Oleh:Nasyriah Nur Aisyah
Sekarang sudah larut malam, aku tidak bisa tidur sebelum membaca sesuatu, entahlah aku sangat suka membaca cerita sebelum tidur, tetapi aku sudah membaca semua buku cerita yang aku punya. Membaca cerita yang sama? Sungguh tidaklah menarik. "Apa yang harus aku lakukan?" tanya ku pada diri sendiri. "Sepertinya aku pernah melihat buku cerita di kamar kakak" akupun pergi untuk mengambilnya, setelah aku mendapatkan buku itu aku segera kekamar dan berbaring di kasurku.
Sampul bukunya berwarnah hitam, terlihat seperti buku yang menyeramkan tapi aku tidak begitu peduli dengan sampul. Akupun mulai membaca lembaran yang pertama "hmm..sepertinya tidak begitu buruk". Lembar demi lembar aku semakin terlarut dalam ceritanya. Aku merasa tenggorokanku sedikit kering, kuletakkan buku itu diatas meja belajar setelah itu aku berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air.
Setelah sampai di dapur akupun menuangkan air kedalam gelas saat aku ingin kembali kekamar aku melihat ayahku berjalan mendekatiku, anehnya ayah memegang sebuah pisau, dengan rasa takut aku memberanikan diri untuk bertanya "A..ayah untuk apa pisau itu?" namun ayah tidak bergeming sama sekali, akupun merasa ketakutan dan berjalan menjauh namun, semakin cepat aku berjalan semakin cepat pula ayah mengejarku. Aku berusaha mencari pertolongan, berteriak minta tolong tapi rumah ini sangat sunyi dimana ibu? Dimana paman,tante,dan nenek? Kemana mereka semua?. Aku berlari menuju pintu utama tapi pintunya tidak bisa terbuka, ohh tidak ayah sudah berada di depanku kemudian ayah melayangkan pisaunya kearah leherku dan menekannya hingga berdarah, "nak bangun saatnya shalat subuh" huh ternyata hanya mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar