Oleh : Maydivani Pratiwi
Satu hari itu, satu hari dimana dia membuatku merasa seperti orang spesial, dan satu hari yang terasa 1 abad. Satu hari dimana dia mengabulkan keinginan yang tidak pernah terucap oleh mulut ini, dan entah darimana dia mengetahuinya. Satu hari itu menjadi sangat berharga dan membekas dipikiranku sampai saat ini, sungguh. Sampai detik ini rekaman malam itu masih terputar dan terpampang jelas di pikiranku, dan aku tak tau cara mematikannya bahkan untuk mempausenya aku tak kuasa, segalanya terasa sangat sia-sia jika aku mematikan rekaman itu dan melupakannya. Saat itu dia datang yang kukira dia tak kan kembali lagi setelah menghilang, ternyata dia datang untuk menyapa.
Sapaan itu menjadikan ruang chat yang sempat terhenti menjadi terlanjut dan terasa hangat. Dan aku merasa aku menyimpan perasaan. Satu hari itu dia menjadi sangat hangat,kedinginan malam itu jadi tak terasa karena kehadirannya. Satu hari itu dia seperti menjadi seorang pangeran. Malam itu aku tak bisa tidur, dan kau menemaniku hingga ku tertidur lelap, yaa memori itu yang sampai sekarang tak ingin pergi dari pikiranku. Entah penghapus merek seperti apa yang bisa menghapuskan memori malam itu, kalau ada aku ingin membelinya sekarang juga. Benar-benar memori itu sangat membekas seperti diriku telah mengalami kecelakaan parah dan mendapatkan luka yang susah hilang,bahkan bisa jadi tidak akan pernah hilang. Sampai pada akhirnya, dia menghilang.
Semua yang telah terjadi hari itu hanya berlangsung singkat, seperti sebuah film pendek tanpa adanya season 2. Ada yang bisa memberiku jawaban tentang pertanyaanku ini? mengapa yang bahagia-bahagia itu tak pernah berlangsung lama ataupun abadi? kumohon beri aku jawaban. Aku bahkan sudah memberanikan diri untuk menanyai langsung pada orangnya, aku salah apa? kenapa kau berubah? tapi sampai sekarang aku belum mendapatkan jawabannya. Sekarang aku seperti di ujung jurang, jika aku ingin maju kedepan mungkin aku akan jatuh dan terluka, tapi jika aku mundur kebelakang aku bisa bebas tapi tanpa tujuan dan bingung harus kemana. Bingung sekali kenapa hanya karena 1 orang aku merepotkan otakku untuk berpikir, sudah kubilang berkali-kali dicerita ku yang sebelum sebelumnya, aku ini bodoh, dan entah kapan sikap bodoh itu hilang, kuharap ada orang yang akan bisa menghilangkan sikap bodoh itu, semoga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar