Kamis, 30 Juli 2020

Tentang Dia

Oleh:Nur Afni Ulfiana
Kelas: X MIPA 2

  Sunyi sekali malam ini angin bertiup dengan lantunan sunyi dan damai,lampu lampu kapal para nelayan yang enak di lihat dan ombak ombak pun seakan akan tau perasaan ku saat ini Ya.. Pantai tempatnya,Dengan cahaya bulan yang menyertai kesedihan malam ini. Bagiku duduk di pinggiran pantai dan menikmati suasana angin adalah hal yang sangat tenang ketika pikiran sedang kacau, Seperti sekarang itu semua terjadi padaku, Entah mengapa Dia yang telah pergi terus berada di ingatan ku dia yang di sana bermain,tertawa sesuka nya entah apa yang ad di pikirannya. Yang pasti aku sangat rindu padanya. Mungkinkah ia ingat padaku? Hahahhahahaha Aku tertawa sendiri dengan keadaan ku saat ini.
  Aku merasa dia tidak sepemikiran  dengan ku,aku yang selalu memikirkan nya,berharap dia kembali dan berharap masa masa itu terulang kembali,Mustahil ituu semua terjadi. Dia yang selalu aku pikirkan telah bahagia entah dengan siapa dia sekarang, tapi entah mengapa di kala aku sendiri dia selalu hadir dan menghantui pikiran ku namanya yang sering terlintas tanpa bisa aku hilangkan.
  Ingin ku raih alat komunikasi yang ada di sampingku ingin ku hubungi dia lalu ku sampaikan rasa gelisah yang ku alami,ingin ku kabari dia bahw aku rindu dengan dia, ingin ku tahu semua tentang dia. Dengan siapa dia sekarang? Sedang di mana dia? Apakah dia baik baik saja? Apakah dia merindukan ku seperti aku merindukannya? Namun itu semua hanyalah keinginan belaka, Berat rasanya mengangkat hp ini, berat rasanya mengetik namanya. Pengecut? Takut? Ah,Entahlah Benar kata Dilan  "Rindu itu berat". Ingin rasanya ku tutup lembaran lama,lalu ku buka lembaran baru tapi entah mengapa semua itu begitu sulit. Pesan ku kepada angin "Aku titip Rindu ini Katakan pada dia rindu ini datang dari hati Dan selalu dari hati


Rabu, 29 Juli 2020

Mimpi

 Oleh:Maydivani Pratiwi

     Malam itu aku bermimpi tentang dirinya, tentang dirinya yang kembali kepadaku. Aku tak mengerti kenapa ia singgah kedalam mimpiku, aku merasa tak pernah memikirkannya sampai terbawa mimpi, jadi kuhiraukan mimpi itu dan berpikir mungkin hanya kebetulan. Mimpi pertama itu tak kuceritakan pada siapapun bahkan sahabatku sendiri akupun juga tak mencari tahu penyebabnya kenapa bisa mimpi itu terjadi karena yaa aku berpikir itu hanya kebetulan saja,bukan hanya karena memimpikannya dan menjadikan mimpi itu sebagai sebuah tanda atau fakta, bukan. Aku tak pernah berasumsi tentang itu karena jika hanya 1 kali itu mungkin kebetulan,tapi lain hal jika 2 kali atau lebih. Hari-hariku pun kulalui dengan lancar tanpa memikirkan mimpi itu.

     Hari-hari telah berlalu, saat aku sudah melupakan kejadian waktu itu, entah bagaimana caranya dia singgah kedalam mimpiku lagi, dengan tema yang sama, dia kembali padaku. Aku lagi-lagi berpikir bagaimana bisa, aku merasa tak pernah memikirkannya semuanya terjadi begitu saja. Kubangun dari tidur nyenyak ku,kugapai smartphone ku dan menulis sebuah kata di google. Aku merasa ada yang aneh tentang ini, kuceritakan pada sahabatku, sahabatku juga mempunyai pemikiran yang sama denganku. Namun, lagi-lagi aku menghiraukannya, mungkin hanya pikiran ku yang sedang lelah? tidak seorang pun tahu, bahkan diriku sendiri. Tapi apakah kalian akan percaya jika aku sudah memimpikannya sebanyak 4 kali? tidak kan? akupun begitu.

     Seperti yang kukatakan,aku sudah memimpikannya 4 kali dengan tema yang sama lagi seperti yang sebelum sebelumnya. Aku bahkan sudah mencari di google kenapa ini bisa terjadi, namun aku tak percaya dengan semua yang tertulis di google,karena kupikir itu mungkin hanya asumsi orang orang saja, tapi juga mungkin sebagian dari itu ada benarnya, aku tak mengerti. Yang kutau saat ini dia sudah bahagia dan akupun begitu, sekarangpun aku sudah merasa lebih baik dari sebelumnya. Semua yang terjadi di masa lalu hanya kujadikan sebagai pelajaran untuk masa depanku. Aku juga berterima kasih padanya, dia sudah banyak membantuku, mengajariku banyak hal, dan masih banyak lagi, karena waktu yang kulalui bersamanya cukup panjang. Aku tak bisa menyalahkannya atas apa yang telah terjadi, karena tidak sepenuhnya dia salah, aku juga salah, ego dan perbedaan pendapat itu mengalahkan segalanya. Yang kuharap sekarang diriku sendiri dan dia bisa mengintrogasi diri atas segala yang telah terjadi.

To My Youth

See the source image

oleh : Nurafiqa Az Dzikra 

Suatu saat  ketika aku sendiri di kamar aku berharap aku bisa menghilang dari dunia, karena bagiku seluruh dunia ini tampak begitu suram. Aku ingin bebas dari tangisan malam tanpa suara ini, , "apakah aku akan merasa lebih baik jika aku menghilang begitu saja?" sautku dengan tatapan kosog di depan kaca. setiap harinya aku takut menatap mata orang, aku benci di tatap dengan pandangan kasihan. ada begitu banyak hari yang berlalu hari hari di mana orang mennggapnya hari indah namun selama hari indah itu aku hanya terus kesakitan, aku benci diriku sendiri yang tidak bisa menyuarakan suaraku, aku benci diriku yang tidak pernah menerima cinta, aku benci semua tentang diriku. 

ibu dan ayahku hanya menatapku namun aku memutuskan untuk terus melangkah maju, aku memututskan untuk mencintai diriku sendiri terlebih dahulu, seiring berjalannya waktu aku menemukan jati diri yang berbeda dari aku yang dulu namun terkadang jika aku terlalu bahagia aku kembali khawatir aku khawatir aku kembali tersakiti lagi. aku takut seseorang akan merebut bahagiaku sama seperti sebelumnya. kenangan indah itu kembali menyakitkan, teman teman ku dan semua orang mereka hanya menatapku tanpa sepatah kata pun.

aku terus merenungkannya dan aku kembali sadar bahwa sumber cinta terbesar itu datang dari diri sendiri, aku mulai mencintai diriku sendiri berharap aku bisa menjadi cahaya terang di dunia ini, " aku yakin tuhan punya alasannya tersendiri memberiku ujian ini." kataku sambil tersenyum lebar di depan kaca. aku semakin yakin aku biasa bersinar terang jadi aku tidak boleh menyerah, aku akan terus menjadi diriku sendiri tanpa harus takut mendengar perkataan oranglain, cukup terus berjalan kedepan. 
 

Sahabat bangku SMP



Oleh:Sri annisa

Aku Sri annisa,aku beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada di setiap waktu ku bertengkar karena hal spele, bertengkar karna masalah kecill,semua itu kusadari bahwa sahabatku sangat penting bagiku.Kini sudah ku lewati kurang lebih 3 tahun suka duka bersamanya.Masa itu tidak bisa di ulang kembali.Kadang kesan itu teringat banyak sekali kenangan yang tersimpan mulai dari bandel bareng,nyontek saat ulangan,izin ke Wc padahal cuma ke Kantin makan disitulah kisah yang paling terkesan bagiku.Kini sudah memasuki jenjang SMA dimana kita harus melanjutkan jenjang tinggi tetapii disinilah kita berbeda pilihan sekolah dan berpisah karena jarak.

Kini aku merenung di setiap malam,kadang ku bertanya pada diri ku"apakah smua ini bisa diulang kembali?apakah semua ini bisa di putar kembali ?dimana kita bercanda bareng, dimana kita goblok bareng,dimana kita dihukum bareng kini sudah berakhir dan tidak akan bisa di ulang lagi.Di mana dulu kita bercanda di perkemahan lajulo di mana dulu kita habiskan waktu menit detik terakhir di perkemahan itu.Di situlah ku menikmati tidur bersama mu disitulah ku nikmati betapa berharga nya sahabat.Entah sekarang semua terasa berbeda,kini ku sendiri tidak lagi mempunya sahabat sepertimu yang mengerti dan tauu kondisi cerita hidupku,tidak lagi ku mempunya teman cerita sepertimu kini sudah menjadi kenangan.

Sahabat adalah teman yang selalu ada apapun, kapanpun, dan dimana pun.” Kalimat itu selalu terdengar ditelingaku. Kalimat yang selalu diucapkan oleh sahabatku. Kami jarang bertemu karena sekolah kami berbeda.Tapi kuharap kau tidak melupakan semua kisah yang pernah kita alami dibangku SMP dimana kita yang dulu nya tidak saling mengenal kini menjadi sahabat yang seperti saudara sendiri.Kumohon kamu tidak melupakan kisah ini walaupun kamu sudah mempunyai teman baru di sekolah pilihanmu,dan ku harap kau bisa lebih baikk lagi dan semoga kamu bisa meraih apa yang kau ingin kan.Semoga kita bisa bertemu disuatu hari nanti dalam keadaan sukses.SeeYouNextTime sahabatku....

Selasa, 28 Juli 2020

The inner voice of 2020

 Oleh: Rezki Rahayu HM
         Saya akan mewakili suara hati para angkatan 2020. Angkatan yang banyak di remehkan oleh banyak orang, angkatan yang banyak di nyiyir oleh banyak orang, angkatan yang di sebut angkatan corona. Mereka bilang kami lulus karena covid 19, tanpa perjuangan, tanpa ujian nasional.
           Sebagian orang memangdang kami ada kesenangan di dalamnya, sekolah di rumah, UN di hapus, apakah ini kesenangan bagi kami?, tentu tidak!, kami sudah persiapan habis-habisan untuk menghadapi UN dan kami gagal sebelum bertempur karena covid 19. Kami sangat kecewa daripada ketakutan kami selama ini.
        Apakah kami punya pilihan? Tidak, kami harus ikhlas, seikhlas- ikhlasnya. Belajar dengan sistem baru yang tidak biasa. Perpisahan yang sudah kami rangkai sedemikian rupa kini hanya tinggal wacana. Tidak ada perpisahan, tidak sempat berterima kasih kepada guru, tidak sempat berjabat tangan dan berpelukan kepada teman-teman, tidak sempat mengucapkan selamat tinggal dan semoga sukses, semua itu kami harus ikhlas. Apakah kalian masih meganggap kami lulusan corona, lulusan yang lemah??? Justru kami lulusan yang paling tegar. Kami harus tegar dan berusaha untuk menata masa depan dan ada pimpi yang harus kami wujudkan. Di balik kejadian ini tuhan pasti punya rahasia sendiri dan punya hikmah yang lebih baik dari pada ini.

Almamater Biru

Yah,pagi ini sama seperti biasanya. Dimana gue harus bangun pagi untuk bersiap siap kesekolah. Dan nyatanya gue masih bergelung diatas kasur kesayangan gue. Katakanlah gue pemalas,kebo dan tukang tidur karna kenyataannya memang seperti itu. Dan hari ini adalah hari dimana gue pertama kalinya masuk sekolah dimana hari ini hari pertama gue pakai baju putih abu-abu yang diimpikan orang-orang. Begitu juga dengan gue,gue emang udah lama ngimpiin pake baju putih abu-abu yang notabenenya cuma anak SMA yang memakai seragam itu. Jam sudah menunjukkan pukul 07:15 dan gue baru aja selesai siap siap untuk kesekolah,yah untungnya gue punya mobil sendiri dan ga perlu repot-repot untuk diantar ama abang dan ayah gue. Dan saat sampai di ruang makan semua mata tertuju pada gue,dengan tatapan yang berbeda. Ayah dan bunda yang mandang gue dengan tatapan kagum,abang gue yang mandang gue dengan tatapan tak percaya,dan adik gue dengan tatapan yang sedikit susah diartikan. Gue pun dengan sigap mengambil sepotong roti yang sudah disajikan bi Inah pada piring yang memang disediain buat gue. Dan gue langsung menuju kesekolah dengan sepotong roti yang ada di mulut gue. Sial,udah jam 07:25 bentar lagi bakalan upacara, bisa telat nih kalo kayak gini. Gue pun melajukan mobil gue dengan kecepatan tinggi agar ga terlambat ngikutin upacara. Akhirnya gue nyampe disekolah gue SMA NUSA BANGSA, SMA yang diimpikan para kaum hawa karna stok cogan di SMA NUSA BANGSA yang paling terbaik diantara sekolah sekolah lain.

      Gue dengan segala keberanian pun segera turun dari mobil untuk mengikuti upacara. Dan disaat gue mau ngendap ngendap agar gak ketahuan terlambat,tiba tiba ada sebuah tangan kekar yang menangkap pergelangan tangan gue. Dan gue pun langsung berbalik dan mendapatkan seorang lelaki yang dengan almamater biru,berbadan tinggi,bulu mata yang lentik, garis wajah yang tegas,alis yang begitu tebal seperti ulat bulu, dengan  kulit eksotisnya yang bisa menghipnotis para kaum hawa yang melihatnya. "mau kemana adik cantik?" 
"Ehm,anu kak anuu itu","hm anu ehm apa adik cantik?, Sini deh ikut gue kelapangan biar bisa dihukum ama siswa baru yang telat!".Gue pun dengan pasrah mengikuti setiap langkah lelaki didepanku ini. Dan tiba tiba dia berhenti dengan mendadak,dan menyebabkan sebuah kecelakaan,yang dimana kepalaku menubruk punggungnya yang kekar, "awww". Tunggu tunggu,bau aroma mint ini mengingatkanku pada seseorang,tidak tidak,lupakann. "Maaf kak","lain kali jalan pake mata!" ,"Lah,kan kakak yang berhenti tiba tiba,kok malah gue yang disalahin sih kak?!" Jawabku dengan nada marah. Dan demi dewi fortuna dia pergi ninggalin gue sendiri ditengah lapangan yang penuh dengan siswa-siswi SMA NUSA BANGSA. Dan demi apapun gue malu semalu-malunya. Dasar manusia nyebelin,gue benci banget sama tuh kakak kelas. 
 
     Dan tibalah saatnya upacara telah selesai dan ini waktunya untuk gue dan temen-temen siswa baru yang lainnya bakalan ngikutin Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Dan tibalah waktunya untuk perkenalan diri,dan perkenalan ini dimulai dari para pengurus OSIS SMA NUSA BANGSA. Dan demi apapun,ternyata cowok nyebelin bin ngeselin itu ketosnya!!. Mana dia daritadi natap ke gue mulu lagi,dan tiba tiba... "Kamu,yang pake tas unicorn maju sini, perkenalkan diri kamu" ohh tidak,hari ini dewi fortuna tidak berpihak pada kita. Gue dengan segala keberanian gue,maju kedepan untuk ngenalin diri gue,jujur aja sih yah gue agak grogi,sampai pada akhirnya ada yang ngebisikin gue "udah,santai aja kali lagian lo cuma disuruh  perkenalan kok bukan ngelawak". Ternyata si ketos nyebelin bin ngeselin itu yang ngebisikin gue,dan tentunya perbuatannya itu sontak bikin para pengurus OSIS SMA NUSA BANGSA dan para peserta PLS nyorakin kita berdua. Dan gue yang mulai ngerasa malu,cuman bisa nunduk dan ngumpat dalam hati. Sumpah demi apapun lenyapkan aku dari sini,gua malu banget sampai pada akhirnya, "udah gausah malu kali, cepetan kenalin diri lo.Gue udah ga sabar,untuk tau siapa nama lo". Ya tuhan ternyata si ketos nyebelin bin ngeselin ini nyuruh gue buat perkenalan diri karena dia mau tau nama gue?!. Ahh sial,pasti pipiku sudah seperti kepiting rebus saat ini, dasar ketos nyebelin bin ngeselin,sampai kapan pun gue gabakal mau ngajak dia ngobrol lagi, catat itu. Setelah semua peserta PLS memperkenalkan diri,tiba tiba ada sebuah tangan kekar yang mengulurkan roti dan air mineral kedepan muka gue. Astaga,bisa copot jantung gue kalo nih ketos perlakuin gue kayak gini. Gue pun segera mengambil roti dan air mineral yang ada digenggamannya dan tak lupa kuucapkan "makasih kak", dan ia membalasnya dengan senyuman manis yang tergambar jelas di bibirnya itu "iya,sama sama.Dimakan yah cantik" dan sontak saja perkataan nya itu bikin gue blush dan senyum senyum sendiri karna perlakuan manisnya itu padaku.


Senin, 27 Juli 2020

DIHAPUSKAN OLEH MIMPI




 Oleh: Nur Suci Qalbi. M
Maruala, 27 Juli 2020

    Kurangkai kata demi kata, dan setelah sekian lama semua tercipta menjadi sebuah pengungkapan dari alunan kepedihan, Kepedihan yang telah membuatku merasakan segala kesedihan yang ingin rasanya ku lampiaskan malam ini juga. kuingin membagi duka lara, dengan siapa ku bisa menyandarkan asa, ku ingin ungkapkan kesedihan, pada siapa aku bisa merasakan kebahagiaan dan cinta. Tubuhku tergolek diatas kasur empuk dengan mata terpejam seakan tak ingin mengakhiri sisa-sisa malam yang perlahan habis, Ditambah dengan embun malam yang sejuk dan sebuah selimut tebal yang menghangatkan tubuhku, membuat aku semakin menjiwai keadaanku saat itu. 

    Sampai pada suatu siang, di cuaca yang cukup terik, diriku mendatangi sebuah tempat yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu ramai, tetapi bagiku tempat itu adalah tempat ternyaman untuk mem-flash back semua kenangan indah yang pernah kulalui. Saat diriku berada ditempat tersebut, aku merasa seperti ada yang ganjal, hatiku terasa resah, sepertinya ada seseorang yang sangat akrab  denganku berada ditempat itu juga pada saat itu, " Mengapa sepertinya dia juga ada disini?" tanya hatiku, bingung. " ah mungkin hanya hayalanku saja'' jawab hatiku pula. Hari mulai sore, aku bergegas kembali kerumah, dan saat dipintu keluar aku tak sengaja menabrak seorang lelaki, tubuhnya tinggi, rumbutnya hitam agak gondrong, matanya belo, senyumnya tipis dan ada lesung dikedua pipinya. Mataku terpaku beberapa detik saat menatap matanya, dan dia melambaikan tangannya diwajahku seperti ingin menyadarkanku, " Kamu kenapa?" tanyanya padaku, ''Ehh, maaf, aku tidak sengaja menabrakmu, aku terlalu sibuk main gawai sampai aku tak melihatmu yang ada didepanku'' Jawabku dengan sedikit malu, '' Ya sudah, tidak apa-apa, lain kali hati-hati yah, aku duluan yah" Ucapnya sambil pamit. Setelah aku bertemu dengan laki laki itu, serasa diriku seperti menemukan dunia baru yang jauh lebih indah dari sebelumnya.

    Sesampainya dirumah, aku terus menerus memikirkan lelaki tersebut, aku langsung kembali membuka gawai ku dan mencari sosial media laki-laki tersebut tanpa mengetahui namanya, dan jelas aku tidak menemukannya. Akupun menceritakan semua hal yang ku alami pada kakakku, tapi kakakku sama sekali tidak meresponku. Aku kesal dengan perilaku kakak yang seperti itu, akupun keluar keruang tamu dan kembali menghayalkan laki-laki itu. Lalu terdengar suara "tok.....tok.....tok....." suara ketukan pintu, Akupun tersadar dari tidurku, "Mengapa aku berada ditempat tidur? bukankah aku tadi berada diruang tamu?'' tanyaku, '' Apa? diruang tamu? Sejak semalam kamu saja tidak pernah keluar dari kamar, mengapa bisa ada diruang tamu? kamu mungkin hanya bermimpi.'' jawab kakakku dengan jelas. Akupun menyadari hal ini, ternyata semalam aku hanya bermimpi bertemu dengan lelaki itu dan semua yang terjadi dimimpiku itu hanya halusinasi saja. Semua kesedihan yang kurasakan semalam serasa telah dihapuskan oleh mimpiku yang sangat indah ini. Bebanku seakan hilang pagi itu, Kemudian akupun bergegas mandi dan memulai hari baru.

                                                                        ~ SELESAI~


EVANESCENT

Nasyriah Nur Aisyah   

   Dulu aku pernah berharap agar aku lenyap dari dunia ini, seluruh dunia tampak begitu gelap bagiku. Pikiran Itu bermulai setelah ayah dan ibuku meninggal karena kecelakaan, aku menangis setiap malam. Apakah akan lebih baik jika menghilang begitu saja? Tapi aku berusaha untuk menerima kenyataan. Kata kata waktu adalah obat benar benar berlaku untukku, seiring berjalannya waktu aku mulai bangkit kembali, memulai hidup ku yang baru.

   Setelah ayah dan ibu meninggal aku tinggal bersama adik ibuku dia merawat ku seperti anaknya sendiri tapi tidak dengan suaminya. Aku sadar mereka selalu bertengkar karena ku. Mereka bukan orang yg berkecukupan. Mereka tidak mampu membiayai kehidupanku. Aku sadar dengan hal itu, itulah yang membuat ku ingin hidup sediri tanpa bantuan mereka, awalnya adik ibu ku tidak mengizinkan tapi karena aku memaksa hingga akhirnya dia mengizinkan ku. Aku tidak main main dengan perkataanku aku benar benar tinggal sendiri di rumah peninggalan ayah. Rumah ini tidak besar kurang lebih seperti rumah kontrakan pada umumnya dan soal makan aku bekerja paruh waktu sebagai pelayan di kafe, pengantar koran, apapun akan ku kulakukan asalkan pekerjaan itu halal.

   Hasil kerjaku hanya cukup untuk aku makan tapi aku juga harus melanjutkan pendidikanku, jalan satu satunya adalah mengejar beasiswa. Aku belajar dengan sungguh sungguh demi mendapat beasiswa dan yahh usaha tidak pernah mengkhianati hasil, aku diterima di universitas yang bergengsi. Awalnya aku sedikit takut karena beberapa orang mengucilkanku, menghinaku dan menjauhiku tapi aku tidak menyerah begitu saja akan aku buktikan jika aku pantas disini. Aku belajar dengan giat, sepulang kuliah aku bekerja paruh waktu tidak ada waktu untuk bermalas malasan, aku harus bisa menghidupi diriku sendiri. Setelah ujian akhir aku lalui, pengumuman yang ditunggu tunggu pun keluar dan hasilnya aku keluar sebagai   mahasiswa dengan predikat terbaik  dan untuk pertama kalinya aku mendengar orang orang bersorak untukku. Akhirnya aku lulus. Saat ini aku sudah bekerja bukan lagi sebagai pelayan di kafe atau sebagai pengantar koran aku bekerja sebagai pengacara  dan tentang keinginanku untuk lenyap sudah berlalu dari ingatanku. Begitulah kehidupan kita harus merasakan rasa pahit untuk benar benar menikmati rasa manis.

Evanescent: cepat berlalu 

Minggu, 26 Juli 2020

KILLER IN HOUSE



Oleh: ALFANI RISMAENITA

WARNING!! JANGAN BACA CERITA INI SENDIRIAN DI MALAM HARI!!!

       Ahh tidak!! Aku dikejar deadline Bahasa Indonesia. Kulihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. Segera ku ambil laptop dan buru-buru membuat pentigraf, cerita pendek 3 paragraf yang disuruh oleh guru Bahasa Indonesiaku agar dikumpul segera. Kata demi kata keluar dari pikiranku, akhirnya selesailah satu paragraph. Aku istirahat sebentar, melakukan sedikit peregangan agar aku tidak terlalu lelah. Saat ingin melanjutkan pentigraf tiba-tiba aku sudah berada di sebuah ruangan yang sangat familiar bagiku. Yaa!! Ini adalah dapur rumahku.

        Namun, betapa terkejutnya aku melihat seseorang yang tidak kukenali karena wajahnya tertutupi oleh topeng yang dikenakannya. Manusia itu memegang mesin gergaji. Sebentar! Itu kan... Sepupuku!! Aku melihat sepupuku terbaring di lantai dapur. Kulihat kembali manusia bertopeng itu mendekati Winda, sepupuku. Ia menyalakan mesin gergajinya, lalu memotong-motong tubuh sepupuku hinga terbelah menjadi banyak bagian kecil. Percikan darahnya, sedikit mengenaiku. Dicungkilnya bola mata sepupuku, lalu dimasukkan kedalam gelas kecil. Aku tidak dapat menahan jatuhnya air mataku melihat kejadian tragis itu, namun aku juga tidak berani mengambil resiko. Aku yang berjalan pelan-pelan menuju ruang tengah, berharap tidak ketahuan oleh psikopat itu. Sesampainya diruang tengah, betapa terkejutnya aku melihat kepala tanteku tergantung disana, hanya kepala. Melihat hal tersebut tentu saja aku menangis sejadi-jadinya. Namun aku harus tetap survive disini. Aku mencari-cari ayahku, karena aku berpikir hanya aku dan ayah yang tersisa di keluargaku.

       Aku yang mendengar langkah kaki seseorang dari dapur menuju ruang tengah, sontak lari dan bersembunyi dalam lemari. Oh tidak dia mendekat, kututupi mulutku dengan tanganku berharap psikopat itu tidak mendengar suara nafasku dari dalam lemari. Psikopat itu benar-benar pintar dan kejam. Ia membuka lemari, dan mendapatiku disana, dipenggalnya kepalaku hingga terpisah dari badanku, Ohh Tidak!! Aku sudah meninggal! Air??? Air apa ini?? Samar-samar kudengar suara tanteku, “Fani, bangun Nak!! Sudah subuh... shalat sana!!” ucapnya sambil memercikkan air ke wajahku. Huhh... Ternyata hanya mimpi... aku terbangun dengan laptop yang masih menyala didekatku. Oh Tidak!!! Tugas Bahasa Indonesiaku belum jadi... Ini bahkan lebih buruk dari mimpiku...




Aku Rindu Ibu

Aku adalah anak bungsu yang terlahir dari keluarga yang harmonis. Keluargaku terdiri dari Bapak, Ibu, dan 4 orang kakak ku. Aku sangat bahagia memiliki keluarga yang harmonis dan selalu menyayangi aku. Kebahagian ini selalu menghiasi hari-hari ku setiap saat dan setiap waktu, walaupun sebenarnya terkadang terjadi keributan kecil antara aku dan kakak-kakak ku tapi kami masih tetap saling menyayangi dan orang tua kami pun memakluminya dan selalu menasehati kami.

Ibuku adalah seorang pegawai negeri sipil yang menjabat sebagai kepala desa di desaku, hampir setiap waktu ia curahkan untuk mengurus warganya, bahkan terkadang ibuku bekerja 24 jam sehari. Namun keadaan ini membuat ibuku tak pernah mengeluh karna dia sadar ini adalah amanh yang diberikan kepadanya. Meskipun Ibu sibuk, ibu tak lupa meluangkan waktu bersama kami dan keluarga. Bahkan di hari akhir pekan kami selalu pergi berlibur bersama.

Aku sangat menghormati dan menyayangi ibuku, bahkan rasa ini masih kurang bila dibandingkan dengan perjuangannya dalam mendidik dan membesarkan ku, tanpa rasa lelah ia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan kami. Ibuku selalu menyayangiku setiap saat.

Apalah daya disaat Aku menikmati masa masa bahagia bersama keluargaku, ibuku dipanggil menghadap sang pencipata Allah, rasanya tidak bisa kupercaya hanya dalam sekejap kebahagiaan yang kami rasakan berubah menjadi kesedihan yang tak tertahankan. Aku sadar kesedihan ini tidak harus berlarut larut dan dalam hati kuberkata “ Terimakasih ibu telah membesarkan ku, telah merawatku dan telah mendidik kku hingga saat ini, aku tahu ini sangat berat untuk ku, untuk mengingat semua rasa sayang yang telah ibu berikan dulu berikan, aku rindu, rindu, rindu semua tentangmu ibu” dan aku percaya kasih sayangmu tak akan pernah lenyap dariku

I Love You Ibu
Dari anak bungsumu

Bersepeda ke sekolah

        Hari selasa, pukul 05.45 saya bangun untuk shalat subuh.Selepas shalat subuh aku membersihkan tempat tidurku dan segera pergi mandi. Di pagi hari dengan seragam sekolah yang lengkap saya sarapan dan bergegas ke sekolah menggunakan sepeda jagoanku.

        Sesampai di sekolah saya bergegas ke kelas karena jam perlajaran sudah mau di mulai.Tak lama kemudian Ibu Guru masuk ke kelas dan kami segera duduk di tempat masing- masing. Dan pelajaran pun dimulai.

        Pada jam 12.30 bel pulang berbunyi dan kami pun bergegas untuk pulang. Saat keluar sekolah aku melihat sepeda ku sudah tidak ada di parkiran. Karena sepedaku hilang akupun berjalan kaki pulang dengan raut wajah gelisah dan sedih.

KUSAMPAIKAN RINDUKU LEWAT LAGU

Nama: FAJAR SIDDIQ
KELAS: X MIPA 1
NISN: 3059255844
       Aku dan Dito adalah sahabat. Dulu, kita sering berbagi cerita, berbagi makanan, dan juga bermain bersama. Kehidupan kami selayaknya anak kecil yang lain. Oh iya, kita dekat sudah lama sekali, bahkan kata ibuku aku dan Dito sudah kenal saat kita berdua masih pakai popok hehee... jelas saja, dulu memang Dito tinggal di sebelah rumahku, jadi untuk bermain aku tinggal memanggilnya lewat jendela kamarku. Seingatku, smartphone kala itu masih jarang dipakai orang-orang. Jadi, kita hanya bermain kelereng, petak umpet, lompat tali, bermain bola, bahkan terkadang kami ikut bermain boneka bersama anak perempuan. Sebahagia itu masa kecil kami. Hal yang paling kuingat dari Dito adalah, dia pernah berkata, bahwa dia ingin menjadi vocalist band jika ia sudah besar nanti.
        Sekarang Dito sudah tidak lagi tinggal disini, dia mungkin sudah tenang dialam sana. Dia meninggal karena kecelakaan di usianya ke-8 tahun, tepat memasuki kelas 3 SD. Lalu aku?? Aku telah dewasa saat ini, aku sudah menjadi siswa SMA. Di sekolahku aku masuk di club music dan membuat band sendiri bersama teman-temanku. Dan sekarang kami sibuk merangkai lagu. Karena saat pentas seni nanti, band kami harus tampil sempurna dengan lagu yang dibuat oleh aku sendiri. Lagunya berjudul “Rindu”. 
        Setelah semuanya siap, hari yang ditunggu pun tiba. Kami sudah menunggu di belakang panggung. Sesekali aku mengintip dari belakang, wooww!! Ternyata banyak sekali penonton yang hadir disini, memang acara pentas seni sekolah kami terbuka untuk umum hari ini, tapi aku tak menyangka akan sebanyak ini penonton di penampilan perdana kami. Tiba giliran kami, walau deg-degan aku tetap menyanyikan lagu yang ingin kupersembahkan untuk dia, sahabat kecilku di syurga. Semoga disana kau bisa mendegarku. Ingin kusampaikan padamu sahabatku, disini aku berdiri dan bernyanyi karenamu. Aku ingin melanjutkan mimpimu! Aku juga ingin menyampaikan, bahwa disini aku baik-baik saja dan memiliki teman yang banyak. Semoga kamu tenang di alam sana, sahabatku.

Sabtu, 25 Juli 2020

MAUT DI DEPAN MATA

        Kutatap dari jauh ketika peti mati dimasukkan ke liang lahat. Hatiku tak bisa dikatakan betapa rasanya seperti mimpi disambar petir. Kata-kata terkunci di ujung lidah. Air mata semakin mengalir deras. Peti mati jenasah sahabatku diturunkan. 
        Baru seminggu yang lalu kita bersenang-senang,aku sangat beruntung mempunyai sahabat seperti dia. Salsa adalah sahabat terbaik,mungkin allah mengirimkan dia untukku,meskipun dia sudah tidak ada lagi di dunia  ini. 
        Aku meninggalkan pemakaman dan pulang kerumah diliputi rasa galau dan sedih. Tatapan mata dari keluarga sahabatku dan keluargaku.Mereka semua seakan-akan menuduhku bahwa aku yang membunuh sahabatku dan tak percaya bahwa sahabatku meninggal gara-gara COVID19.

Ber pramuka

  Tini adalah siswa SMP 1 pare-pare , ia adalah anggota Pramuka . Sejak kelas 1 SMP Tini mulai bergabung di organisasi Pramuka,awalnya ia hanya ikut-ikutan untuk ikut ber pramuka . Tapi lama kelamaan ia mulai mencintai Pramuka dan bangga menjadi anggota pramuka , di Pramuka ia di ajarkan banyak hal seperti tali temali , morse , smaphore , dan juga melatih kedisiplinan , kemandirian , kekompakan , dan melatih konsentrasi. Lama kelamaan Tini juga mengatahui banyak hal tentang Pramuka Tini juga sangat di percayai oleh guru-guru dan pembinanya makanya ia dipilih menjadi pemimpin regu putri.

   Pengalaman yang sangat berkesan bagi Tini yaitu mengikuti perkemahan di luar sekolah kembang x 2018 kegiatan ini di mulai saat musim penghujan , walaupun hujan kegiatan ini tetap berlanjut .pada suatu malam hari , Tini dan anggotan lain sedang tidur di tenda kemudian hujan turun mereka pun terbangun dan ia harus memindahkan barang-barang nya agar tidak basah dan ia harus memindahkannya ke mushola secepatnya , tapi jalanan menuju musholla becek ia pun harus membuka sandalnya . Saat sampai di musholla mereka mencuci kakinya terlebih dahulu lalu menyimpan semua barang-barangnya  dan melanjutkan tidurnya di musholla .

   Pagi pun tiba dan mereka harus mandi sebelum mengikuti lomba.Tapi di perkemahan itu tidak ada WC , jadi Tini dan anggotanya mencari WC di rumah warga sekitar , Tini pun menghampiri rumah salah satu warga , ia pun meminta izin untuk mandi di rumahnya , pemilik rumah itu sangat ramah  dan ia pun di izinkan , Tini pun mandi bergantian dan harus menjaga kedisiplinan.setelah selesai Tini pun dan yang lain berjalan kaki menuju perkemahan , saat tiba di perkemahan lomba akan segera dimulai Tini pun dan anggotanya mulai bersiap siap. Saat mengikuti lomba temannya satu orang mengalami kesalahan dan regunya pun digugurkan , tapi Tini dengan anggotanya tidak pernah patah semangat. Itulah pengalaman Tini yang sangat berkesan baginya, Tini sangat bangga menjadi salah satu anggota Pramuka.

Jumat, 24 Juli 2020

Lelaki Penikmat Senja

Karya : Muh. Kamaruddin Adam
Kelas  : X MIPA 2
NISN  : 0057947378

      Lelaki itu kembali ke sana untuk mencecap senja. Saat turis berkerumun di belakang punggungnya berdecak menikmati kecak, matanya justru memandang syahdu mentari yang mulai berlalu. Kepada senja, dia titipkan rindu yang tak terucap untuk melintas samudera.

      “Antar aku melihat senja di tepi tebing”, ini permintaan gadis yang pernah bersama lelaki itu. Sang lelaki hanya bisa memandangi punggung si gadis tanpa bisa berucap tentang rasa. Jingga senja melingkupi segalanya.

      “Perjuangannya sudah selesai, dia sudah pulang”, kata dokter kepada si lelaki. Gadis itu hanya meninggalkan secarik kertas di tepi tempat tidurnya. “Tebarkan abuku di laut dari tepi tebing saat senja. Kita akan bertemu di sana. Gadismu. Ayu Kartika.”

#pentigraf

TOM DAN JERRY VERSI LOKAL

NAMA : DWI APRILIA BATARI
NISN : 0050776632
KELAS : X MIPA 1



 Seperti manusia pada umumnya. Umumnya manusia   membutuhkan seseorang yang bisa membantu   mereka baik itu dalam keadaan senang ataupun sedih.   Sama sepertinya dengan kami saling membutuhkan   satu sama lain. Kami tidak bisa berpisah bahkan ada   yang menyebutkan bahwa kami anak kembar padahal   kami tidak saudara tetapi kami hanya bersepupu. Aku   dan dia memiliki jarak umur antara 4 tahun, dia tahun   ini memiliki umur 19 tahun walaupun dia lebih tua           banyak yang mengatakan bahwa aku yang lebih tua   dari pada  dia bukan karna apa - apa, itu karna aku   lebih tinggi dari pada dia sehingga banyak yang   mengatakan hal seperti itu. 



 Kami tinggal bersama walaupun baru beberapa bulan   tapi itu sangat menyenangkan karna kami memiliki   banyak kesamaan yaitu kami memiliki kebiasaan yang   sama, memiliki humor yang sama, serta selera makan   yang sangat banyak walaupun dia kurus tetapi porsi   makannya bahkan lebih banyak dari pada saya dan juga   bahkan ketawa kami juga sama yaitu sama - sama   memukul orang di dekat kita jika ketawa sungguh itu   sangat lucu. Dan jika kami ingin bepergian kami   memakai baju yang sama. 


 Itu tadi bagian dari hal yang menyenangkan dari kisah   kami, tapi sungguh jangan tertipu walaupun kami           memiliki banyak, kesamaan tapi sungguh dibalik itu   semua kami bahkan hampir tidak sering akur bahkan   keluarga kami menyebut kami sebagai tom and jerry   versi lokal. Ya, bukan tanpa alasan mereka menyebut   kami dengan tom and jerry versi lokal mereka   menyebut kami seperti itu karna kami sering   bertengkar bahkan setiap hari di karnakan hal kecil saja   seperti perebutan bantal, selimut, uang, dan makanan   tidak sampai disitu saja bahkan kami bertengkar       dijalanan.hanya karna siapa yang akan jalan duluan.   Sungguh kami memang aneh. Tapi di balik itu akan     bersyukur dia selalu ada untuk saya saat saya sedih     atau keadaan apapun itu, dia pasti orang pertama     yang selalu mendengarkan saya dan memberi saya   masukan,walaupun banyak orang yang menganggap     dia seorang yang cuek.angkuh tapi sungguh dia aslinya   tidak seperti itu, jika kau mengenalnya lebih dalam lagi   sungguh kau akan berpikir ada apa dengan orang ini?.     Sangat lucu, intinya untuk kami berdua aku akui kami   sering bertengkar tapi sungguh dibalik semua itu kami   sangat peduli satu sama lain aku berharap kami tetap   seperti ini, dan tidak akan pernah berubah sampai   kapan pun walaupun nanti kami akan mengahadapi   fase dewasa suatu hari nanti dan pasti akan jarang   melakukan hal - hal yang gila tapi kami berharap fase   dewasa itu akan datang selambat - lambatnya   terhadap kami. 







Saya dan Robert

Akhir-akhir ini saya merasa aneh dengan diri saya sendiri.Langkah saya cepat,pendengaran saya nyaring,pandangan saya jitu bahkan tak seekor nyamuk pun lolos dari pandangan saya.Berlari seperti kijang ,bergelantungan bagaikan seekor moyet dan mengaung bagaikan harimau ,kehidupan dialam bebas begitu menantang namun menyenangkan.setiap hari saya dan Robert berburu hewan liar untuk dijadikan santapan yang lezat.

Robert adalah seekor singa jantan yang menjadi sahabat karip saya selama ini.Robert sangat lihai dalam berburu,tapi kali ini kita dalam masalah besar ,sekelompok pemburu dari kota datang dan memburu hewan liar yang ada dihutan ini untuk dijual.Kehidupan saya dan Robert terancam setiap hari saya bersembunyi dibalik air terjun besar ditengah hutan agar tidak terlihat oleh pemburu.Dorr... dorr... dorr... itu suara tembakan para pemburu dengan seketika burung-burung berterbangan

Saya dan Robert, seketika merasa ibah kepada hewan-hewan tidak bersalah yang menjadi korban ganasnya para pemburu.Robert dan saya menyusun rencana untuk mengusir para pemburu .Jika malam tiba saya dan Robert membuat  perangkat untuk menjebak para pemburu .Tiba-tiba terdengar suara tembakan dorr...tepat dikepala saya pandangan saya gelap,saya merasa ada goncangan yang berusaha membangunkan saya .Alice...alice...alice... matikan laptop yang dari tadi menontonmu tidur .ohh ternyata tadi saya cuma mimpi.Terbawa alur cerita film tomb raider.

Indah nya pantai lasonrai

Suatu hari saya dan teman teman kumpul bersama di cafe, di cafe tersebut kami berbincang mengenai liburan akhir pekan yang akan diadakan oleh kelas kami. Teman teman saya  Memberikan pendapat nya tentang dimana kami ingin liburan ada di kabupaten barru, ternyata di kabupaten barru terdapat banyak tempat wisata yang baru di kenal oleh masyarakat banyak seperti pantai lasonrai yang begitu banyak di kunjungi oleh kalangan, baik yang ada di dalam kota maupun diluar kota, teman teman saya  memberikan pendapat tersebut untuk kami jadikan sebagai wisata liburan akhir pekan nanti.
    kami menentukan hari dan tanggal nya yaitu hari minggu tanggal 28 desember 2019. Tibalah hari minggu yang sangat saya tunggu tunggu beserta kawan-kawan,, ternyata pantai lasonrai tidak begitu jauh dan tidak begitu dekat, alamat nya berada di awerange kecamatan mallusetasi. Kami bersama teman" pergi kesana dengan menggunakan motor masing-masing,, sesampai disana kami begitu terkejut melihat pemandangan pantai yang begitu indah, sejuk, nyaman untuk di pandang. Di pantai lasonrai memiliki fasilitas lengkap dan bersih dari kotoran2 sampah.
    Saya dan teman teman menikmati keindahan pantai sambil santap makanan yang kami telah sediakan dari rumah, ternyata dengan tempat wisata yang tidak begitu lengkap fasilitasnya seperti pantai2 lain yang ada di kota-kota se sulawesi selatan, kami bisa menikmati nya dengan nyaman dengan teman2 atau keluarga. Mari kita melestarikan wisata yang ada di kabupaten kita yaitu kabupaten barru

PESEPEDA

NAMA : IMAM FAUZAN
NISN : 0059142486
KELAS : X MIPA 2 
Saya sangat suka dengan namanya bersepeda awal suka saya terhadap sepeda ketika saya di ajak berkeling kota barru oleh ayah saya,disitulah awal mula saya mulai mengenal lebih dalam tentang dunia persepedaan.hingga saya diajak mengikuti sebuah event speda croos country atau yang dikenal "sepeda gunung" saya mendapatkan keseruan sendiri dengan bersepeda seketika saya merasa jatuh cinta dengan sepeda MTB.

Sudah banyak event sepeda gunung telah saya ikuti didalam kota maupun luar kota bahkan sampai luar provinsi,dengan bersepeda kita mendapatkan teman baru yang lebih seru karena satu hobi yaitu bersepeda.saya memasuki komunitas sepeda yang ada di kota saya yaitu BHAYANGKARA CYCLING TEAM POLRES BARRU komunitas tersebut berasal dari anggota polisi polres barru,setiap ada event sepeda baru kita akan pergi walaupun jaraknya yang begitu jauh.

