Oleh:Sri annisa
“Suara Adzan Subuh Berkumandan”
Beberapa menit kemudian. Gadis cantik terbangun dari tidurnya dengan setengah sadar berusaha melihat jam dinding yang ada dikamarnya, jam menunjukan pukul 05.00 WITA. Reena segera bangun dan bergegas menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Sepuluh menit berlalu, gadis itu lanjut membereskan kamarnya dengan telaten, sekarang ia berdiam diri didepan sebuah cermin besar di salah satu sudut kamarnya. Menatap lurus kedepan sambil sesekali memaksakan satu goresan senyum diwajahnya, suatu aktifitas kecil yang tidak pernah ia lupakan. Ia selalu mengawali paginya, kehidupannya, dan segala dalam hidupnya dengan senyuman kecil, lalu menyisir rambutnya yang panjang dengan sangat baik. Jam dindingnya sekarang menunjukkan pukul 06.00 WITA. Ia berdiri dan segera bersiap untuk hidupnya dipagi itu.
“Ibu. Rena sudah siap ke sekolah”
“Sarapan dulu nak..”
“Iyaa bu…”
Yaps namanya adalah Annasya Adreena Saila, gadis kelahiran Barru, 06 januari 2002, anak tunggal dari keluarga yang cukup berada. Ia bersekolah di salah satu SMA unggulan yang ada di Sulawesi Selatan, Kabupaten Barru. Sekarang ia duduk dibangku kelas XII di semester terakhir, sebentar lagi ia akan menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA dan sudah pasti akan melanjutkan pendidikannya di tingkat Universitas yang sangat ia impikan.Sekarang adalah hari dimana daftar nama yang dapat mengikuti seleksi SNMPTN dikeluarkan. Dan Reena adalah salah satu siswa yang dapat mengikuti seleksi itu. Ia terbilang siswa yang cukup cerdas di sekolahnya, di SMA ia berada di jurusan IPA.
“Hmm” gadis ini hanya duduk diam dibangkunya dengan memakai headset yang tersambung langsung dengan notebooknya. Ia termasuk wanita penggemar musik slow dan lagu yang dimainkan oleh rapper. Yah sesuai moodnya. Dan sekarang ia sedang mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Saykoji Pasti Bisa….
Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan pun berlalu, dan kini tahun demi tahun kian bergati dan seterusnya. Tak terasa Reena si gadis kecil yang terkenal periang itu kini tumbuh menjadi gadis dewasa yang sangat cantik dan berprestasi. ia mampu menyelesaikan pendidikan S1nya berkat bantuan sang Ayah, walaupun semenjak ia resmi menjadi mahasiswa Universitas Negeri Makassar sang Ibu yang sangat ia rindukan tak pernah menghubungi dirinya, hanya lewat sang Ayah ia mampu mengetahui kabar dari sang Ibu. Saat ia diangkat menjadi asisten dosen karena prestasi yang ia miliki, berbagai beasiswa juga ia dapatkan karena ketekunannya yang berbuah manis. Tapi tetap apapun itu semua tak akan lengkap tanpa dukungan sang ibu tercinta…suatu saat ibu tercinta menghampiri anak nya dengan berkata “Ren, ibu mau bicara sesuatu nak”
“Apa bu? Bilang saja”
Ibu Reena menggenggam tangan putri tunggalnya itu
“Ibu cuma mau bilang. Ibu sangat bangga padamu”
Reena menitikkan air mata bahagianya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar