Oleh : Nurafiqa Az Dzikra
Seperti biasanya malam kelabu kembali datang dan kembali terjadi lagi. Terlihat seorang remaja yang menatap wajahnya di kaca dengan tatapan kosong sambil berpikir "akankah malam kelabu ku ini akan terulang lagi besok??" Sambil menarik nafasnya dia pun tersenyum, senyuman itu sangat sulit untuk di artikan. Entahlah dia berpikir jikalau memang malamnya berubah akankah itu menjadi malam yang penuh dengan harapan,doa dan bahagia atau justru menjadi malam yang penuh penyesalan,kecewa dan tangis?? Hal itu benar benar membuatnya bingung. Bukan bermaksud untuk mengeluh tapi dia hanya penasaran dengan hari esok.
Dia pun berbaring di kasurnya dan memeluk erat gulingnya sambil membayangkan bagaiaman malam kelabunya itu akan berubah, dan jika benar berubah siapakah yang bisa mengubahnya?? Akankah dia mengubahnya menjadi malam yang penuh tawa dengan bintang yang bersinar terang atau justru menjadi malam yang sedu dengan hujan lebat?? Sambil memjamkan matanya dia berkata "malam kelabu ku ini sudah nyaman jadi untuk apa aku mengubahnya lagian aku tidak akan membiarkan seorangpun mengubah malam ku untuk sekarang." Dia menghembuskan nafasnya. Dia bukannya takut untuk perubahan hanya saja dia belum siap.
Dia juga sadar bahwa bagaimanapun dia harus bisa keluar dari zona nyaman ini hanya saja untuk sekarang dia lebih memilih ketenangan malam kelabunya yang sekarang tidak ada kebahagiaan juga tidak ada kesedihan, menurutnya itu adil. Seperti biasanya diapun tertidur pulas bersama imajinasinya dan malamnya.
~Sekian dan terimakasih~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar