Nasyriah Nur Aisyah
Dulu aku pernah berharap agar aku lenyap dari dunia ini, seluruh dunia tampak begitu gelap bagiku. Pikiran Itu bermulai setelah ayah dan ibuku meninggal karena kecelakaan, aku menangis setiap malam. Apakah akan lebih baik jika menghilang begitu saja? Tapi aku berusaha untuk menerima kenyataan. Kata kata waktu adalah obat benar benar berlaku untukku, seiring berjalannya waktu aku mulai bangkit kembali, memulai hidup ku yang baru.
Setelah ayah dan ibu meninggal aku tinggal bersama adik ibuku dia merawat ku seperti anaknya sendiri tapi tidak dengan suaminya. Aku sadar mereka selalu bertengkar karena ku. Mereka bukan orang yg berkecukupan. Mereka tidak mampu membiayai kehidupanku. Aku sadar dengan hal itu, itulah yang membuat ku ingin hidup sediri tanpa bantuan mereka, awalnya adik ibu ku tidak mengizinkan tapi karena aku memaksa hingga akhirnya dia mengizinkan ku. Aku tidak main main dengan perkataanku aku benar benar tinggal sendiri di rumah peninggalan ayah. Rumah ini tidak besar kurang lebih seperti rumah kontrakan pada umumnya dan soal makan aku bekerja paruh waktu sebagai pelayan di kafe, pengantar koran, apapun akan ku kulakukan asalkan pekerjaan itu halal.
Hasil kerjaku hanya cukup untuk aku makan tapi aku juga harus melanjutkan pendidikanku, jalan satu satunya adalah mengejar beasiswa. Aku belajar dengan sungguh sungguh demi mendapat beasiswa dan yahh usaha tidak pernah mengkhianati hasil, aku diterima di universitas yang bergengsi. Awalnya aku sedikit takut karena beberapa orang mengucilkanku, menghinaku dan menjauhiku tapi aku tidak menyerah begitu saja akan aku buktikan jika aku pantas disini. Aku belajar dengan giat, sepulang kuliah aku bekerja paruh waktu tidak ada waktu untuk bermalas malasan, aku harus bisa menghidupi diriku sendiri. Setelah ujian akhir aku lalui, pengumuman yang ditunggu tunggu pun keluar dan hasilnya aku keluar sebagai mahasiswa dengan predikat terbaik dan untuk pertama kalinya aku mendengar orang orang bersorak untukku. Akhirnya aku lulus. Saat ini aku sudah bekerja bukan lagi sebagai pelayan di kafe atau sebagai pengantar koran aku bekerja sebagai pengacara dan tentang keinginanku untuk lenyap sudah berlalu dari ingatanku. Begitulah kehidupan kita harus merasakan rasa pahit untuk benar benar menikmati rasa manis.
Evanescent: cepat berlalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar