Rabu, 22 Juli 2020

MALAIKAT YANG KURINDU


Oleh: Nur Suci Qalbi. M
Maruala, 22 Juli 2020

    Kafe itu tidak terlalu besar, namun banyak yang mengunjunginya, bersebelahan langsung dengan sebuah anak sungai membuat udara terasa sejuk. Ku hirup segelas teh hangat, mataku melirik lirik dan tanpa sengaja mataku terarah pada wanita paruh baya yang sedang makan bersama seorang gadis remaja, ditempat yang tak jauh dari sofa ku. Dalam anganku, terbersit suatu pertanyaan "kapankah aku akan merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan gadis itu?" Tanya hatiku dengan mata yang berkaca-kaca. seketika turunlah setetes air dari mataku yang sudah tak bisa ku bendung lagi, mengingat sosok yang sangat kurindukan, sosok yang sangat kudambakan, sosok yang belum pernah aku kenal sejak aku lahir kedunia, sosok telah yang rela melepaskan seluruh hidupnya demi kehadiranku. Iya, dia Ibuku, tapi bagiku dia bukan hanya sekedar seorang ibu, melainkan dia adalah seorang malaikat terbaik yang pernah aku tahu. 
  
  Dan saat itu juga aku segera bergegas keluar dari tempat itu. Setiba ku di Apartemen dengan perasaan yang masih awut awutan, tiba tiba hujan turun dengan sangat deras, dan mendadak tangisku langsung pecah, tak peduli dengan siapapun yang akan mendengarku, aku menangis sekeras mungkin sampai suaraku sendiri tak dapat ku dengar. Entah mengapa aku begitu emosional dengan kejadian tadi. Hujan pun perlahan mereda, Suasana pun berubah hening, hanya ada suara kicauan burung yang terdengar dari luar Gedung Apartemen. Emosiku mulai agak netral. Aku berusaha untuk menyegarkan kembali pikiranku dengan berjalan keluar Apartemen dan menikmati suasana Sore di Teras Gedung Apartemen.
    
    Satu pekan berlalu, Jinjingan sayur-mayur dan daging aku bawa pulang dari sebuah Pasar Tradisional menuju Apartemen. Setiba di Apartemen terlihat seseorang berdiri tepat depan pintu Apartemen ku yang nampaknya sedang menunggu kedatangannku. Dengan mengenakan Gamis putih serta sepatu flat model jadul. Aku lalu mengajaknya masuk ke dalam Apartemen, dan bersamanya aku melepas segala sendau gurau sambil tertawa lepas, tak lupa aku menyuguhkannya teh hangat dan menawarkannya kue-kue yang ada dalam toples. Lama tak bertemu dengannya, membuat Aku sangat bahagia saat mendengar bahwa dia ingin menginap di Apartemenku untuk beberapa waktu, rasanya aku sudah tak kesepian lagi, dan Semua rindu bisa aku lepaskan dengannya. Ia sudah kuanggap seperti malaikat terbaik kedua setelah ibuku. Dia adalah mama dari Ibuku, Nenekku. 

    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...