumah sakit. Karena kecerobohanku yang terlalu buru buru berangkat kesekolah, dan akhirnya terjadi hal yang tidak diharapkan, Aku terserempet sebuah motor saat tengah menyeberangi jalan, dan keadaan ini membuatku trauma. Perlahan ku buka kedua mataku, dan Kulihat ada seorang laki laki berada disamping kasur tempatku berbaring, "Alhamdulillah, kamu sudah sadar dek" ucap laki laki tersebut, Aku hanya terdiam, aku coba mengingat apa yang telah terjadi padaku, aku menyengir kesakitan merasakan luka-luka lecet yang ada di tubuhku, dan luka dalam yang kurasakan di bagian kakiku. Dan akupun tersadar ternyata laki laki tersebut adalah dokter yang merawatku. "Alhamdulillah nak, apa yg kamu rasakan sekarang? Apa Ada yang sakit? Tanya Ibuku padaku, " Tidak Bu, Aku merasa lebih baik sekarang, tetapi kepalaku agak pusing" Jawabku Lemas, "Ya sudah kamu istirahat saja dulu" balas ibuku. "kamu jangan banyak bergerak ya, istirahat yang cukup dan minum obatmu dengan teratur, agar kamu cepat pulih!!.”, pinta dokter tersebut. Aku mengangguk paham apa yang telah dikatakan kepadaku. “Ya sudah saya tinggal dulu, mari ibu.. ”, katanya smbil tersenyum pada ibuku.. Setiap hari selalu aku nanti kedatanganya untung mengecek kesehatanku.

Tiga Hari Berlalu, kurasa tubuhku sudah jauh lebih membaik, dan aku sudah bosan dirawat di rumah sakit ini, dan aku mengambil inisiatif untuk berjalan-jalan ke taman di sekitar rumah sakit tersebut, aku juga melakukan ini agar kaki ku cepat pulih kembali. Aku berjalan dengan membawa infus ditanganku, dengan langkah agak pincang. Aku terhenti saat melewati sebuah lorong kecil menuju Kamar Perawatan Teratai, disana terlihat seorang gadis tengah duduk menunduk seperti sedang menangis, aku pun perlahan mendekati gadis tersebut, "Apa yang kamu lakukan disini? Kamu baik baik saja kan? " Tanyaku bingung pada gadis tersebut, Dia memandangku dengan tatapan tajam yang mampu membuatku dapat merasakan apa yang dia rasakan. "Kamu sudah lama sakit ya?" Tanyaku Lagi. Aku duduk disampingnya dan mengelus punggungnya. "Kamu siapa? Dari mana kamu tau? Apa yang kamu lakukan disini? Kenapa kamu mendekatiku? Kamu tidak takut denganku?" Jawabnya dengan cepat. " Perkenalkan namaku sarah, aku juga pasien dirumah sakit ini dari tiga hari lalu setelah aku mengalami kecelakaan". Ternyata benar Gadis itu adalah pasien lama di rumah sakit ini. Dia mengidap penyakit yang serius di dalam paru-paru nya. Sehingga membuatnya tidak bisa sekolah dan tidak memiliki teman-teman yang banyak. Setelah menceritakan semua itu, lagi-lagi dia menangis dan akupun memeluknya untuk memberinya semangat. sejak saat itu aku mempunyai teman baru dan dia juga mempunyai semangat baru.

Selang sehari Kemudian aku pun diperbolehkan pulang oleh dokter, dan tak lupa aku berpamitan dengan teman baruku itu. Esoknya aku pun kembali bersekolah, Sesampainya di sekolah aku bertemu dengan teman sebangkuku namanya Rara, aku dan Rara telah bersepakat untuk pergi ke toko buku sepulang sekolah nanti. Rara memang adalah orang yang sangat gemar membaca novel, tiada seharipun yang Iya lewatkan tanpa membaca novel. Sepulang sekolah pun kami berangkat ke toko buku, toko buku itu Terletak tidak jauh dari rumah sakit tempatku dirawat Beberapa hari lalu, dan Aku teringat dengan teman baruku di sana, aku menceritakan tentang teman baruku itu kepada Rara, dan Rara bersedia menemaniku untuk pergi menemui temanku di rumah sakit itu. Sesampainya di rumah sakit aku menemuinya di tempat yang sama saat aku menemuinya pertama kali, Dia terlihat sangat senang dan sontak memelukku. Hampir setiap hari aku mengunjunginya di rumah sakit dan hingga pada suatu hari ia mengatakan bahwa ia sudah dibolehkan untuk pulang kerumahnya. Dan Ia memutuskan untuk melanjutkan kembali sekolahnya ditempatku Bersekolah. Tiap hari aku menjemputnya di rumahnya agar aku bisa ke sekolah bersama dengannya. Rara, aku dan dia pun Bersahabat. Bulan berganti dengan bulan, hari demi hari pun berlalu. Dan tiba di suatu hari, saat aku datang ke rumahnya untuk menjemputnya ke sekolah bersama, di depan rumahnya terlihat ada keramaian, Aku merasa cemas ada apa sebenarnya, hatiku tak menentu seperti ada sesuatu yang membuatku gelisah. Kulihat satu persatu orang yang ada disana, mereka menangis dan mereka bersedih. Ada apa ini sebenarnya, tidak mungkin ini terjadi. Aku semakin kaget melihat sebuah ambulans datang. Akupun mendekat dan melihat sahabatku keluar dari ambulans diselimuti Kain putih dengan wajah putih pucat. Seketika aku histeris menjerit tangis seakan tidak percaya dengan semua ini. Aku hanya bisa menangis mengingat betapa besar perjuangannya melawan sakitnya, dia menangis, dia menahan sakitnya sendirian. Ribuan Air mata menjadi laut saksi terakhir pertemuan kita. Inilah takdir Tuhan, tidak ada yang bisa menetang, Kita hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan. 

Sabtu, 26 September 2020

Manisnya Sebuah Hasil

 Annisa Eka Putri AD


Nabila adalah siswi teladan yang sudah memasuki semester akhir sekolah SMA, yang tandanya dia akan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Sedangkan Nadin adalah sahabatnya yang selalu menemani Nabila saat belajar di perpustakaan, bukan untuk belajar, tapi dia lebih memilih bercengkrama dengan orang di perpus.Ujian Nasional pun sudah berakhir. Nabila, Nadin dan beberapa temannya berjalan melewati lorong sekolah menuju kelasnya. Setelah tiba di kelas, anak-anak kelas XII IPA sudah berada di bangku masing-masing, menunggu wali kelasnya membagikan amplop berisi surat kelulusan. Nabila dan Nadin saling berpelukan dibangku mereka, saling mendoakan.


Namun Nabila mendapatkan 2 amplop secara bersamaan. Setelah semua siswa mendapatkan amplopnya masing-masing, secara bersamaan siswa XII IPA membuka amplop tersebut. Kegugupan, ketegangan dan kekhawatiran saat itu pecah. Seluruh siswa lulus, wali kelaspun ikut bahagia dengan kelulusan semua siswa.“Alhamdulillah..,aku lulus” ucap Nabila saat membuka amplop pertama.“Iya aku juga lulus, Bil…” sahut Nadin.Dengan wajah penasaran Nabila membuka kembali amplop yang kedua. Dengan tangan yang gemetar dia membaca isi amplop tersebut. Ternyata isinya adalah surat diterimanya dia sebagai penerima beasiswa kuliah di Inggris.


Nadin yang tadinya hanya asik dengan bahagianya sendiri, turut ikut bahagia mengetahui bahwa sahabatnya telah mendapatkan beasiswa kuliah ke Inggris.Nadin mengetahui kalau sahabatnya ini adalah orang yang sangat giat belajar. Setiap kali jam istirahat pertama berbunyi, dia memilih untuk ke perpustakaan daripada ke kantin. Menurutnya ke kantin jam istirahat ke dua pun bisa. Jadi dia lebih memilih memanfaatkan waktunya untuk belajar di perpustakaan.Ternyata benar, tidak ada usaha yang sia-sia semuanya akan ada hasilnya, besar atau kecil.

Jumat, 25 September 2020

Senja dan Kamu

Oleh:Gia Syahirah Amalia
Ya itu kamu!...Dimana kamu datang dan pergi sesukamu,kamu dan aku sejalan tapi tak searah.Layaknya senja dia hanya sementara saja akan tetapi senja tetap berjanji untuk kembali lagi.Ya itulah senja dimana semua orang nyaman dengan nya karena telah membuat seseorang merasa tenang menghadapi sesuatu.Kenapa senja itu menyenangkan?Karena kadang dia merah merekah bahagia,dan kadang hitam gelap berduka tetapi langit selalu menerima apa adanya.

Akan tetapi kamu, berlama-lama aku duduk di sini menunggumu semua aktivitas ku berhenti seketika.Aku hanya melamun dan menatap ke arah senja yang dulu menjadi saksi bisu pertemuan kita.Disitulah kita mulai berkomunikasi,semenjak itu kita mulai dekat,hingga pada akhirnya kita memulai kisah baru bersama sama.Dengan disaksikan oleh senja kau berjanji padaku jika kamu tidak akan pernah meninggalkanku sendiri.Aku sudah sangat senang karena telah dipertemukan seseorang yang sangat hangat dan peduli sepertimu.Setelah itu kita terus bertemu di pantai untuk menikmati senja bersama.

Tapi itu tak bertahan lama,sudah berhari hari aku menunggu,kau tak pernah menghubungi ku atau datang ke tepi  pantai lagi untuk menemuiku.Disitulah aku merasa aku telah kehilangan sosok dirimu,dan kehilangan semua kepercayaan ku padamu.Mulai sekarang aku sudah tak terlalu menyukai senja.Walau pun dia akan kembali lagi tapi dia akan tetap selalu pergi meninggalkanku.Dalam hidup kalau tidak meninggalkan ya ditinggalkan.

PERIHAL RASA YANG HARUSNYA TIADA

Oleh: Nur Suci Qalbi. M

 Di sudut kamar ku terdiam, menekuk lutut, dan bersandarkan dinding, aku termenung akan rasa yang ada di relungku saat ini. Aku merasa bingung kenapa hari itu bisa ada, hari pertama aku memiliki rasa kepadanya, awalnya kukira ini hanya rasa sebatas teman, sebatas sahabat yang saling menyayangi satu sama lain, dan kau pikir juga ini adalah rasa yang pantas untuk kita yang hanya sekedar teman sekelas. Tetapi, sekarang aku sadar, Mengapa aku tak suka jika melihatnya dekat dengan orang lain, dan terkadang aku juga takut, jika dia akan pergi jauh meninggalkan aku sendiri. Ternyata aku memiliki rasa yang lebih dari sekedar rasa sayang seorang sahabat kepada sahabat yang lain, tapi rasanya seharusnya tidak ada, aku sangat kecewa kepada diriku sendiri, karena membiarkan rasa ini tumbuh tanpa izin dariku.