Didalam event sepeda terdapat sebuah kompetisi balapan yang dinamakan dengan XC CROOS COUNTRY saya melihat betapa serunya orang salainh adu kecepatan satu smaa lain di medan yang extreme,disitulah saya merasa tertantang ingin mencobanya namun kedua orang tua saya tidak mengizinkan saya untuk mengikuti kompeteai tersebut karena berbagai resiko besar yang dialami oleh para peserta,namun saya tidak berputus asa saya berlatih keras disetiap waktu lenggang saya,bahwa saya ini beraungguh-ingin mengikuti kompetesi tersebut melihat kegigihan saya ayah saya mulai mengizinkan saya untuk mengikuti kompetisi tersebut namun dengan situasi saat ini yaitu Pandemi covid-19 yang tak kunjung usai,semua kompetisi yang ada di batalkan,namun saya terus mempersiapkan diri untuk kompetisi tersebut.
              SEKIAN DAN TERIMA KASIH 

Waktu

Oleh:Gia Syahirah Amalia

Hari demi hari kulalui di bulan ini.Namun rasanya begitu cepat, seperti banyak yang berlalu tetapi tidak dirasakan.Waktu rasanya mengejar kita terkadang ku bertanya "kenapa waktu berjalan begitu cepat?"isi dari hati ku.Tidak ada waktu untuk berpikir panjang yang ada hanya membuang buang waktu.

Ku selalu mengharapkan di keesokan hari kuawali pagiku dengan segar, menjalani hidup dengan baik dan penuh dengan semangat."Rasanya diriku tidak mau dikejar oleh waktu" namun waktu lah yang menguasai semuanya,seakan diriku juga dikuasai oleh waktu yang cepat.

Hanya satu harapan yang selalu kupinta, yaitu dengan menjalani setiap waktu dengan perasaan yang bahagia.Dan aku bertanya kepada diriku sendiri "Kenapa bulan Juli ini sudah hampir habis?" Ku berharap pertanyaan diriku ini terjawabkan disuatu hari nanti dan hidup dengan penuh dengan rasa bahagia.Namun kebahagiaan tidak mutlak dimiliki oleh setiap orang.


Benag Merah


Hai perkenalkan namaku Natasha Aurelia Wiliam,, teman-temanku biasa memanggilku dengan sebutan Natasha. Aku berasal dari keluarga Wiliam,, kalian tahulah siapa keluarga Wilia itu  yah,, keluarga terkaya no 2 di dunia. Aku memiliki perpaduan antara darah Indonesia dan Jerman.  Dadyku  yaitu Johanes Wiliam seorang warga asli Jerman , sedangkan Momyku yaitu Mutiara Wiliam seorang warga asli Indonesia. Aku anak sematawang dari kedua orang tuaku. Aku memiliki 2 sahabat yang bernama Bulan Purnama dan Putri Senja.
Perkenalkan namaku James Raid. Teman-temanku biasa memanggilku James. Aku berasal dari Keluarga terpandang dan terkaya no1 di dunia. Papaku bernama George Raid seorang asli Inggris. Bundaku bernama Permatasari Raid seorang asli Indonesia. Aku memiliki 2 orang sahabat yang seperti seorang saudara ku sendiri yang bernama Dimas Angkasa dan Gerhan Saputra. 
     "Asha....asha...bangun sayang" suara momy membangunkan ku. "Bentar lagi mom,, 5 menit lagi ya aku akan bangun" jawabku dengan mata masih tertutup. "Aduh sayang bangun... inikan udah mau jam 06:30 nanti lambat loh sayang pergi sekolahnya" kata momy sambil menarik-narik selimut yang aku pakai. "Apa... udah jam 06:30,,,, momy kok enggak bangunin aku sih" kataku sambil berlari menuju kamar mandi untuk melakukan ritual pagi ku. "Kan dari tadi momy bangunkan kamu Asha kamu sih yang nggak mau bangun" kata momy sambil melangkah keluar kamarku menuju ke ruang makan. "Pagi Momy.. Pagi Dady." kataku sambil mencium pipi dady dan momyku. "Pagi.. Sayang" jawab mereka serempak. "Asha berangkat bareng dady kan? kan pak joko lagi pulang kampung".  "Maaf ya sayang dady nggak bisa soalnya dady mau ke luar kota selama tiga hari. Kamu bisa mengerti kan sayang?" "It's ok dad,, hati-hati di jalannya dad dan disana dady harus jaga kesehatan."  "Okey.. Princess,, thanks". "Baiklah Asha berangkat dulu ya.. Dahh momy dahh dady" pamitku kepada orang tuaku sambil mencium tangan mereka.
     Aku pun berjalan ke depan untuk mencari taksi
"Pak bisa cepetan dikit nggak pak?? soalnya aku udah mau masuk nih pak.. takut telat soalnya" kata ku ke supir taksi. "Baiklah neng" jawab supir taksi tersebut. "Nih pak uangnya" kataku sambil memberikan 2 lembar uang berwarna merah "sisanya ambil aja pak" lanjut ku sambil berlari-lari kecil ke depan gerbang sekolah,, dan tiba-tiba Byur percika genangan air mengenai seragam sekolah Asha.
"Hei.. turun nggak" teriak Asha kepada pengemudi mobil dan keluarlah seorang pria dengan seragam yang sama di gunakan Asha. 
"Hah lho lagi lho lagi" teriak Asha di kepada pria tersebut "Kenapa sih James kamu nggak bisa membuat hidupku tenang setip bertemu kamu pasti aku sial dan sekarang lihat lah seragamku kotor dan itu semua karena kamu." kata Asha melanjutkan kata-katanya yang sempat terjeda tadi. "Heh boca udah jangan marah marah terus nih ambil bersihkan seragammu kembali" kata James sambil menyodorkan sapu tangan miliknya. 
      Kring.... Kring.... Suara bel memberhentikan perdebatan mereka.
"Ini semua gara-gara elo,, coba aja kamu nggak mencipratkan genangan air tadi pasti kita tidak akan di hukum." kata Asha sambil mengepel lantai toilet. "Eh...ini semua juga gara-gara elo,, coba aja elo nggak marah-marah tadi pasti kita nggak bakal di hukum kayak gini." kata James tak mau kalah dari Asha. Saat Asha ingin melawan perkataan James tiba tiba guru yang menghukum mereka berdua datang. "Nggak usah saling menyalahkan. Cepat kerjakan hukuman kalian setelah itu pergi ke kelas masing-masing" kata bu Kirana sambil berjalan ke arah mereka berdua "baik bu.." kata Asha dan James bersamaan.
Di Kediaman Wiliam
"Hellow.. Princess yang cantik sejagat raya pulang dari sekolah dengan selamat sentausa." "Aduh sayang jangan teriak-teriak dong inikan bukan hutan" marah momy kepada putri semata wayang nya. "Hehe momy.. Maaf" kata Asha sambil menunjukkan deretan gigi putihnya. "Ya.. Iya momy maafkan cepat sana mandi dan jangan lupa turun untuk makan siang" kata momy sambil berjalan menuju dapur. "Sipp momy" kata Asha sambil berjalan menaiki tangga menuju ku kamarnya.
"Ehh dady kok ada di sini katanya mau ke luar kota beberapa hari." tanya Asha kepada Johan yang sedang duduk di tempatnya. "Ayo sini princess dady mau bicarakan sesuatu sama princess" kata dady. 
     Di ruang keluarga 
"Princess sini deh dady ingin berbicara sesuatu kepada princess" kata dedy sambil menepuk-nepuk kursi sampingnya "bicara tentang apa dady kok serius banget ya." "Dady sama momy berencana mau menjodohkan kamu dengan anak teman dady kamu mau nggak?" tanya dady kepadaku. "APA.. Di jodohkan" teriak Asha karena kaget. "Iya sayang apa kamu mau" kini momy yang bertanya kepadaku. "Baiklah jika itu membuat dady dan momy bahagia" kata ku sambil tersenyum. "Baiklah sayang nanti malam calon suamimu akan datang untuk menemui mu." kata momy 
Malam hari di kediaman Wiliam
Ting tong.. Suara bel rumah Asha berbunyi "Wah.. Pasti ini calon suamimu sayang" kata momy menggodaku "sebentar ya momy bukain pintu dulu" momy pun beranjak ke pintu utama. "Hai jeng tambah cantik aja kamu jeng,, mari masuk" kata momy ke calon ibu mertuaku. "Bisa aja kamu jeng" kata calon ibu mertuaku. "Mari duduk saya ambilkan minuman dulu di belakan ya" kata Momy sambil berjalan menuju dapur. "Hai.. Geo apa kabar" kata dady sambil bersalaman dengan om Geo. "Baik Johan kamu sendiri bagaimana?" jawab om Geo. "Alhamdulilah baik ko Geo" kata dady. "Baiklah jika semua ada di sini saya akan menyampaikan sesuatu yang sangat penting yaitu perjodohan antara Natasha dan James" kata dady dengan suara yang lantang "APA.." teriakku bersama dengan James "Bagaimana apakah kalian setuju" kini giliran om Geo bertanya "Emm aku setuju aja kalau Ashasya setuju juga" jawab James dengan santai nya. "Bagaimna sayang apa kamu menyetujui perjodohan ini?" tanya bunda James "Emm aku menyetujui perjodohan ini kalau itu yang membuat dady dan momy bahagia" jawabku dengan suara yang menahan tangis. Semua orang pun bahagia atas keputusan yang ku ambil.
Cilellang, 25 july 2020

Ibu Juga Manusia

“Ibu juga Manusia”

Karya: Muhammad Rayhan Saputra. A. 

 

“Gak!” ucap anak laki-laki penegasan, “Aku gak mau mondok, Bu”

“Ibu tidak minta pendapatmu, Ahmad.” 

Ahmad nama anak laki-laki itu melirik Ibunya tajam melalui ekor mata, “Aku yang bertanggung jawab atas hidupku sendiri.” menghelas nafas kasar, “Besok ikut Ibu ke Pesantren.” titah wanita separuh baya itu,yang tentunya tak disetujui Ahmad. 

“Ibu!” ucap Ahmada setengah membentak. Langkah wanita paruh baya yang tadinya hendak meninggalkan kamar Ahmad terhenti, memandang Ahmad lamat. “Ibu, berhenti bertingkah menjengkalkan! Urus saja pekerjaanmu.”

“Baiklah.” lirih wanita itu, “Kalau kamu sudah tidak ingin diatur Ibu, tinggallah dengan Ayahmu.”

Mia nama wanita paruh baya yang termenung diterangi cahaya kekuningan yang kian meredup, pikir wanita itu melayang entah kebelahan bumi mana sebab terlalu emosional memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi setelah perdebatannya dengan anak semata wayang, Ahmad. Mia melirik gawai di nakas, nama mantan suaminya tertera.

“Mia” sapa lelaki itu ketika panggilan mereka terhubung, “Ahmad sudah cerita.”

“Kabari aku sebelum kemari mengambil Ahmad.” Balasnya lelah.

“Mia, harusnya kamu tidak memaksakan kehendak dengan Ahmad.”

“Ini demi kebaikannya, Adit.”

Adit menghelas nafas panjang, “Kamu Ibunya, harusnya lebih mengerti keinginan Ahmad.”

“Karena aku Ibunya, makanya ku berikan yang terbaik untuk hidupnya.” Balas Mia sedikit tersentil dengan perkataan mantan suaminya.

“Yang terbaik untukmu belum tentu terbaik untuknya. Kita semua paham konteks itu Mia.”

“Anak lima belas tahun tidak akan mengerti!” Memijit pelipis pelas, “Just two of us, aku akan mengupayakan apapun untuknya meskipun Ahmad akan membenci Ibunya.”

“Mia! Jika kamu tetap bersikap menjengkelkan dan keras kepala, kamu akan kehilangan Ahmad.”

