Selasa, 27 Oktober 2020

Loveself

Oleh:Gia Syahirah Amalia
Perubahan itu memang nyata,terkadang terjadi secara tiba tiba tanpa perlu aba aba.Tak peduli apakah kita sudah siap akan kenyataannya bahwa memang telah ada yang berbeda dari sebelumnya.Ketika kamu mencintai diri sendiri,kamu bersinar dari dalam.Mencintai diri sendiri apa adanya berarti dapat menerima segala
kelebihan tanpa merasa tinggi hati, namun di sisi lain juga berlapang dada untuk
merangkul semua kekurangan tanpa ditutupi.Kurang mencintai diri sendiri bisa saja menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan.

Memang mencintai diri sendiri itu memang sulit daripada mencintai orang lain.Karena rasa insecure selalu ada di setiap orang setiap kali melihat ada yang lebih baik dari dirinya.Merasa dirinya tidak pantas untuk dihargai,dan terjadi lah hal yang tidak diinginkan,yang membuat mentalnya down karena selalu insecure terhadap orang lain.Itu semua salah,semua orang berhak bahagia walaupun itu dengan hanya mencintai diri sendiri,semua orang diberi masing masing kelebihan oleh Tuhan.Manusia tidak dituntut untuk fokus pada
omongan orang lain. Manusia juga tidak akan disibukkan untuk membandingkan
diri dengan kehidupan orang lain, sehingga akan punya lebih banyak waktu untuk
mengurus diri sendiri menjadi lebih baik lagi.

Sekali lagi belajar untuk mencintai dirimu apa adanya,sampai kau menyadari bahwa dirimu memiliki kelebihan tersendiri.Berbanggalah dengan diri sendiri kamu menarik orang yang mencintai, menghormati dan menghargaimu.Semuanya dimulai dengan dan bagaimana perasaan mu tentang diri sendiri.Mulai merasa layak,berharga,dan layak menerima kehidupan terbaik yang ditawarkan.Hargai dirimu sendiri, cintai dirimu sendiri, karena tidak pernah ada orang sepertimu dan tidak akan pernah ada lagi.


Mine?

Oleh : Muhammad Alfauzi Arif
   
      "Mama!!! "Triak Galdys Dari atas Kamarnya
"Apa sihh Glad triak triak,mama kn jadi Kaget!!"Ucap mama gladys dari bawah. Smbil memegang dadanya
"Ma, liat dress Glad nggk? Yang warna navy? " tnyaknya pada Cleopatra. Mama Galdys
"Hmm. Kayknya ada di sofa deh, tadi mama lipat. Coba deh cek di sofa"jawab Cleopatra sambil berjalan menuju sofa bersama Galdys 
"nah ini dapat, maksih mama" Ucap gladys smbil mencium pipi mamanya. 
Galdys berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Hari ini Dia akan pergi ke pesta ulang tahun teman. galdys berjalan ke arah meja tata rias untuk merias wajahnya dengan make up tipis. 
Tiba-tiba dari bawah terdengar suara mobil. Dan Galdys pun bergegas menuju ke bawah
"Udah lama Din?"tanyakx pada Andini
"baru juga smpai. Yaudah yuk berangkat yang lain udah nungguin." Ucapx smbil berpamitan pada Cleopatra 
"tante kita pamit yah" Pamit andini pada mama gladys 
"ma,pergi dlu yah dah"
"iya hati-hati yang jangan ngebut²"
"oky deh" ucapnya bersamaan sambil mengacukan jemponya.

   30 menit kemudian Mereka berdua sampai di gedung mewah. Mereka berdua turun dari mobil dan bergegas masuk. Tanpa sengaja Galdys merasa Ada benda keras yang menabrak Jidatnya. Lalu gladys mengangkat kepalanya dan betapa terkejutnya ketika yang ia tabrak adalah cwok yang sering Mengusik pikirannya
"Duh, Sorry² gw nggak sengaja"maaf Gladys pada _Dia_
"Hmm"
_Dihh dasar kulkas irit banget sih caranya bicara_ Gumamnya dalam hati
"udah² yuk Glad masuk yang lain dah nungguin" tarik Andini pada gladys untuk masuk
"Nggk, dia masuk bareng gw" ucap Geral dengan Cool
"idih, siapa lo nggk gw masuk sma andini yuk din masuk" Sinis gladys pada Geral
Tiba-tiba tangannya di tarik dluan oleh geral meninggalkan andini sendirian di luar sana
_Dasar cwok Kulkas_ triak Galdys dalam hati
Mereka berdua sampai di meja Yang telah disiapkan Galdys terpaksa duduk bersama geral dan teman geral. 
"Widihh pak bos bawa bidadari nih"ucap Dion teman geral smbil mengedupkan matanya
_Dasar Buaya_
"Dihh spa tu Ral? Pacar baru?" Goda Randi selaku teman geral juga
"Duhhh Dede emes cantik benar deh" Goda Refan yang mendapati tatapan tajam dari Galdys
Jangan tnykn andini dia Dari tadi kembali ke meja teman²nya
"Ral kalian berdua Pacaran?" Ucap Marvel Yang 11,12 dengan geral. Yang cool
"Hmm"
"Dihh ngomong yang bener dong pak bos" Celetus Refan sambil memakan Makananya
"Iya" ucapnya singkat

   Tiba² Gladys terbatuk mendengar ucapan lelaki aneh ini. Gldys masih Mencerna baik²ucapan cwok itu
"Dih, sejak kapan lo Jadi pacar gw? Nggk kita berdua nggk pacaran."ucap glady berusaha tenang
Nampak beberapa teman Geral yang menahan tawanya, hmm kecuali sihh Marvel yng sibuk dengan Hpnya
"Idihh si pak bos ngaku² blng pacaran ama dede emes tapi nyatanya tidak yahahahah!!! "Ucap refan Yang tak berhenti tertawa. Dan mendapati Tatapan tajam dari Geral.
"Whahaha!!! Dasar geral langsung mencap anak orang aje lo" Kini giliran Dion yang bicara smbil Tertawa
"Skarang lo Jadi milik Gw,nggk terima penolakan"Ucap geral serius dan nenatap Gladys 
Deg!! Jntung gladys bermaraton nihhh
"Dihh gila sih boss langsung gas" Tawa Mereka semua
_Dasar Cwok anehh. Huwaaa mamaa ank mu pengen pingsan_ Teriak Gladys dalam hati.

Kamis, 22 Oktober 2020

Menetap

Oleh:Gia Syahirah Amalia
Sungguh menetap itu memang bukan hal yang mudah untuk dijalani.Ada orang-orang yang lebih baiknya cukup menetap dalam hati kita saja, tapi tidak bisa tinggal dalam hidup kita. Maka, biarlah begitu adanya, biar menetap di hati, diterima dengan lapang.Dunia ini selalu ada misteri yang tidak bisa dijelaskan. Menerimanya dengan baik justru membawa kedamaian kepada diri.Cinta tidak akan pernah mengumumkan kedatangannya, ia datang begitu saja menyusup masuk dalam hati, menetap, dan menyatu di dalamnya.

Bagi diriku menetap di hati yang sama yang telah pernah menyakiti perasaan kita itu sungguh sangat menyakitkan.Pikiran akan terus ada tentangnya,entah itu kenapa?Aku tidak tahu.Aku juga terkadang memikirkan bukankah cinta adalah proses menuju jalan pulang?Berjalan menuju seseorang yang kelak kau sebut rumah dan menetap di sana hingga waktu menutup usia.Itu bisa terjadi jika kau menetap dengannya dengan niat yang tulus untuknya.

Memang sulit bagi diriku karena aku menetap pada orang yang salah,yang sama sekali tidak pernah peduli tentang apapun.Yah itu sangat menyedihkan dan aku berusaha untuk pergi walaupun itu berjalan dengan sangat pelan.Sebagian orang beranggapan apa yang aku alami saat ini adalah satu pertanda bahwa merangkai cerita dengan mereka adalah salah satu hal terindah dari sekolah banyak cerita yang aku punya.Tetapi anggapan orang itu salah bagiku,aku ingin aku ingin meninggalkan penetapan ini untuk nya karena aku sadar aku menetap pada orang yang kurang tepat.Sungguh disayangkan,semoga aku menetap lagi,tapi kepada orang yang tepat.

Rabu, 21 Oktober 2020

Jangan Salahkan Dia!

 Oleh: Nur Suci Qalbi. M

Dia, duduk di samping jendela, dibawah sinar lampu yang temaram. Mencoba memandang langit yang gelap, hanya ada rembulan yang memantulkan sebagian dari cahaya matahari. Angin malam berhembus sepoi sepoi, Awan bergerak perlahan, memberikan seni tersendiri di kegelapan malam. Tak ada bintang yang terlihat, semua bersembunyi dibalik awan, barangkali malu untuk kulihat, katanya dalam hati seraya tersenyum. Apakah langit sedang murung? Ataukah sedih? Tanya nya dalam hati. Beberapa menit setelahnya, Setetes air tertancap dijendela, dan perlahan turun lagi beberapa tetes air, Awan yang tadinya bergerak menghilang, Purnama yang mulanya terang pun tertelan. Seketika dia berfikir, "apakah ini salahku?, apakah mereka semua menghilang karena aku? Apakah mereka marah karena ku pandangi? Padahal aku hanya ingin melihat keindahan mereka" di berteriak sekencang-kencangnya di bawah rintik hujan yang sangat deras, dan ia meneteskan air matanya, seakan tidak terima disalahkan, dia seakan meronta ronta ingin keluar dari tubuhnya sendiri, sepertinya ada sebuah kesalahpahaman yang terjadi padanya di masa lalu. Sepanjang malam Ia lewati hanya dengan, meratapi sesuatu yang membuatnya tertekan, ia sangat takut semua orang mengucilkannya karena hal itu. Sampai saat ini dia belum berani keluar dari kamarnya sendiri. 

Keesokan paginya, tepat pada pukul 7.30, Ia masih berada di atas tempat tidurnya, matanya sangat sembab dan tubuhnya terkapar lemas, Sepertinya dia benar benar tidak tidur sepanjang malam, Ia mengabaikan segalanya, bahkan makannya pun jarang, seperti tidak ada lagi tumpuannya untuk hidup, Sepertinya dia sakit, dia mengalami gangguan pada dirinya akibat keterpurukan yang ia alami karena kejadian yang terjadi di masa lalu, dia sering mengigau seakan berbicara dengan seseorang,  dan orang yang ia ajak bicara itu seakan membelanya bahwa dia memang tidak bersalah pada kejadian di masa lalu tersebut. "Awasss!!!" Terdengar suara teriakan nya sangat kencang, dia kembali menangis dengan sangat keras, ia berteriak-teriak histeris, entah kejadian apa yang terjadi pada masa lalunya sehingga tidak bisa ia lupakan sampai saat ini. Aku berusaha mengorek Hal apa yang membuatnya sangat terpuruk saat ini, Aku memberanikan diri untuk menyapanya dan duduk di sebelahnya, Saat melihatku dia tersenyum dan seketika langsung memelukku, "Vinaaaa, Vinaaa, kamu Dari mana saja, kakak sangat merindukanmu, Apakah kamu marah pada kakakmu ini?, Kenapa kamu meninggalkan kakak selama ini?" Tangisannya semakin kencang, Tapi nadanya agak beda, sepertinya ini adalah tangis bahagianya. Aku yang tidak mengetahui apapun, hanya diam mendengar semua katanya itu. "Kamu tidak apa apa kan dek? Sekarang kamu sudah besar ya dek, kamu cantik sekali, kamu tidak marah sama kakak kan? Kakak pikir kamu tidak mau lagi bertemu dengan kakak!" dia kembali bertanya. Mendengar kata-katanya itu, membuat aku semakin bingung, dan akupun berusaha bertanya padanya tentang apa yang terjadi "Memangnya dulu aku kenapa kak?", diapun terdiam, matanya tertuju lurus kedepan, seakan membayangkan sesuatu, dengan polosnya ia menjawab, " Sekitar 6 tahun lalu, kamu masih berumur 11 tahun, pada saat pulang sekolah, Kakak terlambat menjemputmu disekolahmu karena ada tugas tambahan dari sekolah kakak, dan pada saat Kakak sampai di sekolahmu, kamu sudah tidak ada di sana, dan sekolahmu pun sudah kosong, Kakak mengira kamu sudah dijemput oleh ayah, Makanya kakak langsung pulang ke rumah tanpa mencarimu, dan ternyata saat itu kamu tidak pulang kerumah, ibu dan ayah memarahi kakak dan kami mencarimu kemanapun tapi tidak menemukanmu, ayah sudah melaporkan hal ini kepolisi tapi tetap saja kamu tidak ditemukan. sejak saat itu ibu dan ayah menyalahkan kakak atas kehilanganmu, mereka menyudutkan kakak, dan sampai saat ini mereka pun masih sering menyalahkan kakak, hidup kakak serasa tidak berguna lagi, untuk keluar kamar saja kakak tidak berani" perlahan lahan suaranya makin mengecil dan ia pun tertidur, kurasa ia kelelahan. 

Mendengar semua jawabannya, Aku akhirnya mengetahui apa yang menyebabkannya menjadi sangat terpuruk seperti ini, Sepertinya dia tidak ingin disalahkan akibat kehilangan Adik itu, karena dia juga tidak mengetahui apapun tentang hilangnya Vina, adiknya. Ia menjadi terpuruk karena sering disalahkan oleh kedua orang tuanya, sepertinya Ia merasa bahwa hidupnya sudah tidak berarti lagi, kedua orang tuanya hanya peduli terhadap Vina, orang tuanya itu tidak menyayanginya, kedua orang tuanya bahkan menganggapnya sudah mati. Dan ternyata orang yang selalu ia bayangkan dan diajak bicara saat sendiri itu ternyata adalah Vina, adiknya itu selalu meyakinkan kakaknya bahwa kakaknya tidak bersalah sama sekali, agar kakak bisa terlepas dari keterpurukannya itu. Meskipun sampai saat ini Keberadaan Vina tidak pernah diketahui.

Senin, 19 Oktober 2020

Baktiku Padamu



Oleh:Sri annisa
       “Suara Adzan Subuh Berkumandan”
           Beberapa menit kemudian. Gadis cantik terbangun dari tidurnya dengan setengah sadar berusaha melihat jam dinding yang ada dikamarnya, jam menunjukan pukul 05.00 WITA. Reena segera bangun dan bergegas menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslimah. Sepuluh  menit berlalu, gadis itu lanjut membereskan kamarnya dengan telaten, sekarang ia berdiam diri didepan sebuah cermin besar di salah satu sudut kamarnya. Menatap lurus kedepan sambil sesekali memaksakan satu goresan senyum diwajahnya, suatu aktifitas kecil yang tidak pernah ia lupakan. Ia selalu mengawali paginya, kehidupannya, dan segala dalam hidupnya dengan senyuman kecil, lalu menyisir rambutnya yang panjang dengan sangat baik. Jam dindingnya sekarang menunjukkan pukul 06.00 WITA. Ia berdiri dan segera bersiap untuk hidupnya dipagi itu.
                             “Ibu. Rena sudah siap ke sekolah”
“Sarapan dulu nak..”
“Iyaa bu…”

Yaps namanya adalah Annasya Adreena Saila, gadis kelahiran Barru, 06 januari 2002, anak tunggal dari keluarga yang cukup berada. Ia bersekolah di salah satu SMA unggulan yang ada di Sulawesi Selatan, Kabupaten Barru. Sekarang ia duduk dibangku kelas XII di semester terakhir, sebentar lagi ia akan menyelesaikan pendidikannya di tingkat SMA dan sudah pasti akan melanjutkan pendidikannya di tingkat Universitas yang sangat ia impikan.Sekarang adalah hari dimana daftar nama yang dapat mengikuti seleksi SNMPTN dikeluarkan. Dan Reena adalah salah satu siswa yang dapat mengikuti seleksi itu. Ia terbilang siswa yang cukup cerdas di sekolahnya, di SMA ia berada di jurusan IPA.
“Hmm” gadis ini hanya duduk diam dibangkunya dengan memakai headset yang tersambung langsung dengan notebooknya. Ia termasuk wanita penggemar musik slow dan lagu yang dimainkan oleh rapper. Yah sesuai moodnya. Dan sekarang ia sedang mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Saykoji Pasti Bisa….

Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan pun berlalu, dan kini tahun demi tahun kian bergati dan seterusnya. Tak terasa Reena si gadis kecil yang terkenal periang itu kini tumbuh menjadi gadis dewasa yang sangat cantik dan berprestasi. ia mampu menyelesaikan pendidikan S1nya berkat bantuan sang Ayah, walaupun semenjak ia resmi menjadi mahasiswa Universitas Negeri Makassar sang Ibu yang sangat ia rindukan tak pernah menghubungi dirinya, hanya lewat sang Ayah ia mampu mengetahui kabar dari sang Ibu. Saat ia diangkat menjadi asisten dosen karena prestasi yang ia miliki, berbagai beasiswa juga ia dapatkan karena ketekunannya yang berbuah manis. Tapi tetap apapun itu semua tak akan lengkap tanpa dukungan sang ibu tercinta…suatu saat ibu tercinta menghampiri anak nya dengan berkata “Ren, ibu mau bicara sesuatu nak” 
    “Apa bu? Bilang saja”
    Ibu Reena menggenggam tangan putri tunggalnya itu
“Ibu cuma mau bilang. Ibu sangat bangga padamu” 
Reena menitikkan air mata bahagianya

Satu Hari

 Oleh : Maydivani Pratiwi

              Satu hari itu, satu hari dimana dia membuatku merasa seperti orang spesial, dan satu hari yang terasa 1 abad. Satu hari dimana dia mengabulkan keinginan yang tidak pernah terucap oleh mulut ini, dan entah darimana dia mengetahuinya. Satu hari itu menjadi sangat berharga dan membekas dipikiranku sampai saat ini, sungguh. Sampai detik ini rekaman malam itu masih terputar dan terpampang jelas di pikiranku, dan aku tak tau cara mematikannya bahkan untuk mempausenya aku tak kuasa, segalanya terasa sangat sia-sia jika aku mematikan rekaman itu dan melupakannya. Saat itu dia datang yang kukira dia tak kan kembali lagi setelah menghilang, ternyata dia datang untuk menyapa.

                   Sapaan itu menjadikan ruang chat yang sempat terhenti menjadi terlanjut dan terasa hangat. Dan aku merasa aku menyimpan perasaan. Satu hari itu dia menjadi sangat hangat,kedinginan malam itu jadi tak terasa karena kehadirannya. Satu hari itu dia seperti menjadi seorang pangeran. Malam itu aku tak bisa tidur, dan kau menemaniku hingga ku tertidur lelap, yaa memori itu yang sampai sekarang tak ingin pergi dari pikiranku. Entah penghapus merek seperti apa yang bisa menghapuskan memori malam itu, kalau ada aku ingin membelinya sekarang juga. Benar-benar memori itu sangat membekas seperti diriku telah mengalami kecelakaan parah dan mendapatkan luka yang susah hilang,bahkan bisa jadi tidak akan pernah hilang.  Sampai pada akhirnya, dia menghilang.

                 Semua yang telah terjadi hari itu hanya berlangsung singkat, seperti sebuah film pendek tanpa adanya season 2. Ada yang bisa memberiku jawaban tentang pertanyaanku ini? mengapa yang bahagia-bahagia itu tak pernah berlangsung lama ataupun abadi? kumohon beri aku jawaban. Aku bahkan sudah memberanikan diri untuk menanyai langsung pada orangnya, aku salah apa? kenapa kau berubah? tapi sampai sekarang aku belum mendapatkan jawabannya. Sekarang aku seperti di ujung jurang, jika aku ingin maju kedepan mungkin aku akan jatuh dan terluka, tapi jika aku mundur kebelakang aku bisa bebas tapi tanpa tujuan dan bingung harus kemana. Bingung sekali kenapa hanya karena 1 orang aku merepotkan otakku untuk berpikir, sudah kubilang berkali-kali dicerita ku yang sebelum sebelumnya, aku ini bodoh, dan entah kapan sikap bodoh itu hilang, kuharap ada orang yang akan bisa menghilangkan sikap bodoh itu, semoga.

Rindu?


  Bagaimana hari mu? Apakah menyenangkan? hari-hari ku tidak semenyenangkan harimu. Tiba tiba saja aku rindu bersekolah. Selama tujuh bulan lamanya tidak kesekolah rasanya sangattt.... hambar? Bisa dikatakan seperti itu, tidak ada yang menarik selama ini. Tinggal dirumah membuaku semakin malas, semuanya menjadi tertunda-tunda, sangat tidak menyenangkan. 

     Aku rindu kesekolah,rindu kepada teman-temanku. Hari hari disekolah dan dirumah saja jelas sangat berbeda, jika disekolah semuanya akan terasa menyenangkan karena dilakukan bersama sama dan jangan lupakan tingkah konyol teman teman aaa.. itu sangat menyenangkan , jika dirumah semuanya terasa membosankan, tidak ada teman bercerita ataupun tertawa. 

          Saat ini aku bahkan tidak terlalu akrab dengan teman baru ku, ini semua karena keaadaan yang memaksa. Aku selalu berharap agar keadaan segera membaik agar aku bisa kembali kesekolah dan bertemu teman-teman baru.

Kamis, 15 Oktober 2020

TIPUAN ANGAN

Oleh: Nur Suci Qalbi. M

Rintik hujan membasahi, serpihan kayu melapuk, dan burung burung beterbangan mencari tempat berteduh. Di hari-hari hari penghujung tahun ini sungguh misteri, terkadang sangat terik, dan kadang juga jadi sangat sejuk karena hujan. Saat ini pada jam dinding terlihat waktu menunjukkan pukul 15.42 WITA. Keadaan sekitar rumahku sangat sepi, meski bising akan suara rintik hujan yang turun tak beraturan, dan sekali kali terdengar juga suara mobil yang melintas didepan rumahku.  Saat ini aku merasa sangat Dilema, kepalaku pening, jemariku kaku dan badanku agak lemas, aku tersandar di dinding kamar, di samping jendela sembari menghitung rintik rintik hujan yang tidak ku ketahui berapa banyaknya, meski sudah ku coba beberapa kali untuk mengamati tiap rintik hujan yang turun, aku juga tetap tidak mengetahui berapa rintik hujan saat itu, Sungguh hal yang sangat tidak berguna untuk di lakukan. Mengingat banyaknya hal yang harus aku selesaikan, pikiranku langsung buyar, tatapanku yang tadinya hanya tertuju ke luar jendela langsung tertatap pada meja belajar, Kepalaku yang tadinya pening langsung tegak, dan badanku yang sebelumnya agak lemas seketika Strong