Kuakui aku memang sangat sayang kepada empat sahabatku ini, tetapi kenapa harus ada rasa yang lebih pada salah satu seorang sahabatku, yang harusnya tidak ada. Aku sempat tidak ke sekolah hingga tujuh hari lamanya. Dan tentunya empat orang sahabatku itu datang untuk menjenguk ku di rumah, Tak Jelas Sakit apa yang sedang kualami saat ini, Kepalaku sangat sakit dan aku merasa sangat lemas, tapi tidak ada gejala flu sama sekali. Ibuku saja yang seorang dokter, tidak mengetahui sakit apa yang sedang kualami sekarang, Iya hanya bilang, bahwa aku hanya dehidrasi saja dan aku harus minum vitamin dan air yang banyak. Tapi menurutku ini bukan dehidrasi, melainkan frustasi akibat stres yang melandaku beberapa hari lalu. Empat orang temanku itu datang ke rumah pada saat jam pulang sekolah. Mereka membawakan ku beberapa cemilan dan buah-buahan, hatiku senang melihat mereka datang menjengukku, tetapi saat kulihat wajah sahabatku yang membuatku frustasi, kepalaku kembali sakit, seakan ditusuk oleh ratusan jarum. Terpaksa ibuku menyuruh mereka pulang agar aku bisa istirahat. 

Beberapa hari kemudian, keadaanku mulai membaik, dan aku kembali bersekolah seperti biasanya, di sekolah aku kembali bertemu dengan teman-teman dan tentunya Aku juga bertemu dengan sahabatku, dan saat aku masuk ke kelas ku melihat tiga orang sahabatku, aku bingung Mengapa mereka hanya bertiga biasanya kan mereka berempat, aku pun menghampiri mereka dan bertanya " kok kalian hanya berempat? Satu lagi mana?". " kamu belum tahu ya, Dia kan sudah pindah, dia pindah keluar kota bersama orang tuanya karena orang tuanya pergi bekerja di sana"  jawab seorang sahabatku. " apa? Dia pindah sekolah tapi tidak mengabariku?" tanyaku lagi, "iya, karena orang tuanya mendadak harus pindah keluar kota, bahkan pamit dengan kita pun tidak, Iya hanya mengirimkan pesan kepada kami" balas sahabatku. Setelah mendengar ucapan sahabatku itu, aku merasa marah besar pada diriku sendiri, aku fikir dia pindah bukan hanya karena orang tua yang bekerja di luar kota, melainkan karena aku rasa dia tahu bahwa aku memiliki rasa terhadapnya. Makanya dia pindah keluar kota. Aku merasa sangat bersalah pada diriku sendiri dan aku akan mencoba menghilangkan rasa ini untuknya. Setelah beberapa bulan berselang aku sudah melupakan rasa, dan aku menjalin persahabatanku berlima, meskipun ia tetap berada di luar kota. Tetapi kami menjalin komunikasi yang sangat baik. 

Senin, 21 September 2020

Memilih Mundur

 Oleh: Maydivani Pratiwi

                Saya mundur, kenyataan bahwa semuanya memang telah berbeda dan tak akan pernah ada kesempatan bagi saya telah berhasil membuat saya resah. Dia masih orang yang sama dengan yang saya ceritakan di 2 cerita sebelum ini,yang seharusnya masih banyak cerita tentang dia yang ingin saya ceritakan, namun saya memilih mundur mulai detik ini. Banyak kata-kata yang sudah saya persiapkan untuk saya post sebagai cerita, namun saya rasa semuanya sudah cukup. Saya mulai merasa lelah dengan semuanya, lelah dengan semua usaha yang saya lakukan yang bahkan sampai sekarang hasilnya tak pernah nampak. Semua yang saya lakukan selama ini hanya sia-sia.

             Semua perkataan manis yang ia katakan dulu memang pernah membuat saya sebegitu senangnya, namun kini sudah berbeda. Sudah saya katakan ini semua takkan berlangsung untuk selamanya, penantian saya tak akan untuk selamanya, akan ada suatu ketika saya mulai merasa lelah, saya mulai merasa tak dihargai, merasa tak pantas, dan itu terjadi detik ini. Mungkin akan sulit namun saya akan mencoba, lebih baik daripada harus melukai diri sendiri yang bahkan jika dipikir pikir itu memang sebuah kelakuan yang bodoh, menunggu seseorang yang bahkan sudah tak melihatmu lagi? itu sangatlah bodoh. Mungkin jika ia kembali saya akan tetap meladeninya, tapi tidak tau dengan perasaan saya,apakah akan tetap sama seperti dulu atau perasaan itu telah lenyap untuk selamanya.

                  Ruang chat yang dulunya selalu diisi dengan obrolan yang random oleh dua manusia, telah menjelma menjadi ruang chat yang sepi tanpa penghuni. Rencana dan kata-kata yang dulu sempat ia ucapkan semuanya telah dibawa terbang oleh angin yang berhembus kencang, semuanya hancur. Saya pikir tak akan ada lagi orang yang selalu membuat saya gelisah saat malam karena tak adanya kabar, tapi saya selalu percaya Tuhan selalu memiliki rencana yang lebih baik, Tuhan pasti tau mana yang baik untuk saya dan mana yang buruk, makanya Tuhan membuat dia menghilang agar saya mendapatkan orang yang lebih baik untuk saya. Saya hanya tinggal menunggu dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Yang  saya harap semoga saya bisa mengambil sisi positifnya, saya tak boleh menjadi orang pendendam, kalau saya melakukan apa yang selama ini telah ia lakukan kepada saya, itu sama saja kalau saya seperti dia,saya tak ingin seperti itu. Dan semoga semua kenangan yang baik maupun kenangan yang buruk itu tidak menghantui saya. Dan satu lagi terima kasih untuk dirinya yang sudah baik kepada saya, yang telah membuat saya merasa nyaman. Terima kasih orang baik, jaga kesehatan, baik-baik disana, bahagia yaa.

Minggu, 20 September 2020

Penantian

Oleh : Muhammad Alfauzi Arif 

    Malam semakin larut entah kenapa pikiran ku begitu kosong. Aku memandang Langit kamarku dengan tatapan kosong. Tiba²Ponsel ku berdering _drett drett_. Aku melihat nama yang tertera di ponselku itu. Dahi ku berkerut. Bingung? Yah jelas bingung knp _Dia_ menelpon ku malam malam gini. Tanpa basa basi aku mengangkatnya.  "Halo" Ucap ku
" _Halo Din Gw mau ngomong sesuatu sma lo?Boleh?_ " Tanya Dia dari balik ponsel itu
"Emang kamu mau ngomong apa? Jawab ku
" _apa lo masih memilik perasaan sama gw?_ " Tanya Dia yang sedikit lantang.     _Deg_ aku terdiam begitu lama. Jantung ku kembali berdetak tidak normal. Knp dia bertanya seperti itu. Kata ku dalam hati
"Ke kenapa tiba²kamu ngomong Kyk Gitu Rendi"Tanya ku dengan was²
" _Gw cmn mau nanyak aja. Apa lo masih memiliki perasaan ke gw?_" tanya dia sekali lagi
"ee-mang harus aku jawab? "ucap ku dengan bibir bergetar.
" _Yah_ "

     Aku kembali diam. Aku kembali bergelut dengan pikiranku sendiri. Entah apa yang harus aku katakan ke Rendi. Jujur saja,aku memng masih menyimpan perasaan ku ke dia tapi apa aku harus memberi jawaban itu ke dia? Ok keputusanku sdh bulat mungkin aku harus memberi tahunya. 
" Yhh aku memang masi memyimpan perasaan ke kamu. Aku tau ini salah. Tapi perasaan tidak bisa di bohongi. Tapi tenang aja aku akan buang pesaraan itu jauh²." ucapku panjang lebar dan tegas.
" _lo nggk perlu buang jauh²perasaan lo Din, karna gw juga masih memiliki perasaan ke lo. Dan gw mau kita Back pliss kasih aku kesempatan buat perbaiki semuanya. Aku mau belajar serius Din. Aku mau mulai hubungan dari nol. Dan itu akan gw mulai dari lo_ " Tegas Rendi. 
"Aku nggk tau Ren apa aku harus trima atau tidak.tapi aku nggk bisa bohongi hati aku.entah aku harus bahagia atau sedih. Tapi aku akan coba trima kamu kembali. Tapi dengan syarat. Kamu pegang omongan kamu sendiri. Ini kesempatan terakhir buat kamu. tolong kamu jaga kepercayaan aku baik²" Kata aku panjang lebar. 
" _Gw janji din gw akan pegang omongan gw sendiri. Makasih lo masih ngasih gw kesempatan kedua_. " Ucapnya dengan nada yang begitu serius. 
"Hmmm"

     Sekali lagi tuhan berpihak ke aku. Dunia memng sempit. Orang yang dlu aku benci dan seiring berjalan waktu benci itu berubah menjadi cinta. Lalu kami memiliki hubungan namun kandas di tengah jalan dan kami kembali lgi dalam aura yang begitu aneh. Tpi jika suatu hari nanti dia tidak di takdirkan untuk ku,setidaknya aku pernah berjuang. 
Makasih Tuhan.

Saling Mencintai Tapi Tak Bisa Bersatu

Oleh: Sri Annisa

  Suatu hari gue ninggalin Rina dan berusaha ngejar nana.Sesalah apa pun dia,seegois apa pun dia,gue ngk peduli!Gue tetap sayang sama dia,dan gue bakal tetap ngejagain dia.Gue ngk mau nana pergi dari hidup gue.Gue butuh dia agar selalu disamping gue.Selain dia,gue ngk punya siapa-siapa lagi.Jangankan saudara,orang tua pun rasa nya gue gk punya. "na tunggu,gue bakal jelasin smua nya"!!!! Dengan sekuat tenaga yang gue milikin gue menambah kecepatan lari gue.Ternyata punya kaki panjang berguna juga."na...akhir nya loh berhenti juga" Nana berhenti tanpa menoleh kebelakang sedangkan gue masih membukuk dibelakang sambil ngatur nafas gue yang terengah-engah.

    "na..itu siapa! Nana pun menjawab "Apa?" nana terus ngucapin"sekarang loh pergi dari hadapan gue!!!pergii!!pergiiiii!.Gue mencekal tangan nana dan menahan agar dia gk pergi lagi"dengarin gue na"gue ngk ada apa-apa sama rina! Kata si nana"ngk ada apanya?Lo sendiri tadi yang udang bilang sayang-sayang sama dia kan?terus loh ajak dia ke kafe.Gue bilang kan gue lihat loh juga didepan teras loh sama zidan?lo kira itu ngk sakit."itu hanya salah paham!!!!kata si nana

    Dan gue bilang ke nana?sebenarnya kita ini apa sih?saling mencinta tetapi tidak bisa menyatu? Kata si nana"sebenarnya gue cemburu loh udah dapat yang baru ,karena gue masih sayang sm loh gue ngk mau ada yang lain selain gue".Gue juga begitu na,gue sayang sama loh,tapi gue ngk bisa lagi balikan sama loh!!!Im"sorry.

Hati Tak Bertuan:-(

Nurhalisah

20-September-2020

           Hai angin bisakah kau berhembus kencang dan menerbangkan rasa sakit yang kini hinggap di hatiku? Atau bisakah kau mengatakan kepadaku apa kau bisa menghilangkan rasa sakit? Tolong… bawa semilir kebahagiaan dan buang jauh-jauh asa kepedihan,Semilir angin berhembus kencang terasa begitu menusuk kulitku, ia bergerak cukup kencang membuat rambut panjang yang ku biarkan terurai melambai-lambai, dingin semakin lama terasa semakin menusuk kulitku hingga bagian terdalam. Ku putuskan untuk melangkahkan kaki dan menutup jendela kamarku. Kesunyian terasa begitu padat memenuhi ruang segi empat yang ku tempati. 01.20 waktu yang ku dapati saat aku menoleh ke sisi kiri tembok berwarna biru muda. Aku menghembuskan napas panjang seakan berusaha mengeluarkan sesak yang beberapa waktu terus memadati jiwaku seolah membuatku sulit untuk bisa bernapas lega. Kegelapan dan kesunyian yang mewarnai malam seolah membawaku kembali hanyut pada kisah beberapa waktu lalu.Hubungan yang kami jalin tidak dapat dibilang singkat, karena 3 tahun ku rasa waktu yang cukup lama dan cukup sulit untuk membangun sebuah rasa dan kepercayaan, bertahan dari makhluk-makhluk lain yang bahkan terkadang terlihat lebih memukau. Tapi, aku dan Andi dapat melalui semua itu hingga sampai saat ini hubungan kami dapat berjalan dengan mulus, meskipun terkadang banyak batu kerikil yang kami temui, tapi kami selalu bisa menemukan kembali jalan mulus tanpa kerikil-kerikil, yang walau kecil, tapi jika tidak behati-hati maka kita bisa tersandung kapan saja.Andi adalah pria dewasa dan ku kira ia sangat bertanggung jawab, itulah salah satu daya tarik darinya bagiku. Suatu ketika aku merasa ada yang sedikit berbeda dari sikapnya. Keganjilan itu semakin lama semakin aku rasakan. Hingga suatu hari… Suara dering di ponselku menandakan ada pesan yang masuk. Segera ku raih dan ku buka pesan singkat yang jelas ku lihat nama Andi tetulis di sana. “Sin, nanti malam aku jemput ya! Aku mau ngajak kamu keluar.”


          Aku hanya tersenyum menanggapinya, rasa senang seketika hinggap di hatiku, memang beberapa waktu ini Andi sibuk dengan pekerjaannya, sehingga kami jarang bertemu dan menghabiskan waktu bersama. “Makan malamkah, atau sekadar pergi menghabiskan waktu bersama?” tak sabar rasanya dan ingin segera ku putar waktu agar cepat malam. Tepat pukul 20.00 suara klakson mobil Andi sudah terdengar memanggilku. Aku segera berlari ke luar menghampirinya, seketika mobil mulai berjalan perlahan. Kami masih sama-sama terdiam dalam pikiran masing-masing.“Kita mau ke mana?” kataku memulai percakapan.“Ke taman ya?” jawabnya singkat. Aku hanya mengangguk tanda setuju.            Tidak lama mobil berhenti di depan taman, Andi segera turun, aku mengikuti langkahnya dari belakang. Kami memilih duduk di bangku panjang yang ada di sana. Tapi, tak seperti yang ku harapkan Andi malah terlihat lebih diam dan seperti ada suatu hal yang memberatkan hatinya. Lama kami terdiam, akhirnya kembali aku memulai pembicaraan. “Kenapa? Dari tadi kamu kelihatan lebih diam dan seperti sedang memikirkan sesuatu?” Ia terlihat menarik napas panjang, membuat jantungku kini mulai berdegup tak karuan, takut-takut ada hal-hal yang tidak ingin aku dengar.“Mmm… Sinta, sebenarnya. Maaf sebelumnya sayang, tapi aku sebenarnya aku..” belum sempat melanjutkan kata-katanya, aku sudah memotong ucapannya. “Andi please jangan basa-basi terus, ini malah buat aku makin gak ngerti dan… udahlah kamu sampaikan aja ada apa!” “Orangtuaku minta aku ikut mereka ke luar negeri, dan aku gak bisa nolak itu, kamu tahu kan Sin, aku gak bisa ngejalanin hubungan jarak jauh? Bagi aku hubungan seperti itu percuma,” ucapannya terdengar begitu menusuk ulu hatiku. Aku masih terdiam, tertunduk kaku dalam kebimbanganku. Tanpa terasa air mata perlahan mulai menetes dari sudut mataku. “Itu artinya kamu ingin hubungan kita berakhir?” suaraku terdengar sedikit gemetaran.              “Maafkan aku, tapi tolong mengertilah!” ucapnya kemudian.“Hanya karena itu kau ingin mengakhiri hubungan yang telah kita bangun selama 3 tahun ini? Sangat berpengaruhkah bagimu hubungan jarak jauh walau itu denganku, wanita yang telah kau kenal selama 3 tahun? Ingat Andi hubungan itu bukan permainan yang dengan mudah kau awali dan kau akhiri begitu saja!” Kini suaraku benar-benar terdengar gemetaran, air mata semakin deras membasahi tulang pipiku. “Maafkan aku Sinta, tapi aku tak bisa!” ucapnya dan berlalu meninggalkanku.


            Aku masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, aku menatap bayangnya hingga ia kini benar-benar lenyap dari penglihatanku. Beberapa minggu setelah kejadian itu, tanpa sengaja aku sempat melihat sosok yang ku rasa itu adalah Andi. Tapi, aku tak sempat memastikannya karena ia begitu cepat menghilang. Beberapa kali kembali aku melihat sosoknya, menimbulkan pertanyaan besar dalam jiwaku. Akhirnya ku coba menghubungi beberapa nomor temannya yang memang cukup aku kenal.“Ke luar negeri? Kapan? Dia ada kok Sin,” pesan singkat itu langsung membuatku terperanjat.      “Lalu apa maksud Andi?”pikirku semakin penasaran. Ingin memastikan semuanya, akhirnya aku memberanikan diri datang ke rumahnya. Di seberang rumahnya langkahku terasa semakin meragu, aku kembali terdiam dan tak ingin jika kenyataan kali ini membuatku sakit untuk kedua kalinya. Seorang pria dan wanita terlihat berjalan hendak menuju rumah itu, mereka terlihat begitu akrab. Sang wanita menggandeng tangan si pria. “Andi?” suaraku terdengar berbisik. Pertanyaan yang berkecamuk di hatiku, seolah terjawab dengan begitu mudah. Seketika hatiku begitu bergejolak, amarah rasanya sudah naik hingga ubun-ubun.Aku mendekati mereka. “Andi?” suaraku membentak. Andi terlihat kaget saat menoleh ke arahku. “Ini luar negeri? Pemainan macam apa ini? Berpura-pura pindah ke luar negeri padahal pindah ke lain hati? Seperti inikah caramu membalas semua rasaku? Hebat kamu, makasih untuk pemainannya, ini luar biasa!” aku langsung berlari menjauh, tak dapat ku pungkiri hatiku tercabik, derasnya air mataku menjadi saksi bisu hatiku.Semenjak saat itu, aku tak pernah bertemu atau berhubungan dengannya, ia benar-benar menghilang dan ku hilangkan dalam hidup meski dalam hatiku tidak seperti itu. “Aku harus melupakannya!” ku coba memejamkan mata, dan ku harap malam ini aku dapat menikmati kebahagiaan di dalam mimpi, karena untuk sekarang, setidaknya malam ini, aku tak bisa menikmatinya.


~SELESAI~


Crazy Gril

 oleh: Dian Puspita

     Orang yang cuek,dingin,irit kata,muka judes paket komplit yang dimiliki seorang gadis cantik bernama  Aulia Rahayu, ia biasanya dipanggil Lia. Lia akan berbicara banyak ketika sedang dalam kegiatan itupun dengan singkat padat dan jelas sifat yang dia miliki sangat berbanding terbalik dengan apa yang dia lakukan,hanya hitungan detik mungkin pekerjaan yang diberikan dengan sigap ia selesaikan. Aulia sang waketos dan ketua pramuka putri disekolahnya. Orang yang pandai berbicara didepan umum tapi tidak dengan teman-temannya,aneh bukan?.

      Saat ini Lia sedang menmantaau berlangsungnya kegiatan yang dilaksankan OSIS dengan sang ketos,yang memiliki sifat berbanding terbalik dengan sifat yang Lia miliki. Pada saat Lia bosan dan merasa kegiatannya aman-aman saja ia mulai berjalan untuk mengatur kegiatan selanjutnya,baru beberapa langkah ia berjalan seseorang memanggil namanya yang ia dengar sangat jelas. "itu suara dari mic kan"tanya pada diri sindiri ia sedikit bingung siapa yang memanggilnya, "Lia lo dipanggil tuh sama guru,di lapangan" kata salah seorang teman yang melihat tingkah Lia sedikit kebingungan."ha?maaf pak kok saya kan pesertanya masing-masing kelas udah ada"kata Lia sedikit cengo karena sang guru sekligus pembina OSISnya meminta ia juga untuk ikut kegiatan. Bukan tidak mau Lia hanya sedikit risih harus ikut balap karung dan makan krupuk itu.Lia memang orang yang sangat gila berkegiatan bahakan mengucap bosan saja mungkin itu tidak akan dia katakan.,tapi tidak dengan apa yang gurunya suruh kali ini dia sedikit malu.Setelah pemikiran yang panjang akhirnya Lia mengiyakan.

       Setelah kegiatan tadi selesai Lia kembali keruagan OSIS mengerjakan dokumentasi kegiatan tadi yang besok harus ada di mading sekolah,saat ini sudah waktunya pulang sekolah tapi Lia masih sibuk dengan teman-teman OSIS inti lainnya. Jam setengah 2 ini Lia akan pertemuan rutin pramuka,yang ia pikir sekarang hanya menyelesaikan ini dan sesegera mungkin kembali untuk ganti baju dan kembali kesekolah. Kegiatan bertabrakan sudah sering kali ia rasakan tapi tidak membuat Lia mengeluh,bahkan temannya sedikit khawatir padanya, "mengatur waktu jam belajar dengan jam organisasi menurut sebagian orang sudah sangat membuat kepala pusing tapi Lia,malahan gila organisasi woii,bertanggung jawab didua organisasi aman-aman saja,dasar crazy gril"kata yang pernah ia dengerkan entahlah itu memujinya atau sebaliknya. Menurut Lia melakukan hal yang kita suka adalah tujuan hidup,dia adalah orang gila organisasi kenapa ia harus bosan bahkan menguluh.