“Adit, jangan lampau batasmu! Kalau kamu cukup peduli dengan kami seharusnya tetap menjadi Ayah dan Suami yang baik, jadi berhenti bertingkah bijak.”

Butuh sepersekian sekon bagi keduanya segera sadar bahwa pembicaraan mereka akan menguak titik awal sebab-akibat pertengkaran hingga mereka berpisah, dan itu akan menjadi pembicaraan yang alot dan emosional.

“Aku hanya tidak ingin kamu menyesal Mia. Menjadi orang tua bukan berarti akan menjadi yang selalu benar, kamu dan aku hanyalah manusia yang bersikap manusiawi.”

“Kamu tahukan, sejak perpisahan kita Ahmad berubah. Dia bertingkah konyol dan senang melanggar aturan, aku hanya ingin dia bersekolah ditempat yang mampu mengembalikan Ahmad menjadi anak yang patuh dan berprestasi seperti dulu.” ucap Mia nyalang, “Aku tidak akan sanggup melihatnya terjerumus kepergaulan sesat, Radit.”

“Maaf Mia, aku hanya berusaha bertindak sebagai Ayah bagi Ahmad.”

Mia diam membisu, memandang sebuah pigura dengan potret Ahmad kecil yang tersenyum dalam pelukannya. Waktu berlalu begitu cepat Ahmad kecilnya  yang penuh tawa telah berubah menjadi anak remaja minim tawa bahkan bicara. Mia bahkan tak ingat kapan terakhir kali dirinya dan Ahmad saling sapa tanpa menguak amarah. 

Mengapa hanya dia yang berada pada tempat yang sama? 

Mengapa hanya dia yang selalu mengambil peran Ibu mejengkelkan?

Bagaimana menjadi Ibu yang baik?

Atau layakkah dia dipanggil Ibu?

“Aku-” ada luap ditenggerokannya yang membuatnya sulit berbicara, “ingin menjadi Ibu yang baik.” Meredamkan haru, Mia berbicara sekali lagi, “Di kehidupan ini, aku hanya ingin Ahmad tidak menyesali memiliki aku sebagai Ibunya.”

Adit berdecak pelan, “Mia, karena kamu Ibunya makanya Ahmad tidak ingin tinggal disekolah berasrama. Dia ingin bersamamu, selalu.”

Mendengar pernyataan Adit, luap yang sejak tadi tertahan kini tumpah ruah penuh isak.

“Karena Ahmad tau, hanya kalian berdua.”

Dalam keheningan malam yang kian gelap dan bintang yang kian kerlip, ada dua tangis yang beradu memecah sunyi; tangisan seorang Ibu yang kalah dengan egonya dan tangis anak laki-laki yang terluka dengan egonya.

 

Kamis, 23 Juli 2020

Persahabatan

Oleh:ARFANDI

  Sahabat adalah teman yang selalu ada untuk,"sama" merasakan kegembiraan dan kesusahan yang saya alami.

 Kalau tidak ada sahabat kita tidak akan senang dan terhibur 

  Sahabat itu tidak memandang status sosial kita,tapi menguji kesetiaanmu.


DIARY DEPRESIKU

  


Karya: Alfani Rismaenita

         Bagaimana rasanya jika orang yang menyuruhmu terbang tinggi, malah mematahkan sayapmu. Bagaimana rasanya jika seseorang yang menyuruhmu bermimpi malah ia yang mematahkan harapanmu akan mimpi tersebut? Aku lahir dikeluarga yang cacat. Diantara dua pihak yang saling menyalahkan. Yah, aku lahir diantara dua pihak yang saling melempar tanggungjawab terhadapku, anaknya. Diusiaku saat itu, yang masih dua tahun, aku malah lebih sering mendengar teriakan-teriakan kedua orang tuaku yang saling memaki. Ada apa sebenarnya? Aku juga tidak mengetahuinya. Sudah lama rasanya aku tidak merasakan kasih sayang ayah ibuku, hingga akhirnya aku dibawa  ke rumah saudari ayahku, tinggal dan menetap di pulau Sulawesi tanpa dampingan ibu. Sempat terlintas dibenakku sebuah pertanyaan yang sangat menggundahkan hati. Apakah ibuku sudah tak menyayangiku? Hahh... entahlah...

             Kadang aku iri dengan keluarga orang lain yang begitu harmonis. Selalu ada harapan dikepalaku agar keluargaku kembali bersama, tinggal di atap yang sama. Lagi lagi aku harus memeluk diriku sendiri tentang hal ini. Apa mereka tahu? Aku disini seringkali bingung untuk menentukan arah hidupku, sedangkan disana mereka hanya sibuk melempar tanggungjawab mereka sebagai orangtua dan berpikir bahwa yang aku butuhkan hanya uang. Namun mereka tak tahu, aku pernah berpikir untuk membayar waktu mereka hanya untuk mendengar ceritaku. Mereka hanya ingin tahu berapa nilai yang kudapat dari sekolah tanpa menanyakan perjuanganku akan nilai tersebut. Mereka tak pernah, bahkan tak ingin mengerti bagaimana perasaanku..

           Suatu waktu saat aku telah duduk di bangku SMP, aku membuat masalah besar disekolahku dan mengharuskan orangtuaku datang menanganinya. Mau tidak mau akhirnya ayahku datang dan berbicara dengan guruku tentang ulah nakalku di sekolah, aku tahu dia pasti akan marah padaku setelah ini, tapi aku tak pernah menebak bahwa ia benar-benar tidak lagi mengajakku berbicara dalam waktu yang lama. Kukira semua masalah ini berawal dari diriku sendiri, berawal dari aku lahir ke dunia. Tapi kini aku sadar, bahwa kelahiranku bukanlah sebuah kesalahan. Hanya saja, situasi baik tak pernah berpihak kepadaku. . Kini aku tumbuh menjadi remaja pada umumnya, tinggal dengan ayah dengan sikap dingin yang luar biasa. Semakin dewasa aku semakin terbiasa dengan hidupku yang sekarang, hidupku tanpa sosok seorang ibu. Kini aku tumbuh menjadi wanita yang berhati tegar, aku harus berpikir positif, bahwa diujung jalan sana, kebahagiaan telah menungguku. Yang rusak hanyalah sebuah catatan di kartu keluarga, bukan aku.


BERSEDAKAH DALAM KEADAAN APAPUN

"suatu hari ahmad keluar ingin mencari makanan lalu di tengah jalan dia bertemu dengan akbar
"akbar sedang apa kamu disini"tanya ahmad.
"gini ahmad adik aku lagi sakit udah 3 hari tapi aku nggak tau gimana caranya beliin dia obat karena aku nggak punya uang"
lalu ahmad berpikir untuk membantu akbar tapi uang dia juga sisa untuk beli makanan"uang ku sisa segini untuk makan tapi akbar lebih mebutuhkan untuk belikan obat adiknya"tanya ku dalam hati.      

kemudian Ahmad memberikan uang nya kepada Akbar"Ini pakai uang aku aja"tanya Ahmad
"Nggak usah kamu juga butuh"jawab akbar 
"Nggak papa aku ikhlas demi kesembuhan adik kamu"kata akbar
"Kalau gitu makasihh yah aku pergi dulu Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam hati2"jawab Ahmad 
Setelah itu Akbar pun pergi untuk membeli obat untuk adiknya.

Tiba-tiba ada pesan masuk dari hp Ahmad 
Dari kak Saiful "Ahmad kamu dapat uang 500.000 dari hasil kerja kamu tadi,nanti kamu datang ke aula mengambil nya"
Ahmad sangat bersyukur dan dia berpikir betapa penting nya bersedekah apalagi membantu orang yang susah pasti akan mendapat balasan yang lebih.



Diskusi Rasa Bersama Senja

   Seiring berjalannya waktu aku terbiasa dengan kesendirian ku. Hahaha sebenarnya tidak sendiri sih, ada senja yang menemaniku. Menurut ku senja itu tenang dan  sering di abadikan oleh manusia manusia yang haus akan  kedamaian. Hampir setiap hari Saat jam menunjukkan pukul 17.15 aku bergegas menuju ke pantai tempat favorit ku . Tempat yang mengajarkan ku bahwa dunia itu hanya sementara dan tidak ada yang kekal , termasuk CINTA. Ayah ku pernah berkata " Nak, Mana pacarmu? Ayah tidak pernah melihatnya." 
Aku hanya membalasnya dengan senyuman. Menurut pemikiran ku CINTA itu sebenarnya hanya membuang-buang waktu sih, because care sama  orang yang belum tentu akan jadi milik kita seutuhnya. Jadi kalau bisa sendiri why not?.  Aku orang yang jarang berinteraksi dan sangat tertutup dengan masyarakat, bisikan dan celoteh  sering melintas di telinga ku tapi aku abaikan. Karna menurut ku hidup itu cuma sekali , jangan menghabiskan waktu dengan mendengarkan omongan orang lain. Hiduplah seolah-olah engkau bahagia tanpa hambatan . Aku menganggap senja itu sahabat , duduk di bibir pantai sambil memandangi senja yang perlahan hilang dan meninggalkan keindahan langitnya yg berwarna oranye. Hal hal inilah yang membuat ku nyaman . 

   Sampai suatu ketika dia datang di hidup ku merubah segala kehidupan ku . Dia datang dengan kesederhanaannya dan itu membuat ku tertarik utk mengenal nya lebih jauh. Haha aneh yah? Aku yang biasanya tertutup dan bodoamat dengan omongan orang lain sekarang seakan termagnet utk melihat nya lebih dekat . Manis , tapi sepertinya dia misterius . Tapi semua pemikiran ku sepertinya salah. Saat duduk di bibir pantai dia datang dan duduk di dekat ku sambil berkata " suka senja ? Hm senja yang menyakitkan" 
 Aku menaikkan alis ku seakan penuh tanya atas ucapannya tsb. "Iyaa menurut ku senja itu menyakitkan . Karena dia datang dengan segala keindahannya dan pergi secara perlahan "  ucap pemuda itu 
Aku menjawab 
" Senja memang pergi secara perlahan tapi ia berjanji untuk datang kembali " ucapku membuatnya tersenyum . Hanya ucapan seperti itulah yang membuat kita sekarang menjadi akrab dan lebih dekat . 