Aku teringat pada Tugasku yang sangat menumpuk, seakan tugas-tugas itu sudah membentuk gunung yang menjulang tinggi. "Huh, Ya Tuhan, Kapankah tugas ini bisa selesai semua,  aku sudah sangat bosan mengerjakannya, sementara para Guruku tidak pernah bosan memberikanku tugas" Ocehanku sementara berjalan ke Meja belajar, ku ambil pulpen dan kembali mengerjakan tugasku, sekitar 30 menit ku kerjakan, tanganku sudah sangat kaku dan loyo, aku berinisiatif mengistirahatkan sejenak tanganku, dan kepalaku kusandarkan ke Sandaran kursi yang ku gunakan, sambil memejamkan mata, dan betapa kagetnya aku melihat sosok wanita dihadapan ku, mengenakan baju berwarna putih dan memegang sebuah tongkat, Dia layaknya seperti seorang peri di cerita-cerita dongeng. Aku sama sekali tidak menyangka hal ini akan terjadi padaku, Awalnya aku takut mendekatinya, tetapi saat peri itu melontarkan pertanyaan kepadaku, aku menjadi yakin bahwa dia memang seorang peri asli. Dia menanyakan padaku tiga hal yang sangat aku inginkan, dan saat itu aku menjawab " Pertama Aku ingin Handphone  yang sangat canggih dan mewah dan bagus untuk digunakan bermain Game Online, yang kedua aku ingin memiliki banyak kouta internet yang tidak terbatas dan aku bisa menggunakannya sepuas ku, dan yang ketiga.... Hmmm.... Apa yah?" Akupun bingung, apa yang harus ku minta lagi, dan saat mataku tertuju pada meja belajar, aku pun berfikir untuk meminta pada peri tersebut agar semua tugasku selesai pada saat ini juga. 

Peri itu mengiyakan semua permintaanku, Tetapi dia memberi syarat untukku, syaratnya adalah aku harus rajin dan tidak akan bermalas-malasan lagi, Mendengar syarat yang gampang seperti itu, aku langsung mengiyakan syarat tersebut tanpa berpikir panjang. Aku sangat senang pada saat itu, Peri itu menyuruhku untuk memejamkan mataku, dan dia bilang saat aku membuka mataku kembali, apa yang aku inginkan, akan ada di depanku. Dan akupun menuruti kata peri itu. Tetapi, karena naif nya diriku, saat aku membuka mata, peri itu sudah hilang dari hadapanku, dan aku merasa tubuhku sangat pegal, mataku sangat sayu, seakan baru saja terbangun dari tidurku dan dari jendela terlihat hujan sudah mereda. Dan saat aku melihat ke meja di depanku, tidak ada satupun permintaanku yang terwujud, tidak ada handphone dan kouta internet sama sekali, bahkan Tugasku masih di atas meja belajar, dan belum ada yang selesai satupun. Beberapa menit kemudian aku baru menyadari bahwa hal yang kualami tadi itu hanyalah mimpi, meski sedikit kecewa tetapi dari kejadian tersebut aku dapat memahami bahwa untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, kita harus rajin dan pantang menyerah agar bisa mewujudkan impian kita. Kemudian aku kembali mengerjakan tugasku dan menyelesaikan semuanya karena waktu sudah menjelang malam. 



Live load

Oleh:Gia Syahirah Amalia

Terasa terbebani oleh sesuatu itu sudah pasti biasa dirasakan oleh setiap orang.Selalu ada tanggung jawab dan beban yang besar dibalik setiap kesempatan yang telah kita ambil.Its okay namanya juga hidup semua keputusan dan pilihan ya kita sendiri yang ambil, terserah mau mana dulu yang mau di prioritaskan dan mana yang harus dikorbankan.Terkadang kita memang tak adil pada hidup kita sendiri. Tatkala tiada pilihan, kita menggerutu. Padahal Tuhan tak memberi pilihan lain karena telah menunjukkan itulah satu-satunya pilihan terbaik bagi hidup kita.Yakin aja terus semua pasti ada hikmahnya.

Beban di setiap orang itu berbeda,terkadang beban yang seperti tidak bisa menikmati hidupnya,kadang yang ketika seseorang itu berhenti menangis,maka beberapa saat kemudian tentu saja air matanya akan kering di pipi, isaknya akan hilang disenyap, seperti tidak ada lagi sisa tangisnya di wajah. Tetapi tangisan itu tetap tertinggal di hati. Kesedihan, rasa sakit, kesendirian, beban yang membekas.Setiap orang dapat memikul segala bebannya meskipun berat bahkan hingga malam tiba.

Setiap orang bisa melakukan pekerjaan nya,setiap orang bisa hidup dengan bahagia dan tenang.Beban hidup juga takkan ringan bila kita hadapi dengan muram.Dengan terus melangkah, cepat atau lambat, semua beban kenangan akan tertinggal di belakang.Buatlah hidup ini seindah mungkin kamu tidak  perlu disesali bikin saja happy mengalir,nikmati jangan membuat beban di hati.Because hanya orang yang mempunyai keberanian yang sesungguhnya, yang mampu menanggung beban dari pengalaman yang seburuk-buruknya yang bisa dialami manusia dengan sikap bijaksana.




Minggu, 11 Oktober 2020

Happier







 Menurut kalian bahagia itu bagaimana? tentu saja semua orang punya pendapat yang beda. Ada orang yang hanya dengan makan dia bisa senang, ada orang yang bisa pergi berlibur sudah senang, ada juga orang yang melihat orang lain bahagia akan ikut bahagia, itu semua tergantung pemandangan mereka masing masing tapi bagi aku bahagia adalah ketika aku bisa mencinta diri ku sendiri, peduli terhadapp diriku sendiri, menjadi diriku sendiri, tidak ada kebahagiaan yang le bih dari itu. 

dulu waktu aku sering bercerita masalahku kepada oranglain, orang lain menganggapnya sebuah lelucon. ketika aku menjadi diri aku tidak bisa menyalahkan mereka. dan dengan polosnya aku meng iyakan bahwa itu sebuah lelucon namun aku juga tidak bisa membohongi diri aku. di saat aku berusaha menjadi diriku sendiri orang menganggpku aneh menganggap aku hanya berlagak aneh, akupun kembali menjadi orang lain, sebelum aku menjadi orang yang mencinti diri sendiri aku selalu menganggap lelucon soal fisikku itu beneran nyata. waktu waktu yang aku lewati sebelum menjadi diriku sendiri memang berat namu tidak seberat itu. 

tapi hari ini aku sudah menjadi apa yang diri ku mau bukan apa yang orang lain mau. aku menumbuhkan banyank rasa cinta dan sayang pada diri aku sendiri, aku lebih mencintai diriku dibanding aku mencintai orang lain. aku bersyukur pada tuhan karena telah menganugrahiku rasa sayang dan cinta pada diriku sendiri. kini aku sadar bahwa dulu aku bukannya tidak mencintai diriku hanya saja aku terlalu mementingkan pendapat orang lain dari pada perasaanku. tapi sekarang tidak lagi aku akan terus menerus menjadi dan peduli terhadap apa yang aku rasakan bukan terhadap apa yang orang lain rpikirkan tentangku.

overthingking


 

Seperti hari hari sebelumnya aku dengan rasa malas yang tidak pernah hilang  berbaring di atas kasur memikirkan hal hal yang mungkin terjadi di masa depan, aku sadar aku akan menyesali masa sekarang masa dimana aku hanya ingin bermalas malasan meskiun aku sadar hal itu aku tidak tahu kenapa aku tetap merasa malas. Di pagi hari dengan pemikiran tanpa tersadar aku berjalan keluar rumah sambil mendengarkan lagu  ketika aku berjalan aku bertemu dengan seseorang yang familiar meskipun begitu aku tetap tidak bisa mengenalinya siapa dia. Dia perlahan mendekatiku saat dia menatap mataku, aku tanpa sadar menghentikan langkahku dan terdiam sejenak, dia bertanya padaku mengapa aku bisa sesantai ini? Aku yang belum mengetahui alasan mengapa aku bisa seperti ini hanya terdiam, dia kembali bertanya padaku apakah benar aku bahagia? Apakah aku tidak kesepian? Apakah aku benar benar tidak membutuhkan oran lain? Aku hanya bisa mendengarkannya tanpa bisa berkata apapun.

 Aku menghentikan lagu itu dan berusaha kembali menatap matanya tepat pada saat aku menoleh ke atas tiba tiba saja dia menghilang dan akupun tersadar itu adalah halusinasi semata aku di saat yang sama aku melihat wajahku melalui layar hp dan menyadari bahwa orang yang ada di halusinasi aku itu adalah diri ku sendiri, aku terlalu malas untuk meimikirkan mengapa hal itu terjadi tapi aku menyadari bahwa pertanyan yang diriku tanyakan pada diriku sendiri belum bisa aku jawab aku terdiam dan menghayal memikirkan jawaban dari pertanyaan itu, dan aku akhirnya menyadari sesuatu yang aku sendiri baru sadar.

Aku sadar selama ini aku bukannya bermalas malasan ataupun santai cuman saja aku masih belum memiliki alasan yang pasti kenapa aku harus melakukan hal itu, aku tersadar selama ini aku tidak bahagia hanya saja orang orang berpikir seperti itu,aku bukanlah orang yang setiap harinya baik baik saja, aku mengetahui  aku hanyalah orang yang merasa kesepian namun kesepian itu bukan masalah yang besar aku sendiri suka dengan kesepian ini tidak banyak memikirkan hal, tidak banyak bercerita, tidak banyak berkata,tidak banyak merengek, aku tahu aku sebenarnya butuh orang yang benar benar memahamiku namun aku tidak mau mencari, aku tidak mau mempercayai orang lain,  aku tidak mau orang lain banyak tanaya tentang diriku. Karena aku paham satu satunya orang yang aku butuhkan ada diriku sendiri, orang yang bisa mengubahku hanyalah aku sendiri, orang yang bisamemahami betul betul perasaanku hanaya diriku sendiri, satu satunya orang yang mampu menyadarkan dan ;memngingatkan ku hanyalah diriku sendiri, bukan orang lain.

Luka

Oleh : Muhammad Alfauzi Arif

    "Mamaaa!!!".teriak luka dari atas tangga.
"kenapa sih kak triak²,kakak mau apa". Tanya Berlin mama luka. 
"maa papa mana? Papa tadi janji mau ngajak luka jalan², luna capek ma tidur terus". Kesal luna yang sedari tadi merasa bosan di kamarnya bingung harus ngapain.semua orang sangat memanjakannya sehingga ia merasa risih.to kan luna udah gede bukan anak kecil lagi. Sudah berulang kali ia mengatakan hal seperti itu kepada kedua orang tuanya. 
" kakak, sabar yah papa masih dijalan. Emang kakak udah merasa lebih baik? Kakak kan baru saja keluar dari rumah sakit?". Kata mama luka. Karna jujur mama luka sangat khawatir dengan keadaan luka. Luka masih belum pulih dengan penyakitnya. Baru dua minggu lebih luka menjalani kemoterapi. Alhasil luka masih kelihatan sedikit pucat. 
"maa, luka tu sehat ma, luka pasti sembuh. Mama nggk usah khawatir deh ma".ucap luka malas. 
Tiba-tiba suara kalakson terdengar dari luar. Itu adalah suara kelakson mobil Farid papa Luka. Luka dan Berlin membuka pintu. 
"papa!! Kok papa lama sekali sih? Papa kan janji mau ngajak luka jalan"ngambek luka. 
"hahaa, anak papa nih udah gede masih saja bersifat kekanakan. Maaf ya sayang papa tadi banyak kerjaan. Jadi papa agak kemalaman dehh. Jangn marah yahh Princes papa yang cantik" farid mengusap kepala luka dan memeluknya dengan manja. Ia sangat takut jika suatu hari nanti ia tak bisa lagi memperlakukan putrinya seperti saat ini. Andai saja ia dapat menggantikan posisi luka. Pasti ia lebih memilih berada di posisi luka. Ia takut kalau luka bakalan meninggalkannya. 
"paa...papa kok nangis sih?". Tanya luka yang masih memeluk papanya
"papa nggak nangis kok sayang, papa hanya capek saja".jawab farid sambil melepas pelukannya.
"pa. Papa tau nggak, masa mama ngelarang luka jalan².kan luka juga capek di rumah terus. Mama kata berlin masih hafus istrahat. Mama tu nggk percaya kalo luka pasti akan sembuh. Iya kan pa?". Ngadu luka pada sang ayah sambil memanyunkan bibirnya. 
"udah, udah lebih baik papa mandi dlu trus kita makan. Kasian tu papanya bau". Kata berlin pada Luka. Lalu berlalu meninggalkan anak dan suaminya. 
"yau dah papa mandi dlu yah sayang trus itu kita makan baru kita jalan² sma mama. Oky? 
"oke pa, luka sayang papa". Ucap luka lalu mncium pipi farid
"papa kuga sayang luka. 