Sabtu, 19 September 2020

Ayah Aku rindu.


Oleh:Nur Afni Ulfiana
Kelas :XMIPA 2

   Suatu Hari ada seorang anak bernama putri,Dia seorang anak Broken home.Putri sangat berprestasi di sekolah dan dia adalah anak yang baik. Putri tidak terpuruk dalam kondisi keluarganya saat ini. Ayahnya adalah seorang yang keras kepala dan tempramental.Namun lain Halnya dengan ibunya, Ibu putri baik hati dan rajin beribadah.
   Pada suatu hari Putri sedang sendiri di rumah Karena ibunya sedang mengambil raport Putri. Putri sangat rindu papa nya dan dia sangat rindu pada kasih sayang papanya putri berusaha mendapatkan nilai yang terbaik di kelas dengan jujur. Agar suatu saat nanti ia harap papanya akan bangga
   Pada suatu hari putri melihat daftar beasiswa dan ternyata ia termasuk anak yang mendapat beasiswa itu, putri sangat senang ia pun segera menghubungi papa dan mamanya, Mereka sangat bangga dan menyayangi putri Walaupun keluarga mereka tidak tentram lagi

My favorite teacher


Oleh:Nur afni ulfiana
Kelas:XMIPA 2

   Namanya pak faisal.Beliau Adalah seorang guru IPA di Sekolahku Saat Aku Duduk Di Bangku SMP. Banyak siswa yang mengenalnya sebagai guru yang kejam.Namun tidak demikian dengan ku.Bagiku, Beliau seorang guru yang baik.
   Aku berani berkata seperti itu karena aku merupakan murid didikan beliau.Setiap hari setelah sekolah aku selalu menyempatkan diri berkunjung ke rumah beliau.Ternyata bukan untuk bermain melainkan untuk belajar Setiap hari aku tiba di rumahnya beliau menyambutku dengan ramah dan penuh hangat.
   Bahkan ketika belajarpun beliau tidak pernahh memarahiku setiap aku berbuat kesalahan,beliau mencoba mencari hal yang menghambarku dalam perkara itu dan menuntunku sampai aku sendiri menyadari kesalahan tersebut dan penyebabnya. Kini,berkat bimbingan beliau aku tak pernah lagi mengalami kesulitan dalam pelajaran IPA terutama pada materi tentanf Fisika.

Langit Senja

Saat senja mengiring sang surya Saat jingga menghapus biru di langit Saat terang berganti gelap Aku ingin mengucapkan,bahwa aku merindukanmu .Dan akan terus begitu Seperti sang surya akan terbit Dan malam yang terus berganti.

Hai kamu,aku selalu ingin bertanya-tanya. Apa kau juga memikirkan diriku? Apakah kau juga selalu khawatir akan diriku? Apa benar aku tak jatuh cinta sendirian pada dirimu?,aku selalu ingin bertanya seperti itu jika dihadapanmu.Akan tetapi,setiap aku ingin berbicara tentang pertanyaan itu,mulutku terasa beku untuk menanyakan hal itu dan pada akhirnya aku hanya diam membisu dan memendamnya sendirian. Tidakkah kau tau,kalau aku benar-benar jatuh dalam pesonamu? Tidakkah kau tau,kalau aku benar-benar tidak mau kehilanganmu? Tidakkah kau tau,kalau aku benar-benar menginginkanmu untuk terus berada di samping ku?. Ada banyak sekali pertanyaan yang mau kukatakan padamu,ada banyak sekali cerita yang ingin ku ceritakan padamu,ada banyak canda tawa yang ingin ku sampaikan padamu,ada banyak kebahagiaan yang ingin kuberikan padamu,ada banyak senyum yang ingin kutularkan padamu.Hey,jika saja kau tau jikalau aku tidak bisa terlepas dari pesonamu.Aku seperti terpenjara dan terbelenggu akan pesona dan parasmu. Aku benar-benar menginginkanmu lebih dari apapun, katakanlah aku egois karna ingin memaksamu untuk terus ada dan menjadi milikku seutuhnya.

    Aku selalu ingin bercerita padamu,bahwa aku benar-benar bahagia karna kau telah hadir dihidupku. Mewarnai kembali pelangiku yang sudah abu abu. Kau itu seperti keajaiban dalam hidupku.Mengapa begitu? Karna kau mampu menghadirkan suasana baru dalam hidupku, mewarnai kembali pelangiku yang dulu abu-abu,membawa senyum yang begitu menular kepadaku, membagi kebahagiaan mu dengan cara mu sendiri. Aku semakin yakin,kalau kau memang takdir yang dikirim Tuhan untukku.Aku harap kau selalu ada untukku,selalu ada disamping ku untuk menemani ku dikala sedang susah ataupun senang.Aku selalu ingin bercerita padamu tentang banyak hal,tapi pada akhirnya. Aku hanya mampu menyampaikannya pada Langit Senja yang terus datang dan pergi setiap harinya.

Ombak Kehidupan

 Oleh: Rezki Rahayu HM 

        Hai, saya akan menceritakan tentang lika liku kehiduapn saya. Di mana saya menghidupi keluarga saya , di mana saya harus bisa melanjutkan mimpi saya yang saya mimpikan dari kecil. Saya adalah anak yang hidup di keluarga sederhana, di mna saya hidup di kampung yang semua warganya hanya mengandalkan pekerjaan itu untuk hidupnya. Ya kalian tidak asing lagikan dengan sebuah kampung di pesisir pantai yang di mana kami mempunyai profesi seorang nelayan. Saya adalah salah satu dari mereka.
        Munkin kalian tidak percayah bahwa dari saya berumur 8 tahun saya mulai ikut mencari nafka demi sesuap nasi yang bisa kami makan untuk hari ini. Di mna di umur segitu seharusnya saya pergi sekolah, bermain, dan mengerjakan yang tidak seharusnya di kerjakan oleh seorang anak kecil. Di mana kami harus bangun tengah malam untuk melaut dan pulang ketika subuh, dan berangkat ke sekolah setiap pagi. Kebayang gak gimana capeknya kami? . itu semua kami lakukan katena tidak ada pilihan lain. Bagaimana kami bisa makan kalau kami tidak bekerja, bagaimana kami bisa melanjutkan sekolah kami kalau kami hanya tinggal duduk diam di rumah dan tidak berbuat sesuatu. Gak kebayang kan bagaimna di umur segitu harus memikirkan yang tidak seharusnya kami pikirkan. Munkin kami bekerja dari pagi sampai subuh dan hasil yang kami dapatkan tidak sebanding dengan keringat kami. Di mana kami harus patuh dengan orang yang berkuasa sedangkan kami, yah kalian pasti sudah tahukan.
        Di mana kami mungkin bisa makan hari ini, dan besoknya kami harus memikirkannya lagi untuk sesuap nasi, di mana kami pernah makan satu piring nasi dan lautnya hanya garam dan piring itu kami makan berempat. Tetapi kami bersyukur kami bisa makan hari ini karena kami percaya got will not give trials above the ability of his people. Dari lautlah sya dan keluarga saya bergantung bidup hingga saya dewasa dan bisa bersekolah hingga S1 dan mengerjakan pekerjaan yang lebih dari sebelumnya. Pecayalah keringatmu tidak akan menghianatimu dan Success depends on effort.

SURGA DUNIA

Pada bulan oktober tahun 2019 saya melakukan perjalanan umroh,saya berangkat dari makassar ke madinah dengan waktu perjalanan 11 jam diatas pesawat.sesampainya saya di madinah saya melewati pengecakan yang ketat di bandar itu setelah selesai saya bergegas menaiki bus untuk menuju ke hotel yang akan saya tempati selama beberapa hari,sesampaunya saya dihotek bertepatan dengan waktu shalat adzhar bergegaslah saya merapikan barang bawaan saya dan menuju ke masjidil nabawi betapa terkejutnya saya melihat kemegahan masjidil nabawi,karena mungkin semua umat islam didunia ingin sekali menginjakkkan kaki di tanah haram ini.saya pun mengikuti shalat berjamaah setelah shalat saya menyempatkan pergi ketempat pengisian air zam-zam saya mengisi 1 botol sedang untuk dibawah pulang kehotel.

Setelah beberapa hari di kota madinah saya melanjutkan perjalanan ke tujuan utama yaitu kota mekkah saya mengendarai bus dengan waktu tempuh 6 jam saya memakai pakaian ihram karena itulah syaratnya agar umroh kita sah setelah sampai dikota mekkah saya terkagum dengan kuasa allah karena betapa megahnya masjidil haram,setelah sampai di hotel saya langsung melanjutkan rangakian umroh saya dengan beberapa tahapan yang sesuai dengan ajaran nabi,setelah selesai melaksnakan ibadah umroh disitulah saya boleh mengganti pakaian saya dan mandi setelah itu saya pun beristirahat betapa kagetnya saya melihat masjidil haram didatangi oleh setiap jemaah dari negara lain yang tak hentinya ramai hingga waktu subuh.setelah beberapa hari di kota mekkah saya pun pulang ke indonesia melalui kota madinah,saya sangat bersedig dan bersyukur karena saya bisa menginjakkan kaki di tanah haram dan saya bersedih karena harus meninggalkan tanah haram yang banyak orang ingin pergi kesana 

Middle Child

     Ternyata mempunyai kakak dan adik itu tak semenyenangkan yang kalian bayangkan. Mempunyai kakak dan adik itu sangatlah susah, karena kasih sayang mereka hanyalah untuk kakak dan adek, sedangkan aku??? aku hanya mendapat kasih sayang mereka setengah saja. Miris??? memang itulah yang aku alami. Maka dari itu aku inginlah pergi dari sini tetapi aku masih menyayangi nyawa dan kedua orang tuaku. Karena itu aku tetap bertahan sampai saat ini.
     "Pa... aku ingin makan Gery Malkis Tabur kelapa." rengek adik ku manja kepada papa. "Nanti kita pergi tokoh beli ya" kata papa membujuk. "Okehh" kata adikku. Pada jam 16:00 adzan sholat asar berkumandang, pergilah kita ke masjid untuk sholat asar secara berjamaah. Setelah pulang dari masjid papa pun memanggil adikku untuk mengantarnya ke toko untuk membeli Gerry Malkis Tabur Kelapa. "Sisi sini kita ke toko untuk beli anu mu itu." kata papa. "Yesssss" kata adikku sambil lompat-lompat. "Pa titip beli Buahvita ya." kataku kepada papaku. "Aduhh gimana sih kamu kan papa udah kasi kan kamu uang jajan, pergi aja sendiri beli." seketika hatiku hancur mendengarkan perkataan papaku. "Yaa udah nggak usah pa." kataku dengan suara serak menahan tangis. "Pa..titip beli biskuit ya pa." kata kakakku. "Okeh" balas papaku.
     Aku pun sudah tak bisa menahan air mata ku lagi. Air mata itu akan tumpah, sebelum tumpah aku pun berlari ke dalam kamar untuk menumpahkan semua air mataku. Sakit banget hatiku karena kejadian tadi. "Mengapa sih papa itu tidak mau membelikan ku buah vita?? Apakah papa udah tidak menyayangiku lagi??? Atau kah aku hanya anak yang di dapat di kolong jembatan???" pertanyaan itu memenuhi kepalaku sambil menangis sesegukan. Hingga akhirnya aku pun terlelap karena udah capek menangis dan mataku terasa berat untuk di buka. Begitalah yang selalu ku alami, ada perbedaan kasih sayang yang di berikan kepada kedua orang tuaku. Mereka lebih menyayangi adik dan kakakku di bandingkan aku.
Cilellang, 16 Agustus 2020

Jumat, 18 September 2020

Diary Korban Bullying

 

ALFANI RISMAENITA

          Yeyy... ini hari pertamaku bersekolah di jenjang SMA. Aku bersekolah di salah satu SMA terfavorit di daerahku. Walaupun pernah ada rumor tentang salah satu siswi yang bunuh diri, itu tidak meruntuhkan semangatku bersekolah disini. Menurutku ini sekolah yang aman. Oh iya, kenalin namaku Indah, umurku masih 15 tahun 4 bulan 2 hari. Setelah beberapa minggu bersekolah disini, aku mengenali beberapa orang teman. Rumor setahun yang lalu juga sudah mulai terlupakan, lagipula penyebab pasti siswi itu bunuh diri masih belum diketahui, kasusnya juga sudah ditutup. Suatu hari, saat pembelajaran berlangsung, aku kebelet banget buang air kecil, aku minta izin kepada guru untuk ke wc. Setelah buang air aku membuka pintu wc dan hendak ke kelas, namun... “aww...” aku meringis kecil, ada buku yang terjatuh dan mengenai kepalaku. Buku kecil yang sudah lusuh berdebu, sepertinya ini diary seseorang. Entah kenapa tanpa piker panjang aku membawa diary itu ke kelas dan menyimpannya di tasku. Aku melanjutkan pelajaran seperti biasa.

          Setelah pulang sekolah aku langsung mandi sore dan istirahat dikamar. Tiba-tiba aku mengingat diary yang kudapatkan tadi. Aku mencari tasku dan kudapati buku itu. Pelan-pelan aku membuka dan membacanya. Dilembaran pertama aku menemukan tulisan yang bertuliskan “Milik Annona Oktaviasari”. Sepertiya aku pernah mendengar nama itu entah dimana, mungkin saja kakak kelasku. Aku lanjut membuka halaman per halaman karena penasaran. “senin, 4 Maret 2019. Hanya Via yang tuntas ulangan dan mereka membenci Via.” Lanjut pada halaman berikutnya, “rabu, 6 Maret. Mereka orang-orang jahat.” Aku penasaran, siapa orang yang dimaksud, aku terus melanjutkan membaca. “ jumat 8 Maret. Mereka menyakiti Via bahkan saat Via tak bersalah. Senin, 11 maret. Mereka terus menjahili Via, Via ingin pergi!!”.  Aku membacanya semakin serius “Rabu, 13 maret. Via bercerita pada Andin untuk mulai berusaha menjauhi Zafran. Dan inilah saatnya!! Jika nanti sudah waktunya, akan kubalas satu-satu.” Hanya sampai disitu. Tak ada tulisan selanjutnya. Aku penasaran siapa sebenarnya Via ini. Namun tak kudapati jawaban atas itu. Akupun tertidur dan bermimpi yang sangat panjang. Aku melihat 3 orang siswi sedang menjahili seorang wanita yang tidak kukenali. Dijambaknya rambutnya, dipaksanya mengerjakan tugasnya, dibentaknya untuk menjauhi laki-laki yang diinginkan. Mimpiku sangat buruk malam itu. Paginya aku terbangun dengan perasaan yang aneh, aku merasakan sedih yang teramat dalam. Aku bergegas mandi dan bersiap untuk sekolah.

         Disekolah aku bertanya-tanya kepada guru tentang siapa Annona Oktaviasari yang menyebutkan dirinya sebgai Via dalam diary ini. Namun semua guru seakan menutup mulut dan diam seribu bahasa. Aku langsung saja memberikan diary yang kubaca semalam kepada ibu Gina. Dan ibu Gina hanya menangis membacanya. Ia pun mulai menceritakan semuanya. Dan ternyata pemilik diary ini adalah Via, siswi cantik  dan cerdas yang bunuh diri setahun yang lalu. Ibu Gina juga baru mengetahui bahwa Via bunuh diri karena tak tahan oleh sikap 3 temannya ini. Namun, saat ini 3 orang ini tidak lagi bersekolah disini. Shifa, ia yang mengompori 2 orang temannya untuk membully Via sekarang sudah berada di rumah sakit jiwa dan terus saja mengucap kata maaf. Nana, orang yang selalu menjambak rambut Via, memaksa Via untuk mengerjakan tugasnya, dia pun sama berada dirumah sakit jiwa dengan tatapan kosong. Seperti orang yang memiliki kesalahan besar. Dan yang terakhir Nisa, orang yang membentak Via agar menjauhi Zafran, lelaki yang ia sukai. Nisa sudah meninggal 2 bulan setelah Via bunuh diri. Ia terjatuh dari lantai 3 disekolah. Setelah bu Gina menceritakan semuanya, aku jadi yakin bahwa ini maksud Via akan membalasnya satu-satu. Aku meminta kembali diary itu, namun aku mendapatkan tulisan baru di halaman terakhir. “Kau adalah orang asing yang mengetahui semua ceritaku, namun terimakasih kau sudah memberitahu pada guru favoritku.” Aku membacanya dan mungkin saja pesan itu untukku. aku melihatnya tersenyum dan melambaikan tangan padaku. Dan, lewat pentigraf ini aku berdoa agar tidak ada lagi korban bullying dimanapun.


Cinta Dan Rahasia Tuhan

 

 ALFANI RISMAENITA

         Bagaimana rasanya bersusah payah untuk move on, tapi ternyata jodohmu adalah mantanmu sendiri. Namaku Riska, dan ini cerita tentangku. Waktu aku masih duduk di bangku SMA aku memiliki seorang kekasih. Kita sudah lama menjalin hubungan, mungkin sekitar dua setengah tahun. Namanya Damar, laki-laki berbadan tinggi, hitam manis,  anak tongkrongan, perokok, tukang bolos kelas, memang sepengetahuan guru-guru, Damar adalah anak nakal yang tidak tahu aturan. Meski begitu, bagiku Damar adalah laki-laki yang manis serta penuh perhatian. Kadangkala pula sifat manjanya keluar. Tentu saja sikap manja itu hanya diperlihatkan padaku, kekasihnya kala itu.  Saat lulus SMA, seperti bisanya angkatan kita merayakan dengan cara yang sedikit nakal, kita semua saling corat-coret pakaian seragam. Setelah itu kita keliling-keliling berkendara motor yang entah apa tujuan sebenarnya. Sorenya, aku diajak Damar ke tongkrongannya, berkenalan dengan temannya tidak buruk juga ternyata, walaupun hidungku pengap karena asap rokok teman-teman Damar.

          Setelah pulang tongkrongan, Damar berencana ingin membawaku kerumahnya seperti biasa membantu ibunya menyiapkan makan malam. Namun setelah sampai tidak ada siapa-siapa dirumahnya. Kami hanya menemukan secari kertas bertuliskan “Hari ini ibu dan ayah pergi menjemput adikmu di bandara, ibu sudah menyiapkan makan malammu diatas meja, Love.” Karena hal ini tidak sesuai rencana awal kami makanya kami hanya memakan makanan diatas meja itu berdua. Benar-benar berdua. Setelah makan kami menonton tv. Saat menonton seperti biasa, Damar bersikap manja kepadaku. Minta tangannya digenggam, minta kepalanya dielus. Posisi kita terlalu dekat , lagipula dirumah ini hanya ada kita berdua. Damar memelukku erat sekali, mencoba melakukan aksinya. Hampir saja ia berhasil menciumku, namun aku menolak. Menangkisnya dan berkata bahwa tak sepantasnya kita melakukan itu. Menceramahinya beberapa menit lalu memintanya untuk segera mengantarku pulang. Sampai dirumahku dia hanya member salam kepada ibuku lalu kembali pulang. Mood ku benar-benar hancur kala itu, aku tak menyangka Damar hampir saja melakukan itu padaku, aku langsung mengambil handphoneku dan mengirim pesan pada Damar bahwa aku sudah tidak mau melanjutkan ini semua. Aku akan fokus kuliah, dan aku sadar akan dosa yang pernah kulakukan. Aku sadar pacaran itu dosa,atas dasar itu aku mencoba mengikhlaskan Damar. Mencoba belajar agama, dan Damar juga tahu itu.

          Setelah itu kami benar-benar lost contac, dia kuliah di luar kota dan aku kuliah dekat tempat tinggalku saja. Aku benar-benar belajar agama selama beberapa tahun terakhir ini dibarengi dengan mata kuliahku. Tiba akhirnya aku diwisuda, dan diterima bekerja di salah satu perusahaan. Dan aku sudah siap juga untuk menikah. Aku menscrool facebook ku lalu mendapati situs tempat orang-orang bertaaruf yang sudah siap untuk menikah. Tentu saja ini sesuai dengan syariat yang sudah kupelajari. Setelah masuk ke situs tersebut beberapa minggu aku diminta oleh seorang udstaz bertemu di salah satu cafe dalam rangka mempertemukan aku dengan calon yang dimaksud. Kita sudah menentukan tanggal. Dan pada saat aku ke cafe itu, aku melihat seorang udstaz dan seorang pria berbicara dengannya membelakangiku. Lelaki itu berbalik, percaya atau tidak aku mengenalinya. Damar, mantan kekasihku beberapa tahun yang lalu. Mataku berkaca-kaca, rasanya tak dapat kuceritakan, aku berlari kearah motorku dan segera menuju rumah. Aku menangis sejadinya, aku mengingat kembali masalalu saat aku masih bersamanya. Esoknya dia datang kerumah, tiba-tiba bersama keluarganya datang berniat untuk melamarku. Dia juga menceritakan bagaimana ia juga berusaha melupakan masalalu yang buruk dan dia juga belajar agama dengan sungguh hingga kembali bertemu denganku. Singkat cerita kami melangsungkan pernikahan dan bahagia. Aku percaya, jodoh adalah cerminan diri. Aku dan Damar yang pernah melakukan dosa besar yang disebut pacaran, lalu belajar agama, dan kembali dipersatukan dengan keadaan yang lebih baik dan jalan yang diridhoi-Nya. Cinta benar-benar rahasia Allah, yang tidak kita tahu kapan waktu yang tepat untuk merasakannya.


Late suprise

Selasa Malam, aku bersama nenek ku sedang menonton film kesukaan kita . Tiba - tiba dari dalam rumah ada suara kaki yang jalan dan orang bernyanyi dengan suara yang sangat lantang dan besar" selamat ulang tahun" ujar teman-teman ku. Aku sangat kaget , balon berterbangan dan juga ada kue yang besar ternyata itu suprise dari teman-temanku . Sebenarnya hari itu bukan hari ulang tahunku , ulang tahun ku sudah lewat 1 Minggu lalu. Disitu aku merasa sangat senang dan terharu sampe-sampe aku menangis , "Lebayy Luh.....hahahah" ujar temanku . Putri, Resky , risda , Rasmi , Momo, Siska , pira adalah temanku yang selalu memberikan aku suprise setiap tahun di ulang tahunku tapi kali ini late suprise karena putri di Jakarta jadi teman - teman yang lain menunggu putri untuk memberikan aku suprise , putri pun pulang dari Jakarta jadi malam itu mereka memberikan suprise kepadaku, hari itu tidak akan kulupa . Karena itu suprise yang menurutku sangat berkesan .

" Ina ,buatkan minuman untuk temanmu" ujar ibuku , aku pun lansung pergi membuatkan minuman . Minuman sudah jadi " ayo potong kuenya " ujar Siska, akupun memotong nya dan potongan pertama diberikan kepada ibuku , tapi ibu ku malu -malu . Setelah itu kami berfoto- foto dengan kue yang sudah dipotong ... hahaha  . 

Sekarang sudah larut malam jadi teman-temanku bergegas untuk pulang , dan aku pun mengantarnya sampai depan teras saja . "Terimakasih yah untuk semuanya......dadahhhh"ujarku.

Mengagumi

 Duhhh , "panas sekali "kataku , upacara hari Senin akan dimulai , aku bersama teman - teman akan ikut berbaris untuk mengikuti upacara hari ini. Tak lama kemudian upacara pun selesai aku bersama teman-temanku memasuki kelas .

“Selamat pagi” sapa seorang pria yang baru saja memasuki kelas ku dengan menebarkan senyum yang begitu menawan. “Pagi juga pak” jawab aku dan teman sekelas ku

“Perkenalkan, saya ini mahasiswa PPL yang akan menggantikan pak alwi dalam mengajar kalian di bidang Bahasa Indonesia” jelas guru tampan ini sambil tersenyum.

“Siapa nama bapak? Rumah nya dimana? Status? Nama facebook? Nama twitter? Follow saya dong pak” pertanyaan berurutan yang keluar dari mulut temanku. “Nama bapak arfan, bapak tinggal di daerah pare -pare , yang lainnya nyusul aja yaa hehe” jawab bapak itu. Arfan, nama yang lucu pikirku. Pertama kali aku melihat guru ini, aku langsung terpikat oleh senyumnya. Mukanya yang kalem, seperti belum pernah tau akan dosa. Kulitnya putih, Cara berpakaian nya yang elegan, namun tetap tampak seperti remaja. Ahh betapa sempurnanya guru ini.

Lalu satu persatu di panggil untuk naik di depan kelas untuk memperkenalkan diri , sekarang giliran ku "namaku Ica Hardiyanti , biasa dipanggil Ica , saya tinggal di jln.merdeka no.22 " aku sangat grogi karena tatapan guru itu kepadaku . Hari pu berlalu , keeseokan harinya aku bersama teman- temanku cepat- cepat ke sekolah demi mendapatka perhatian dari pak arfan , se sampai disekah aku segera menyapu dan pak arfan pun datang menghampiriku "wah Ica rajin sekali , semangat yah " ujar pak Irfan , rasanya disitu aku mau pingsan karena pujian dari pak Irfan .

2 bulan berlalu , hari ini adalah hari terburuk yang ada di dunia karena pak Irfan akan berhenti mengajar disekolah ku , rasanya sangat sedih . Semua murid perempuan di kelasku menangis , aku juga ingin nangis tapi tidak mungkin di depan pak Irfan , aku malu . Guru itu selalu melihatku rasanya aku tidak percaya diri . " Apakah aku jatuh cinta pada pak Irfan" ujarku dalam hati. 

Hari-hari berlalu aku mulai melupakan pak irfan, aku baru sadar ternyata dulu aku hanya mengaguminya .

Malaikat ku

 Di sekolah…

“ahhh, hari ini ada ulangan harian, belum belajar lagi”, kataku. aku sebel karena hari ini ada ulangan harian sedangkan aku belum belajar. Tadi pagi aku dimarahi ibu karena bangun kesiangaan. Waktu mengerjakan akan segera berakhir. Ada 10 soal yang belum aku selesaikan. Kulihat jam tangan yang kupakai , 12 menit lagi aku harus selesai mengerjakan soal itu. Semua materi yang pernah kupelajari tidak bisa kuingat. Itu semua gara-gara ibuku yang memarahiku tadi pagi sehingga aku tidak konsentrasi .saat pulang sekolah aku lansung pulang ke rumah , dan ibuku berkata " put ! Ibu sudah siapkan makanan di atas meja untukmu" Aku tidak suka terlahir sebagai anak pertama yang harus menjaga ceri, adikku yang sangat, sangat dan sangat nakal. Ayahku sudah meninggal karena penyakit asma. Usaha ayahku bangkrut dan ekonomi kami sangat menurun. Sejak saat itu aku mulai membenci ibuku karena aku merasa bahwa ibuku penyebab semua ini. Karena ia selalu menghambur-hamburkan harta ayah untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Bahkan, jika aku tidak mendapatkan beasiswa, pasti aku tidak bisa sekolah.Aku terus berjalan sambil memikirkan masa depan keluargaku yang berantakan. Tiba-tiba… kulihat ada 2 orang bermuka menakutkan sedang mengikutiku. Kulihat mereka berdua semakin dekat menghampiriku. Aku terus berlari. Detak jantungku mulai melemah dan aku langsung jatuh tergeletak di atas aspal jalan. Melihatku tergeletak, kemudian mereka pergi menjauh dariku dan aku pun langsung pingsan tak sadarkan diri.

Puput, anakku saat kamu membaca surat ini, ibu sudah pergi jauh dan tak akan kembali ke dunia ini. Dengan jantung ibu di tubuh kamu, ibu akan selalu di sampingmu, sayang. Maafkan ibu yang sudah membuat hidupmu menderita.

Selamat tinggal puput, anakku… 

Ibu sangat sayang padamu..........

Setelah membaca surat itu, aku seketika aku meneteskan air mata. Sekarang aku telah menemukan jawabannya. Jawabannya adalah ibuku. Aku menangis dan menyesal karena telah mengabaikan kehadirannya di dunia ini. Bahkan, di saat terakhir hidupnya pun aku tidak ada di sampingnya. Andai aku dapat mengulang waktu dari awal. Aku sangat menyesal. Sekarang aku sadar bahwa ibuku adalah malaikatku.

Salah memilih

 

           
 
 
 Judul: Salah Memilih
                                           
 Oleh: Risnawati

Hi. Apa kabar?
Untukmu yang lalu pernah menjadi bagian dari keseharian ku. 
3 tahun yang lalu tepatnya tahun 2017
aku lihat kau sangat senang dan bahagia saat di samping ku, apa kau lupa?
Semua orang pasti memiliki kisah hidup yang buruk, saat aku masih bersekolah di sekolah dasar kelas 6. Pada saat itu aku mempunyai seorang teman, teman yang terbilang sangat dekat.
Saat itu dia berkata  
"kau akan bersekolah di mana?" 
aku menjawab 
"aku mungkin akan bersekolah di Pesantren"
Dia berkata lagi
"mama aku menyuruh ku untuk ikut denganmu, apa boleh? " 
Aku menjawab
"itu sangat bagus aku sangat senang!" 
Pada saat itu aku sangat sangat senang karena mempunyai teman untuk bersekolah di Pesantren, jujur saja saat itu teman teman yang lain tidak ada yang ingin bersekolah di pesantren untung saja dia ingin pergi bersamaku.
                Kemudian waktu pendaftaran murid baru dimulai,pada saat itu aku, dia dan di temani  mama nya pergi ke sekolah untuk menyerahkan berkas berkas pendaftaran murid baru. Beberapa hari kemudian aku benar benar masuk sekolah pesantren dan masuk di asrama putri (aspuri) tentunya bersama dia. 
Dia di temani orang tuanya, dan aku di temani keluarga ku. Saat aku masuk di halaman asramanya aku merasa beda mungkin karena aku baru ke asrama itu. Mama aku dan mama dia cukup akrab, kemudian keduanya memberitahu pembina yang ada pada waktu itu untuk aku dan dia satu kamar. Jadilah aku satu kamar dengan dia. 
                Namun pada saat kelas 8 semuanya terasa berbeda, dia berubah dan menjadi orang asing. Aku dan dia bisa di bilang bukan dari Sekolah dasar yang sama. 
Aneh kan? Ya aku juga berfikir demikian. Dan mungkin aku sudah salah memilih.Memilih dia menjadi teman terbaik ku, namun bukan berarti aku membenci dia dan sebaliknya bukan berarti dia membenci ku. Aku dan dia masih saling sapa dan sering kali berbicara,tapi mungkin tidak akan bisa menjadi seperti 3 tahun yang lalu. Mungkin saja aku ke depannya aku akan salah memilih lagi. 

Kamis, 17 September 2020

Salahku!

 
Oleh: Nur Afni Ulfiana.
Kelas :Xmipa 2

   Saat duduk termenung melihat suasana taman. Aku melihat pria tampan berbaju hitam. Aku pergi menemuinya,Namanya Aldi. Pas aku tanya dia jomblo atau tdk, dia menjawab bahwa dia ternyata punya pacar, tapi aku bersikeras mendekatinya, akhirnya dia ajak aku makan siang bareng,Suasana hariku sangat senangt 
  Saat sampai di rumah makan Dia langsung memesan makanan.Aku tatap wajahnya sangat tampan bukan tanpa ku sadari makanan sdh habis kami berbincang bincang mengenai hidup kami masing masing
   Tak di sangka pacarnya datang dan melihat kami berdua dan menuduh bahwa Aldi selingkuh bersamaku emosi mulai menggelegar ia merasa di duakan ia merasa sangat cemburu dan akhirnya ia meminta putus dengan Aldi tapi Aldi mengabaikan dan akhirnya mereka putus,akan tetapi aku malah lebih jauh kepadanya,ini semua salah ku.
   

No life

 Oleh:Gia Syahirah Amalia

Ya,semua orang pasti pernah merasakan nya,dimana kehidupan yang hampa berada dalam dirinya.Orang yang tidak berkehidupan biasanya merasa nyaman dengan kehidupan yang sepinya.Dimana tidak ada yang menghibur nya dan menyakiti perasaannya.Akan tetapi tetap saja orang tersebut adalah orang yang merasakan kesepian dihidupnya, dimana dia menjahui kehidupan yang penuh dengan drama.Dijaman sekarang orang yang tidak memiliki kehidupan dan hampa disebut sebagai orang yang "nolep"atau yang lebih jelasnya disebut sebagai"no life".

Ya aku sedang berada di fase ini sekarang, dimana diriku tidak perduli dengan apa pun yang terjadi di masa depanku.Aku termasuk orang yang nolep karena akuakan lebih suka dan senang dengan kehidupanku sendiri.Apapun yang terjadi si sekitarku,aku merasa tidak begitu perduli apa yang sedang terjadi.Masa depan bagiku adalah sebuah khayal yang tidak perlu untuk dipikirkan,aku lebih suka menghabiskan waktu dengan bermain handphone di kamar.Aku bisa meluapkan emosi maupun segala hal yang aku inginkan,biasanya diriku cukup sulit mengambil keputusan karena merasa itu tidak terlalu dipentingkan.Aku terlalu males gerak dan tak mau beraktifitas yang menguras tenaga,dan itu merupakan sifat buruk dari orang yang Nolep.Temanku dekat cenderung lebih sedikit,ya mungkin karena aku menjahuinya.Aku menganggap bahwa diriku bebas dari pergaulan bebas, dan narkoba, karena mengurung diri di dalam kamar, mungkin memang terdengar aneh tetapi itu lah yang terjadi dalam kehidupan ku.Aku lebih cenderung tidak memiliki semangat untuk menjalani hidup,aku berpikir kalau kehadiranku mungkin tidak terlalu penting,tetapi itulah kehidupan ku kini.

Yahh...aku juga berharap supaya hidup ku lebih berwarna seperti kehidupan orang lain,dimana dirinya selalu bahagia dan tidak merasa kesepian.Aku selalu menginginkan semoga fase ini hilang dari kehidupan ku agar hidup lebih sempurna.Tetapi kesempurnaan tidak mutlak dimiliki oleh setiap orang,hanya Tuhan yang memiliki kesempurnaan.Kita hanya sebuah tanah yang diberi nyawa.Berusahalah untuk menggunakan setiap waktu dengan hal yang positif,karena waktu bukan digunakan untuk overthinking dan berangan angan.YOU MUST KNOW THAT TIME IS MONEY!.


Malas sekolah


 

Annisa Eka Putri AD

Minggu menjadi hari libur dan membuat orang menjadi sangat malas untuk beraktifitas. Ada orang yang memilih untuk menghabiskan hari minggu untuk berlibur dan ada juga yang memilih untuk tinggal di rumah saja guna melepas penat karena aktifitas seminggu penuh.Begitu pula dengan Lia yang memilih untuk santai di rumah ketika hari Minggu tiba. Sampai-sampai, sesudah hari Minggu berakhir, ia pun masih belum siap menghadapi kegiatan sekolah yang baginya amat membosankan.“Lia, kamu tidak sekolah? Ini sudah jam berapa? Nanti kamu telat.” Ujar ibunya“Bu, Lia masih capek. Bolos sehari gak papa kan ma. Lagian tidak ada PR ataupun tes ma. Jadi santai saja.”ujar Lia.“Jangan begitu nak. Kamu itu sekolah juga bayar. Menuntut ilmu bukan sesuatu yang bisa kamu sepelekan nak.”ibunya menasehati.“Sudah bu, Lia masih ngantuk banget. Mau tidur lagi.”

Melihat hal tersebut, Ibu Lia menjadi marah dan menyeret anaknya tersebut ke sebuah tempat. Ternyata, ibunya mengajak dia ke panti asuhan yang dipenuhi oleh anak-anak dengan latar belakang yang berbeda.“Nak, lihat mereka. Mereka tidak memiliki orang tua yang bisa membiayai mereka. Padahal, mereka juga ingin sekolah dan memiliki orang tua lengkap sepertimu.” Jelas ibunya menasihati anaknya melalui kaca mobil.Lalu ibunya juga mengajak Lia melihat anak-anak yang tengah mengamen di jalan. “Lihat juga anak itu. Dia yang seharusnya sekolah harus mengemis untuk mencari uang. Untuk makan saja dia susah. Padahal kamu makan sudah disiapkan dan hidupnya enak.” Jelas ibunya lagi.

Sesudah itu Lia merasa sadar akan kesalahannya dan akhirnya ia pun mau diajak berangkat sekolah sekalipun sedikit terlambat. Ibunya mengantar dia sampai ke sekolah. Di perjalanan, ia juga melihat anak sekolah yang berjalan kaki dengan kaki yang pincang. Ia pun berkata dalam hati,"Betapa aku adalah orang yang sangat beruntung. Masih memiliki fisik yang sempurna namun justru malas untuk pergi ke sekolah. Sementara anak yang cacat fisik saja masih semangat.”


Tujuh Dosa Mematikan

 Disebuah kerajaan bernama Kerjaan Liones, terdapat sekelompok kriminal yang disebut dengan Tujuh Dosa Mematikan. Dikatakan bahwa anggota kelompok tersebut merupakan kaisar Kudus yang berkhianat dan berniat menggulung kerajaan Liones. Setelah sepuluh tahun berlalu, Ketua dari Tujuh Dosa Mematikan mulai mencari anggotanya yang terpisah akibat kejadian sepuluh tahun yang lalu. Alasan Meliodas, Sang kapten mencari anggotanya adalah Putri Elizabeth. Sang Putri datang mencari Tujuh Dosa Mematikan untuk meminta tolong agar Ayahnya yakni Sang Raja beserta saudaranya yang lain disekap oleh Ketua Anggota Kesatria Kudus.

Setelah berpetualang akhirnya Meliodas bertemu kembali dengan keempat rekannya. Dalam perjalanan sebelum mencari kedua rekannya, Meliodas dan rekan rekan beserta Elizabeth memutuskan mencari Harta Sakral mereka. Dimulai dari mencari Palu raksasa milik Diane sang Gadis Raksasa. Dalam pencarian untuk menemukan Harta Sakral milik Diame, Mereka bertemu dengan Kesatria Kudus dan terjadilah pertingkaian antara Tujuh Dosa Mematikan dan Anggota Kesatria Kudus. Dalam pertarungan Diane menemukan Palu raksasanya dibalik batu raksasa. Dan akhirnya dengan usaha yang keras ia membuat anggota Kesatria Kudus mundur. Namun sayangnya salah satu Anggota Kesatria Kudus menculik pedang Meliodas dan Putri Elizabeth.

Meliodas akhirnya mengejar mereka menuju kerajaan. Dalam perjalan mereka dihadang oleh puluhan anggota Kesatria Kudus, dan dengan bekerja sama dengan Ban serta Gwarthor yang juga menjadi salah satu Tujuh Dosa Mematikan. Meliodas dengan amarah yang membuncah membuat kekuatan yang tersembunyi di tubuhnya keluar dan bertarung mati-matian dengan Hendricson Pemimpin Kesatria Kudus yang juga menjadi dalam dibalik penculikan sang Raja, serta Tuduhan yang mengakibatkan Tujuh Dosa Mematikan dikatakan penghianat. Setelah pertarungan besar besaran yang membuat sebagian kota di dekat Kerajaan Liones terkena imbasnya, akhirnya sang Raja dan saudari Putri Elizabeth diselamatkan. Tuduhan untuk Tujuh Dosa Mematikan pun dilepas.


KEDAPATAN

Hari ini adalah hari Selasa di mana kelasku belajar mata pelajaran PJOK di jam terakhir. Kring....kring... suara bel istirahat pun berbunyi dan seluruh siswa-siswi Smp 3 berhamburan keluar kelas masing-masing, ada yang menuju kantin, perpustakaan, dan lain-lain. "Guys ke asrama yuk,, pergi ganti baju."kataku sambil merapikan buku pelajaran. Karna kelas ku akan belajar PJOK. "Yuk.." kata temanku.
Sesampainya di depan asrama "yah...asramanya di kunci,, bagaimana dong:v" kata ku dengan lesu. "Astaga bajuku ada di dalam" kata temanku. "Lewat Webel mi be masuk,, dari pada na marahi ki nanti bapak" kata temanku mengusulkan pendapat. "Ayo mi pale teman-teman". Akhirnya kita pun masuk ke asrama lewat Webel.
Setelah ganti baju seragam sekolah dengan baju olahraga kita pun ke kantin untuk mengisi perut sebelum berolahraga.
Setelah kami ke kantin kami pun ke lapangan untuk berolahraga tetapi tiba-tiba dua orang teman kami berlarian dari arah asrama dan pak satpam juga ada di belakannya. "Temanya ke dapatan ka sama Sinta memanjat Webel sama pak satpam,, bagaimana mi ini" kata satu temanku dengan panik "baru to na suru ka juga tulis nama-nama yang sudah manjat Webel." sambungnya. "biarmi sama-sama mki tanggung i ka kan sudah semua ki juga manjat Webel." kata kami semua menenangkan. Akhirnya setelah nama kami tertulis semua.
Cilellang, 09 Agustus 2020.

Berbeda

 

 Oleh: Maydivani Pratiwi

                     Ini untuk dirinya yang selama 2 minggu terakhir ini telah berhasil memenuhi pikiranku tanpa henti. Aku tau rentetan abjad-abjad yang aku tulis saat ini tak akan dibaca olehnya, aku juga tak mungkin berani untuk mengungkapkannya langsung, jadi izinkan aku untuk menulis semuanya disini. Sebuah perasaan yang mungkin mustahil akan terbalas memang menyakitkan, harus kuakui hal itu bisa membuatku sebegitu tidak tenangnya, sampai-sampai aku menciptakan deratan- deretan kalimat panjang yang mengandung makna. Semuanya terasa berbeda saja, dia sudah tak seperti orang yang dulu kukenal, orang asing yang dulunya memperkenalkan diri lewat obrolan chat, membuatku ingin berkenalan ulang saja. Dia yang dulunya selalu berusaha ada saat aku membutuhkannya, kini terasa seperti kita tak pernah kenal sebelumnya, bahkan untuk menyapanya aku tak kuasa, dia menjelma menjadi orang asing buatku.