   Dia merubah segala sesuatu yang ada di hidup ku . Aku yang dulunya jarang berinteraksi sekarang dia memberikan ku pemahaman untuk kedepannya. Dia baik, jujur dan romantis. Aku yang dulunya tidak percaya bahwa cinta ada di kehidupan ku kini terpampang nyata di hadapan ku bahwa ada orang yang benar-benar merubah ku dari segi manapun yang menurut orang asing. Aku sangat sangat berterima kasih kepada Tuhan dan senja yg telah mempertemukan ku dengannya . Aku sering tertawa mengingat ucapan ku bahwa cinta itu membuang buang waktu dan  sekarang kenyataannya aku yang BUCIN Hahaha . Hari demi hari kita jalani bersama , menghabiskan waktu bersama di hadapan senja . Mendiskusikan soal rasa yang pernah hadir di kehidupanku dan dia . Terima kasih Senja, kau telah  menjadi saksi bisu cinta kita:).


~~~~

Akhir Dari Sebuah Penyesalan

  Hari ini adalah pagi yang cerah,Hari di mana usia saya bertambah,hari di mana saya mengetahui lebih luas tentang dunia, Tentang hal pertemanan maupun tentang hal percintaan. Ya.. Hari ini adalah hari ulang tahunku tetapi kali ini sangat berbeda pada saat usia saya bertambah teman ku,Sahabat terdekat ku yang ku anggap bagaikan saudara kandung sendiri menjauh hanya karna kesalah pahaman. Ini bukan slh mereka,Melainkan salah saya sendiri.
  Pada Hari itu sebut saja namanya Putri, Dia adalah sahabat terdekatku. Akan tetapi seseorang datang dengan iri dan dengki tega mengadu domba dan menghancurkan persahabatan saya dengan putri mungkin karna dia Iri, Dia berkata kepada saya bahwa putri sering mengumbar segala keburukan saya ke orang lain dan mudahnya saya percaya dengan omongan omongan dia. Seseorang yang baru, seseorang yang asing di kehidupan saya merusak kepercayaan saya kepada sabat saya sendiri yang bertahun tahun lamanya.
  Tetapi apalah arti sebuah penyesalan,semua nya telah terlambat Putri sangat kecewa dengan saya karna begitu mudah percaya orang baru padahal Putri sama sekali tidak menceritakan keburukan saya pada orang lain.Minta maaf? Semua sudah saya lakukan tetapi kata Putri "Penyesalan mu sudah terlmbat Saya ingin kembali ke Kampung halaman saya untuk melupakan semua kejadian ini". Sabar,Pasrah,Ikhlas smua itu saya lakukan. Penyesalan Akan selalu datang di akhir dan jangan terlalu mempercai orang baru :)

Mengetuk Pintu

    Di kampung kamara tepatnya jl. Pramuka terdapat anak muda masjid yang begitu baik dalam menolong umat. Di muda masjid kamara terdapat 3 program kebaikan yang dapat membantu dalam kehidupan para kaum dhuafa yang ada di kabupaten barru, 3 program tersebut di antaranya sebagai berikut; yaitu Sembako Jum'at, bekal jum'at dan beras terbaik.
      Di setiap kamis nya kami dari muda masjid kamara packing barang barang yang akan di salurkan di hari jum'at tersebut. Kami anak muda masjid kamara membagi 3 bagian untuk mengambil alih 3 program tersebu, ada yang packing sembako jum'at, ada yang packing beras terbaik bahkan ada yang packing untuk bekal jum'at. Semua dapat kami salurkan ke para kaum dhuafa karena sumbangan dari para donatur donatur yang ikut serta dalam program kami. 
       Di hari jum'at pagi, kami dari muda masjid kamara menyasar rumah rumah para kaum dhuafa yang tidak dapat menghidupi dirinya dan keluarga nya untuk memberikan bantuan kepada mereka baik itu berupa beras maupun sembako yang benar benar membutuhkan. 2 minggu yang lalu anak MMK menyasar rumah kaum dhuafa tersebut di daerah Tanete riaja dan 1 minggu kemarin kami dari daerah Mangkoso dan sekitarnya.
Begitu lah cerita kami dari Muda Masjid Kamara dan masih banyak lagi yang belum sempat di ceritakan.
Mari terus bersamai program kami😇

Yang tak terlupakan

Waktu itu saya masih duduk di bangku Sd (sekolah dasar) dan baru menyelesaikan UAS (Ujian akhir sekolah) 
Waktu itu saya sangat senang ketika menyelesaikan Ujian Sekolah dan terus merencakana rekreasi angkatan kelas 6 waktu itu dan momen itu sangat tak terlupakan bagi saya.Berpergian dengan teman teman sd. Saya sudah berfikir itu akan menjadi suatu momen yang tak terlupakan hanya menjadi kenangan yang tak akan terulang lagi.

    Setelah saya menyelesaikan semua 
  saat saat itu,saatnya saya naik ke jenjang yang lebih tinggi yaitu  SMP.
Dan langsung mendaftar kan diri 
Waktu itu saya sangat sedih sebab saya hanya di dampingi oleh teman saya saat sd dan orang tua teman saya.
Saat itu saya sedih juga bangga dengan diri saya karna tidak ada salah satu anggota keluarga saya yang mengurus saya saat pendaftaran SMP.
Saat itu kakak saya hanya berkata 
" isna kamu ingin sekolah dimana?" Saya pun berkata " saya ingin sekolah di SMP negri kak" kata kakak ku lagi "jangan kamu sekolah saja di pesantren" yang saya pikirkan  ( kenapa kakak saya mengatakan jangan sekolah di negri padahal dia juga lulusan negri). Yang hanya keluar dari mulut ku hanya " terserah saja sekolah di mana" kata kakak ku lagi kamu sekolah saja di pesantren nama sekolahnya Pondok Pesantren DDI galla raya", saya pun berkata " ya sudah kak nanti saya akan pergi bersama teman saya".



 Awal pesantrennya itu yang pertama di rasakan hanya tidak nyaman sangat tidak nyaman. Saya sempat ingin pulang dan tidak berasrama lagi tapi ada pembina yang sangat baik dan juga orang tua mengantar masuk asrama. Jadi saya hanya pasrah:').
Dan tidak terasa saya sudah 3 tahun belajar di Pesatren, saya baru menyadari   betapa berharganya menjaga sholat setia waktunya, memperbaiki akhlak dan masih banyak pelajaran yang tak terlupakan dan tak mau melupakannya.


      Sekian dari Cerpen saya:)
Wassalam:)
 
 



Unforgettable.

    Hari ini adalah hari senin tanggal 20-juli-2020, tepatnya dimana hari pertamaku berada di sekolah baruku di SMA GARUDA sekolah impian ku sejak menduduki sekolah dasar (SD) dengan harapan di suatu saat nanti aku dapat membahagiakan ke-dua orang tuaku. Dilain sisi aku juga berharap agar apa yang aku cita-citakan dapat terwujud dengan hasil kerja kerasku selama di sekolah baruku ini, Aminn..

    Kini waktu menunjukkan pukul 07:10 pagi aku berlari menuju ke gerbang sekolah yang tak jauh dari pandangan mataku. sedikit lagi pak satpam akan menutup rapat gerbang sekolah itu. dengan cepat aku berlari menerobos orang-orang yang menghalangi jalanku. tak lama aku berlari tiba-tiba,,BRUUKK.... tanpa sengajah aku menabrak seseorang gadis cantik yang berjilbab putih di hadapanku, bukunya jatuh berhamburan, tanpa merasa bersalah aku tetap melangkahkan langkahku untuk segera masuk di sekolah sebelum di beri hukuman oleh pak satpam. tetap saja, gerbang itu kemudian tertutup rapat tepat di depanku. rasa kesal bercampur gelisa, membuatku frustasi saja."Arggghh, sial sekali aku hari ini" ucapku dengan nada yang tinggi. gadis berjilbab putih semula yang tanpa sengaja aku tabrak tiba-tiba datang menghampiriku. "woii lo arga kan???Dasar cowo gk bertanggung jawab " ucap gadis itu sambil menarik kupingku.

    "Weits, lo siapa? sok akrab banget!!!" ucapku kesal. "ohh jadi kamu sok lupa ingatan hah?" balas gadis itu, aku diam mencoba berfikir,mengigat siapa gadis ini sebenarnya. "oh, kamu melani yah, cewe yang pas itu sempat naksir sama aku pas TK kan?? iyakan?" ucapku terkekeh. melani memutar kedua bola matanya dengan kesel," ihh najis, eh btw ini kita udah terlambat, belum lagi ini hari pertama sekolah, bisa gawat nih" ucap melani. " sekali-kali punya pengalaman baru napa sihh!!" ucapku santai. lalu seorang guru datang menghampiri kami dan menyuruh kami berjemur hingga pelajaran jam pertama selesai.

Buku Hitam

Oleh:Nasyriah Nur Aisyah
  
   Sekarang sudah larut malam, aku tidak bisa tidur sebelum membaca sesuatu, entahlah aku sangat suka membaca cerita sebelum tidur, tetapi aku sudah membaca semua buku cerita yang aku punya. Membaca cerita yang sama? Sungguh tidaklah menarik. "Apa yang harus aku lakukan?" tanya ku pada diri sendiri. "Sepertinya aku pernah melihat buku cerita di kamar kakak" akupun pergi untuk mengambilnya, setelah aku mendapatkan buku itu aku segera kekamar dan berbaring di kasurku.
    Sampul bukunya berwarnah hitam, terlihat seperti buku yang menyeramkan tapi aku tidak begitu peduli dengan sampul. Akupun mulai membaca lembaran yang pertama "hmm..sepertinya tidak begitu buruk". Lembar demi lembar aku semakin terlarut dalam ceritanya. Aku merasa tenggorokanku sedikit kering, kuletakkan buku itu diatas meja belajar setelah itu aku berjalan ke dapur untuk mengambil segelas air.
    Setelah sampai di dapur akupun menuangkan air kedalam gelas saat aku ingin kembali kekamar aku melihat ayahku berjalan mendekatiku, anehnya ayah memegang sebuah pisau, dengan rasa takut aku memberanikan diri untuk bertanya "A..ayah untuk apa pisau itu?" namun ayah tidak bergeming sama sekali, akupun merasa ketakutan dan berjalan menjauh namun, semakin cepat aku berjalan semakin cepat pula ayah mengejarku. Aku berusaha mencari pertolongan, berteriak minta tolong tapi rumah ini sangat sunyi dimana ibu? Dimana paman,tante,dan nenek? Kemana mereka semua?. Aku berlari menuju pintu utama tapi pintunya tidak bisa terbuka, ohh tidak ayah sudah berada di depanku kemudian ayah melayangkan pisaunya kearah leherku dan menekannya hingga berdarah, "nak bangun saatnya shalat subuh" huh ternyata hanya mimpi.

BERPISAH TANPA PERPISAHAN

Nama:Maydivani Pratiwi
Kelas:X MIPA 1

         Hari kelulusan sudah diumumkan, kami semua dinyatakan lulus dan telah menyelesaikan pendidikan kami di tingkat SMP.Hari yang ditunggu-tunggu namun membuatku sangat tidak rela meninggalkan teman-teman yang selama ini mengisi hari-hariku selama 3 tahun.Jujur,aku sudah sangat nyaman dengan teman sekelasku di SMP,mereka yang membuat kehidupan hitam putihku menjadi berwarna, mereka yang membuat diriku menjadi lebih percaya diri,mereka yang merubah diriku yang dulu.Namun,kehidupan baru dan pengalaman baru itu sangat dibutuhkan, jikalau suatu saat nanti aku sudah mencapai keinginanku aku tidak akan pernah melupakan orang yang telah merubahku menjadi seperti sekarang. 

         Bila diingat-ingat kembali saat kami masih selalu bersama dikelas, belajar bersama, bermain bersama, makan bersama,bahkan berbagi suka dan duka bersama, membuatku tak rela bila suatu saat nanti kami semua sudah saling melupakan karena jarak dan waktu membuat kami terpisah. Aku selalu berpikir jika bagaimana kalau kami semua sudah tak bisa saling bertegur sapa, membuat lelucon bersama hingga tertawa bersama, aku tak bisa membayangkannya.Saat kuingat-ingat lagi saat kami pernah berjuang bersama memenangkan suatu hal namun kami gagal, kami semua sangat merasa kecewa kepada diri kami sendiri, kenapa kami selemah itu. Namun,untuk membuang rasa kecewa itu kami mendukung yang lainnya agar membuat rasa kegagalan kami menjadi rasa kemenangan.Kami juga pernah rela berpanas-panasan untuk mendukung teman sekelas kami agar memenangkan lomba itu, dan yaa kami diberi kesempatan untuk memenangkannya, itu semua menjadi rasa bangga yang melekat dihati.Semua kisah yang telah kami lalui bersama masih terpampang dengan jelas dipikiranku, semua kisah kisah berkesan itu yang akan menemani ku saat aku teringat dengan mereka.

         Kami berpisah belum waktunya, kami libur belum waktunya membuatku geram dengan semua ini, waktu terakhir yang harus kami isi dengan keceriaan agar ada bahan yang bisa kami ingat seumur hidup hilang begitu saja,waktu yang seharusnya kami pakai untuk menghabiskan waktu bersama sebelum waktunya dirampas begitu saja. Padahal aku berharap bisa bersama mereka untuk terakhir kalinya di kelas kami belajar bersama, karena tidak ada yang tahu apakah kami akan tetap saling kenal, bertemu seperti dulu lagi,tidak ada yang tahu. Aku bahkan sudah merencakan jika nanti kami sudah selesai melaksanakan ujian nasional kami ingin berfoto bersama,  namun semuanya hanya sekedar harapanku saja. Saat hari kelulusan tiba aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ku di sekolah berasrama di SMAN 6 BARRU, karena aku ingin mencari pengalaman baru dan cerita baru dikehidupanku yang masih suram, walau sebenarnya agak berat karena banyak yang harus kurelakan, baik itu teman, bahkan waktuku,tapi tak mengapa karena aku sangat ingin melihat orang paling berjasa dikehidupan ku bahagia saat aku sukses nanti,aku akan berusaha sekeras yang kubisa.Aku selalu berdoa agar mereka semua yang telah menjadi teman baikku mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi dari sebelumnya, dan aku juga selalu berdoa agar mereka tak melupakanku.Sebenarnya masih banyak sekali kisah masa SMP ku yang mau kusampaikan disini, namun biarlah itu menjadi cerita yang akan selalu ada dihatiku.Walaupun ini adalah perpisahan yang tidak sesuai harapan tapi aku selalu berharap mereka semua mendapat kehidupan, teman,pengalaman baru yang lebih indah dari sebelumnya.

Rabu, 22 Juli 2020

Mencintai dalam diam



Oleh:Sri annisa


Pada pagi hari gue bngun jam 5.30 gue tuh buru-buru bngett pengen kesekolah karena hari senin.Jam 6.30 Akhir nya gue sampe dan itupun untung nya ngak telat.Dan gue lihat di sekililing gue disitu ngk ada tmn kls gue.Tiba-tiba ada teriakan suara yang kenceng bnget yang suaranya gue ngak kenal bngettt gue lngsung ngeline dia dan dia samperin guee ternyata ketoss sekolah gue awal nya tegang bngettt.Dan pada waktu itu ketoss yang gantengg baik hati, ilmu agama yang dalam dan ramah terhadap siapa pun dan mempunya budi pekerti yang sangat tinggi disitulah banyak cewe yang naksir ke kak ketos ituu!!pada saat gue pulang dia nyampering guee gituuuu kirain gue punya masalah sama dia ternyata dia hanya meminta nomor WhatsApp guee smpe gueee ngkk nyangka dan heran dalam batin gue senyum-senyum sendiri sambil melihat ke wajah kak ketoss....       


sesampai dirumah gua buka hendphone .ada notif Whatasapp msuk dan gue buka ternyata kak ketoss yang chtt gueee awal nya si biasa"aja dan hari demi hari gue sering chtan gituuu cuma bahas tentang tugass dan tentang skul yang ada di sekolah tetapi dia sempat sih tanya"tentang mslh cinta tapi gue ngk terlalu respon . Dan guee ceritaanin ke teman guee tentang hal kak ketos yang ngechat gue gitu tiap hari dan selalu ngigetin shlat,makan dan segala macam.Dan tmn gue bilang *ngak usah di ladenin nnti loh punya masalah sama kak kelass yang lain* dan gueee tu ngk ngrti apa maksud teman gue...dan setelah gue pikir" gue bru paham ternyata kak ketos incaran cewe-cewe di sekolah..dan disitu lah gue ngk ladenin lagi kak ketos itu .Tapi kok gue nyesek yahh dan dlm hati gue blng kok gueee bisaaa suka sama dia kok guee bisa punya perasaan lbih kedia padahal cuma sebatas tmn ngk lebihhh tapi biarlah gue pendam perasaan sendirii biarlah gue mencintai diaa walaupun dia ngk tau aku nyaman sama dia.
      

 "Disitulah gueee mulai patah semangat dan ngk tau harus gimana lgi dan ngak tau haruss lampiaskan ke siapa lagi dan hari demi hari dia ngak seperti dlu lagi ngk pernah nyapa gue....tapii semogaa dia tau gimna rasa nya mencintai seseorang dalam diamm!!! Kadang gue mikirin masa-masa awal kenalan kak ketos tuhh rasa nya seneng bngettt di deketin kakel tapi kok gue punya perasaan yang entah perasaan itu datang dari mana tapi hari demi hari sudah di lewati dan guee mulai melepaskan dan melupakan dan saya berikan motivasi dan semngatttt pada diri saya sendirii"

HUJAN



  Oleh Rezki Rahayu HM
     Hai perkenalkan nama saya Raina, kamu pasti tahukan arti kata Rain, ya benar sekali Hujan. Seperti namaku aku suka hujan. Hujan adalah keajaiban tuhan yang di ciptakan untuk ummatnya. Suatu hari aku berdiri di bawah derasan air hujan dan akupun meminta kepada tuhan untuk mengirimkan seseorang untuk bisa bersamanya dalam menikmati keajaibanmu tuhan. Dan ada seorang laki-laki datang memeyungiku akupun langsung pergi karena aku masih ingin menikmati derasan air hujan. 
     Akupun bergegar pulang tidak sengaja aku menabraknya "maaf maaf" , "iya tidak papah kok" akupun langsung menaiki bis dan bisnya pun berjalan. Keesokan harinya akupun bertemu dengannya lagi di bawah derasan air hujan tetapi yang anehnya dia tidak membawa payungnya. Aku bertanya dalam hati " tuhan apakah ini orang yang kamu kirimkan ". Lama kelamaan kami semakin akrap dan bermai hujan bersama ketika hujan turun. 
     Pertemanan kami berjalan hingga 6 bulan dan aku merasa bahagia ketika aku berada di dekat dia sampai suatu ketika dia bercerita kepadaku umurnya tidak akan lama lagi, aku syok sambil bertanya "empangnya kamu kenapa kok bisa bicara begitu ", "aku mengidap penyakin kanker " akupun lansung diam dan tidak tau mau bicara apa. Hingga hujan turun hujan itulah yang terakhir kali saya nikmati bersama dia.

Teman Senja

Entah kenapa aku menyukainya. Setiap hari aku menantikannya. SENJA. Itulah yang kusukai. Hari ini pun aku akan menikmatinya. Aku akan menikmati senja melalui jendela kamarku.

SENJA… Sesuatu yang indah, namun tak bisa diraba. Ia hanya bisa dipandang dan dirasakan keindahannya.
Aku menopang wajahku di antara kedua tanganku yang rerlipat di atas jendela kamarku.

Sepertinya senja saat ini, sama dengan senja senja yang sebelumnya. Tetap berwarna jingga kemerahan, dan yang kurasakan adalah keindahan yang tuhan ciptakan.
Seketika aku memejamkan mataku. Berusaha menghilangkan semua masalah yang kurasakan hari ini. Tidak lama kemudian, aku membuka mataku.
Dahiku menggerucut saat melihat itu. “apa itu?” Aku bertanya tanya pada diriku sendiri. Bayangan seorang anak perempuan yang melekat di langit senja, benar benar membuat mataku melebar dan membuatku tak bisa berbuat apa apa.

“Jangan takut padaku!” perkataannya sungguh membuatku tak percaya. “Kau siapa?” tanyaku penasaran dan sedikit ketakutan. “Teman senjamu.” Ia menjawab dengan senja yang hampir berganti menjadi malam. “Teman senja??” “Kau tidak perlu heran dengan kedatanganku…” setelah mengucapkan itu, sosoknya menghilang bersama senja. Dan bulan pun mulai datang untuk menerangi malam.

Dengan kejadian yang sudah terjadi senja tadi, aku tak bisa tenang sepanjang malam. Aku merasa senja tadi itu tidak seperti senja senja yang sebelumnya. Senja tadi sangatlah berbeda bagiku. Aku berusaha untuk melupakan kejadian senja tadi.

BEBERAPA SENJA KEMUDIAN…
Beberapa waktu terakhir ini, aku selalu merindukan senja. Entah mengapa, kadang aku juga membencinya. Senja itu selalu membawa gambaran anak perempuan yang menjadi teman senjaku. Tapi perempuan itu tak bisa kusentuh, apalagi kucumbu atau entah kuapakan lagi. Hanya suaranya yang selalu singgah di telingaku yang kian lebar. Aku kadang juga tertawa sendiri, entah gila atau sekedar terlena oleh sandiwara yang selalu kumainkan.

“Siapa sih kamu?” tanyaku suatu senja. “Kamu tak perlu siapa diriku, seperti aku tak pernah mau tahu siapa kamu!” seperti biasa, selesai bicara dia selalu menyelipkan seikat bunga di celah celah jantungku sampai tembus ke paru paru. Bunga yang tak berwarna dan tak pernah kering.
“Apa maumu?” hardikku. “Mauku seperti maumu juga. Tak usah marah! Nikmati saja permainan ini. Aku sengaja datang untuk menemanimu. Maaf, tapi kamu tak bisa merabaku, seperti kamu meraba huruf huruf di keyboard atau di kaca monitor. kamu juga tak bisa mengkhayalkanku, seperti saat kamu membuat cerita cerita.”
“Apakah kamu sebangsa iblis atau sejenisnya?”
“Jangan kasar! belum saatnya kamu tau siapa aku. Mungkin aku lebih manusia daripada kamu!!!”
Kemudian, suaranya lenyap ditelan gerimis. Malam mulai merangkak dan cahaya jingga kemerahan semakin sirna. Perempuan itu juga menghilang.

Selama beberapa hari, tak pernah lagi kudengar suaranya. Tak ada lagi yang menemaniku atau menghabiskan sore di jendela kamarku sambil menikmati secangkir teh. Baru kusadari senja terasa asing tanpa kehadirannya.
Kemudian dia muncul lagi, juga saat senja. Saat langit berwarna jingga kemerahan, saat matahari kuning bulat seperti telor mata sapi.

Aku pernah mencoba mencarinya di sekitar taman atau danau. Siapa tahu perempuan itu ada di sana, sedang bermain perosotan atau duduk manis di pinggir danau. Tapi dia memang benar benar tidak ada. Dia bisa muncul hanya saat senja dan menghilang saat senja itu sirna.


Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...