    Didalam kamar luka menahan salit di kepalanya. Ia sudah tak tahan lagi dengan penderitaannya. Ia lalu beranjak dari kasur dan mengambil obat yang ada di dalam laci meja. Lalu ia meraih segelas air yang ada di atas meja. Dan tiba-tiba tangan luka lemas dan alhasil gelas yang luka pegang jatuh. 
"Paaa maaa!!". Teriak luka dalam kamar sbil memengang kepalanya. 
"Lukaaaa... Kmu kenapa sayang". Tiba²pintu kamar terbuka menampilkan berlin dan farid. Farid langsung berlari menuju kasur putrinya.
"kakak, kakak kenapa. Pa ayo cepat bawa luka ke rumah sakit". Tangis berlin tak mampu lagi ia bemdung ia khawatir akan terjadi hal yang buruk dengan anaknya. Namun saat farid ingin menggendong luka. Luka menahan dan memilih untuk berbaring di kasurnya. Denga berat hati farid menggendong luka naik ke atas kasur. 
"Paa.. Mama luka udah nggk tahan lagi. Lu-luka capek ma pa. Luka mau pulang pamit aja. Bolehkn ma pa? Ka-kalo nanti luka pergi. Papa sama mama jangan nangis yah, luka nggk mau lihat papa sama mama sedih atas kepergian luka. Auu... Kepala luka udah sangat sakit.. Pa ma peluk luka untuk yang terakhir kalinya".Berlin dan farid menggelengkn kepalanya. Tidak, luka nggk boleh pergi, luka adalah putri satu² berlin dan farid. 
"syang, kamu nggk boleh bilang begitu. Kamu pasti sembuh, ayo kita ke rumah sakit nak." kata farid dengan suara yang bergetar 
"kak,  kakak nggk boleh bilang begitu kakak kan bilang kalo kakak pasti sembuh." Kata berlin sambil memeluk putri sulungnya dengan tangis yang bertambah
" papa peluk luka juga, papa nggk mau peluk luka untuk yang terakhir kalinya". 
Farid langsung menghamburkan badanya. Memeluk putrinya. Luka tak tahan lagi _papa,mama luka pamit yah_ ucap luka dalam hati. dan tanpa sadar luka melepas pelukannya secara tiba-tiba. Berlin dan Farid yang menyadari pelukan anaknya melonggar langsung mengguncang tubuh luka. 

    "Luka bangun sayang.... Luka. Luka dengar papa kan luka". Teriak farid di samping telinga putrinya.di sisi lain berlin tak henti hentinya menangis di pelukan putrinya. 
Anak yang selama ini ia rawat dan sayangi telah pergi menemui Tuhan. Tugas berlin dan Farid telah selesai, mereka masih tidak menyangka dengan kepergian luka. 
_kamu pasti sudah merasa tenang kan Sayang, kamu pasti tidak merasakan sakit lagi.kamu yang tenang yah disana. Papa sama mama sayang luka_ Gumam farid dalam hati. Lalu mencium tangan dan kening luka.

Sabtu, 10 Oktober 2020

Bodoh

 Oleh : Maydivani Pratiwi 

                 Boleh saya meminta waktumu sebentar? 2 jam saja mungkin sudah cukup. Selama ini kami tak pernah bertukar cerita sampai selama itu, kamu terus menghilang,menghilang,dan menghilang. Kamu selalu datang dengan manis dan menghilang dengan pahit. Kurasa saya memang sudah mati rasa setelah semua yang telah saya lalui, bisa-bisanya saya yang dulu selalu ingin diperhatikan menjadi tak peduli dengan hal itu. Saya selalu berpikir jika saya memang penting untuk dia, dia pasti akan datang dengan sendirinya tanpa saya beri undangan. Mungkin setelah semua yang terjadi saya mulai berpikir terbuka dan mulai lebih dewasa, kurasa seperti itu.

               Mungkin jika dipikir-pikir, saya ini bodoh sekali, membiarkan saya menyakiti diri saya sendiri, membunuh waktu yang seharusnya bisa saya pakai untuk hal yang lebih berguna daripada "Menunggu". Saya tidak pernah membiarkan diri saya sendiri memikirkan bagaimana perasaan saya hancur karena perbuatan bodoh ini. Saya hanya takut melukai perasaan orang lain tanpa saya sadari bahwa sebenarnya yang saya lakukan yaitu melukai diri saya sendiri. Saya heran mengapa saya sangat betah seperti ini,mungkin saya memang sudah tak peduli lagi dengan apapun itu, asalkan ada orang yang masih mau menerima saya, saya pasti melakukannya lagi dan lagi tanpa mengetahui bagaimana perasaan saya. Saya selalu ingin mengatakan saya tak ingin seperti itu lagi, tapi mungkin memang sifat itu sudah mendarah daging. Saya selalu mengatakan tak ingin lagi membuka pintu untuk seseorang, tapi tetap saja jika ada yang mengetuk saya selalu mempersilahkannya masuk, so stupid.

