Rabu, 29 Juli 2020

To My Youth

See the source image

oleh : Nurafiqa Az Dzikra 

Suatu saat  ketika aku sendiri di kamar aku berharap aku bisa menghilang dari dunia, karena bagiku seluruh dunia ini tampak begitu suram. Aku ingin bebas dari tangisan malam tanpa suara ini, , "apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang begitu saja?" sautku dengan tatapan kosog di depan kaca. setiap harinya aku takut menatap mata orang, aku benci di tatap dengan pandangan kasihan. ada begitu banyak hari yang berlalu hari hari di mana orang mennggapnya hari indah namun selama hari indah itu aku hanya terus kesakitan, aku benci diriku sendiri yang tidak bisa menyuarakan suaraku, aku benci diriku yang tidak pernah menerima cinta, aku benci semua tentang diriku. 

ibu dan ayahku hanya menatapku namun aku memutuskan untuk terus melangkah maju, aku memututskan untuk mencintai diriku sendiri terlebih dahulu, seiring berjalannya waktu aku menemukan jati diri yang berbeda dari aku yang dulu namun terkadang jika aku terlalu bahagia aku kembali khawatir aku khawatir aku kembali tersakiti lagi. aku takut seseorang akan merebut bahagiaku sama seperti sebelumnya. kenangan indah itu kembali menyakitkan, teman teman ku dan semua orang mereka hanya menatapku tanpa sepatah kata pun.

aku terus merenungkannya dan aku kembali sadar bahwa sumber cinta terbesar itu datang dari diri sendiri, aku mulai mencintai diriku sendiri berharap aku bisa menjadi cahaya terang di dunia ini, " aku yakin tuhan punya alasannya tersendiri memberiku ujian ini." kataku sambil tersenyum lebar di depan kaca. aku semakin yakin aku biasa bersinar terang jadi aku tidak boleh menyerah, aku akan terus menjadi diriku sendiri tanpa harus takut mendengar perkataan oranglain, cukup terus berjalan kedepan. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...