                       Dia pernah berkata tidak akan menghilang, namun itu hanya sekedar "kata-kata", setelah dia menghilang dalam sekejap akhirnya dia mengaku salah telah mengucapkan hal-hal manis tanpa mengetahui isi hati dia dahulu yang sebenarnya, dan itu membuatku merasa lebih baik, dia juga berkata tidak ingin mengakhiri semuanya. Namun lagi-lagi itu hanyalah sekedar "KATA-KATA", haha lucu sebenarnya, semua yang dia katakan selama ini itu hanya jarinya saja yang bergerak diatas layar, bukan hatinya yang menjawab. Kini aku ingin menertawai diriku sendiri yang telah sangat larut dalam dialog yang dia buat. Aku sudah tak tau sekarang, aku benar-benar ingin keluar dari pentas seni ini, tapi rasanya sangat sulit dan berat. Mengingat betapa orang yang dulu namanya selalu ada dalam doaku kini telah pergi tanpa adanya kata "Pamit", pergi dan hanya menyisakan kenangan dan luka yang entah akan membekas atau akan hilang. Aku sangat bingung mau bagaimana lagi sekarang, keadaan seakan memaksaku untuk berjalan sendirian tanpa ada dirinya lagi.

                        Aku bingung entah mau pergi kemana lagi, mencoba untuk biasa-biasa saja sudah sulit. Ada suatu saat aku bisa melupakan dirinya, tapi dia seakan selalu bisa membuat usahaku gagal lagi dan lagi. Dia tak pernah bisa hilang dari pikiran ini,kadang aku benci pikiranku sendiri. Pernah suatu saat dia membuat pertahananku hancur lagi, dia muncul dengan kata "Semangat" dan yaaa itu sukses membuatku terjaga sampai tengah malam. Aku hanya bisa mengatakan apa kabar,jaga kesehatan,jangan lupa makan dan semoga bahagia, hanya itu yang bisa aku katakan, jari ini enggan menulis apa yang selama ini ada dihatiku. Kalimat sederhana yang mampu membuatku kepikiran lagi dan lagi. Kenangan itu memang jahat yaa, dia akan selalu ada tanpa diberi tahu. Dia selalu datang tanpa permisi lalu pergi dalam sekejap dan datang kembali. Kenangan itu seakan memang diberi takdir untuk terus menghantui orang-orang yang mungkin bisa dibilang "masih belum bisa melupakan". Aku selalu ingin bilang "Aku masih disini, menunggu seperti orang bodoh entah sampai kapan,jika kau ingin melihat kembali kebelakang aku akan ada untukmu",yaa benar aku masih menunggu dan masih berusaha, tapi satu hal yang harus dia tau, ini tidak untuk selamanya.

DI UJUNG NESTAPA


 Oleh: Nur Suci Qalbi. M

Siang yang cukup cerah, terik menyongsong hingga ke ujung kaki, tubuh dibasahi keringat yang menetes terus menerus tanpa henti, pak amin tetap mengayuh sepedanya untuk menjajakan dagangannya. Di Masa masa pandemi seperti ini memang kebutuhan ekonomi cukup sulit untuk didapatkan, ditambah kebutuhan untuk sekolah Anak-anak juga meningkat, sebab keperluan seperti kouta internet pun harus terpenuhi, beda saat sekolah normal, kita hanya perlu menyediakan buku dan alat tulis saja. Irfan, Anak pak Amin saat ini duduk di bangku kelas 8 SMP, kerap tidak mengikuti pelajaran, dikarenakan kehabisan Kouta Internet, dan ia tidak memiliki uang untuk membelinya lagi. Pak Amin pun harus bersusah payah untuk mendapatkan uang, demi untuk menyekolahkan dan mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Setiap hari ia pergi berdagang saat fajar terbit dan kembali saat fajar sudah mulai tenggelam.

    Sejak fajar terbit sampai saat ini, belum satupun orang yang membeli tempe dan tahu yang dijual Pak Amin, meskipun begitu, Pak Amin tidak menyerah demi menafkahi istri dan anaknya dirumah. Tak lama kemudian azan berkumandang yang menandakan waktu shalat Dzuhur sudah tiba, dan akan segara dilaksanakan. Pak Amin pun Bergegas mengayuh sepedanya ke Arah Sebuah Mesjid yang tidak terlalu jauh dari tempatnya saat itu, sesampainya disana, ia pun memarkirkan sepedanya di sudut kiri mesjid dan pergi mengambil wudhu, Saat Suara Iqomah telah terdengar ia pun segera masuk ke dalam mesjid dan melakukan sholat berjamaah. Setalah sholat, Pak Amin keluar, lalu mengambil sepedanya untuk melanjutkan jualannya, terdengar suara dari belakang, "Pak, Tunggu Sebentar", Pak Amin pun Menoleh Kebelakang, "Eh Pak Ustadz, iya ada apa pak?" Jawab Pak Amin sambil senyum, "Saya Mau Beli Tahu sama tempenya pak, Masing Masing sepuluh ribu aja ya pak!" Pinta Pak ustadz, "Alhamdulillah, iya, Tunggu Sebentar ya pak, saya ambilkan dulu" Jawab Pak Amin dengan Syukur, "Ini pak, Semuanya jadi dua puluh ribu ya" Kata Pak Amin pada Pak Ustadz, "iya, Makasih ya pak" balas pak Ustadz. Pak Amin terlihat sangat senanf setelah ada yang membeli dagangannya, setelah itu ia kembali berkeliling untuk menjajakan dagangannya. 

Langit pun sudah mulai menggelap, dan Fajar sudah terbenam, tak lupa ia singgah di mesjid untuk melaksanakan Sholat Magrib, selepas itu ia langsung pulang kerumah. Setelah menjual seharian, Pak Amin hanya mendapat uang sebesar tiga puluh lima ribu saja, ia memberikan uang itu kepada istrinya, dan istrinya nampak sangat bersyukur dengan uang itu, "Alhamdulillah, Hari ini lumayan laris ya pak jualannya, jdi besok ibu bisa kepasar untuk beli beras dan sayur" ucap ibu, "iya bu, maaf kalau belum cukup, bapak juga sudah berusaha sekuat mungkin tapi hanya dapat segitu" balas Pak Amin, "tidak apa apa pak, ini sudah cukup untuk kita makan besok" jawab ibu lagi. Ibu pun masuk ke kamar dan menyimpan uang itu didalam dompet belanjanya, tiba tiba irfan masuk ke kamar dan meminta uang untuk membeli Kouta internet sekolahnya, karena sudah satu pekan dia tidak mengikuti kegiatan pembelajaran daring. Ibu langsung memberi tahu bapak tentang hal itu, dan mereka berdua memutuskan untuk memberikan setengah dari uang tadi untuk Irfan. Meskipun uang ibu tersisa lima belas ribu, setidaknya itu cukup untuk membeli beras besok, walaupun lagi lagi kita harus makan Nasi dan seadanya saja, tetapi kita tetap harus mensyukuri pemberian tuhan karena Masih banyak orang lain yang tidak bisa makan tiap harinya diluaran sana. 

Rabu, 16 September 2020

Mundur

Oleh : Muhammad Alfauzi Arif 
 
      Di tengah dinginnya malam seorang gadis tengah merenung dibalkon kamarnya entah apa yang ia pikirkan. Gadis itu terlihat sangat kacau,matanya yang sembab dan hidungnya terlihat begitu merah. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Shafa hanya butuh sandaran kali ini. Ia sangat rapu,dan rapuh. 

    Tiba²pintu kamar Shafa menampilkan sosok orang yang sangat berharga baginya. Ia adalah Citra,Ibu Shafa. Setiap shafa punya masalah, ibunya lah yang selalu menenangkannya. Hanya dia yang tau perasaannya saat ini. 
"Nak, Shafa jangan nangis lagi yahh, ibu tidak tega melihat keadaan shafa sekarang"Ucap Citra sambil mengelus punggung anknya. 
"hiks-hiks S-h-afa ngg-ak bisa ten-ang bu"Jawabnya disertai isakan tangis
"ibu tau kamu ank kuat, ibu nggak mau kamu kek gini nak, mana shafa yang ibu kenal kuat, ceria dan, selalu tersenyum? Mana"Tanya citra yang ikut menangis melihat keadaan ankx. 
"bu apa yang harus shafa lakukan sekarang. Melepas atau trus mempertahankan Reygan bu".tanya smbil memeluk ibundax
"Kalau memang shafa merasa sudah tidak dihargai lagi lebih baik kamu melepaskannya nak. Mungkin benar melepaskan Tidak semudah itu tpi buat apa hubungan di pertahan kan jika ada salah satunya sdh merasa bosan nak. Apa kamu mau pertahankan hubungan yang tidak di dasari dengan cinta? Yh mungkin kamu cinta sma reygan tpi dia sudah tidak." ucap citra meyakini putri semata wayangnya. 


    Yah memang benar buat apa cinta di pertahankan jika hanya ada satu orang yabg berjuang? Memilih bertahan tapi sakit atau melepas meski tak rela? Semua takdir telah di tentukan sama sang pencipta...
Kali ini keputusan shafa sudah bulat. Ia lebih baik memilih mundur dari pada bertahan namun sakit. 
" _Yhh Aku memilih mengalah dari pada harus bertahan dengan keadaan Sakit_."Ucap Shafa dalam hati.

Selasa, 15 September 2020

Cowok idaman



Sri annisa 

Pagi itu Tya berangkat sekolah bersama Ica sahabatnya. Sembari menyusuri lorong kelas yang biasa mereka lewati, Tya bertanya pada Ica.

“Ca, menurutmu tipe cewek idaman Ari itu kaygimana sih?”

Sambil tersenyum Nina lantas menjawab. “Gimana ya? Setahuku tipenya Ari sih gak muluk-muluk. Karena setahu aku dia lebih suka sama cewek yang natural gitu lah.”

“Hmm gitu ya, gak suka sama cewek yang hobi dandan berarti” Sambut Tya dengan wajah yang semakin berbinar kegirangan.

“Ya kira-kira seperti itu lah.”

“Terus gimana dong supaya wajah tetep cantik meski gak pake make up tebal?” Tanya Tya lagi.

“Coba aja kamu pakai masker bengkoang dan scrub gula pasir biar bibir merah merona gitu” Jawab Ica.

“Wah iya juga ya, nanti malam ku coba deh Ca”


 Selama beberapa hari Tya mencoba ide yang diberikan oleh Ica. Tya pun sangat senang karena wajahnya lama kelamaan mulai tampak lebih cerah dan berseri. Bekas jerawat yang awalnya tampak jelas pun sudah mulai menghilang.Masker Bengkoang dan Scrub gula pasir untuk wajah dan bibir pun tak pernah lupa untuk terus ia gunakan mengingat seminggu lagi bakal ada acara pensi.Pastinya di acara ini Tya bakal ketemu Ari dan dia harus tampil cantik dan mempesona agar menarik perhatian Ari, Lelaki idamannya.

Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...