                    Sampai saat ini saya belum menemukan apa yang saya inginkan. Yang saya temui selalu saja berbeda dengan yang ada dipikiran saya, yang saya inginkan selalu pergi menghilang dan tak pernah kembali. Mungkin memang terdengar menyedihkan tapi begitulah adanya. Sebuah kata "Salam Kenal" pasti akan selalu berakhir dengan kata "Selamat Tinggal" takkan pernah ada yang abadi. Mau bagaimanapun usaha kita untuk mempertahankan seseorang, jika orang itu sudah tidak ingin ya sudah tinggalkan, dia tidak baik untukmu. Mungkin kau memang harus merasakan yang namanya kegagalan berkali kali sebelum yang memang untukmu datang. Akan ada masanya memang semesta sangat jahat dengan diri kita, tapi saat semesta sudah membiarkanmu bahagia, kau akan sangat bahagia sampai kau tidak ingin melupakannya, trust me. Dan yaa begitulah otak saya berbicara, otak yang terus menasihati saya bahkan saat diri saya tak pernah menghiraukannya. Mungkin suatu saat nanti saya akan memulai semuanya dengan "otak",yang saya harap semoga saya bisa.

Jumat, 09 Oktober 2020

PASSION OF A DISABILITY

Oleh: Nur Suci Qalbi. M

Namanya Tia, dia berumur lima belas tahun, dia merupakan gadis yang ceria, senang membantu dan tidak gampang menyerah, tapi sayangnya dia adalah seorang Tunarungu. Karena kekurangannya itu tak banyak orang yang ingin berteman dengannya. Ia sering disudutkan, dan tak jarang pun ia di caci maki oleh teman sekolahnya sendiri. Tapi Tia bertekad, dia akan membuktikan bahwa seseorang yang memiliki kekurangan juga bisa meraih kesuksesan. Tia Sehari hari menggunakan alat bantu untuk mendengar, Suara memang terdengar ditelingannya tetapi tidak terlalu jelas, makanya orang yang berkomunikasi dengannya harus berbicara dengan suara agak besar. Awal mula Tia mengalami hal ini saat ia berumur enam tahun, Ia terjatuh dari sepeda dan mengakibatkan benturan yang sangat keras dikepalanya dan pendengarannya pun hilang. Disekolah Tia dikenal dengan Anak yang pintar dan rajin, ia juga memiliki paras cantik dan Akhlak yang baik.Tiga tahun kemudian, setelah Tia lulus SMA, dia melanjutkan kuliah di Universitas yang berjarak kurang lebih 100 kilometer dari rumahnya, karena Jarak antara rumah dan tempat kuliahnya itu sangat jauh, Ibu Tia memutuskan untuk menyewakan sebuah kontrakan untuknya. Di Kontrakan tersebut Tia tinggal sendiri, meskipun ibunya agak cemas dengan kondisi anaknya itu, tetapi ibunya harus merelakan hal itu demi masa depan anaknya. Tiap hari dia berjalan ke kampusnya yang sekitar 1 kilometer dari kontrakannya, kadang juga dia mengendarai ojek online untuk sampai di kampusnya itu. 

 Ada satu hari, saat ia ingin menyeberangi jalan tetapi dia lupa menggunakan alat bantu dengarnya, hingga membuatnya tidak mendengarkan suara klakson dari belakangnya menuju kearahnya, tiba-tiba seorang yang laki-laki menarik tangannya dan membuatnya terhempas ke trotoar. Lalu laki-laki tersebut kembali menarik tangan Tia bermaksud ingin membantunya berdiri, laki-laki itu ternyata juga Mahasiswa dikampus Tia, tetapi laki-laki itu merupakan senior Tia, dia sudah semester akhir, Namanya adalah Bagas. Sama seperti Tia, Bagas juga perantau disini, dia meninggalkan keluarganya untuk melanjutkan pendidikannya disini, dan untuk meringankan biaya pendidikannya, Bagas bekerja di salah satu tempat yayasan disabilitas, di sana dia mengajarkan cara berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat bagi penyandang Disabilitas yang tidak bisa bicara dan mendengar. Beberapa hari kemudian, Tia diajak bersama bagas untuk jalan-jalan ke tempatnya bekerja, disana banyak sekali Penyandang Disabilitas, Dan tak sedikit juga yang sama seperti Tia, Tunarungu. Disana Tia cukup sedih melihat semua Penyandang Disabilitas itu, Dia merasa sangat bersyukur atas pemberian tuhan terhadapnya, meskipun Ia juga tunarungu, tetapi ia masih bisa mendengar dengan alat bantu, berkomunikasi, hidup bersama keluarganya dan bersekolah dengan teman-temannya. Sejak saat itu Tia meminta Bagas untuk mengajarinya berbahasa isyarat. 
 
Setelah Tia lulus kuliah dengan gelas Sarjananya, dia pun langsung melamar kerja di perkantoran, namun tak sedikit yang menolaknya akibat kekurangannya itu, tetapi usahanya pun tidak mengecewakannya, dan akhirnya dia diterima di sebuah kantor perusahaan ternama. Setelah berbulan bulan bekerja di kantor tersebut kedudukannya semakin hari, makin naik, karena kerjanya yang memuaskan membuat atasannya bangga padanya. Tetapi pada suatu hari saat kantornya mengalami krisis dana, dan satu persatu karyawan harus di PHK, Hingga Tia pun menjadi salah satu dari karyawan tersebut. Setelah menganggur selama 2 minggu, Tia mendapat panggilan dari bagas, setelah lama tidak berkomunikasi akhirnya mereka pun bertemu, Bagas dan Tia bersepakat untuk bekerja sama membangun sebuah Yayasan untuk Membantu penyandang disabilitas, khususnya yang tidak bisa bicara atau mendengar agar bisa berkomunikasi dengan Bahasa Isyarat. Setelah Yayasan tersebut dibentuk, mereka mempromosikan Yayasan mereka di berbagai Media dan akhirnya banyak yang tertarik dan mendaftarkan keluarganya dalam yayasan tersebut. Tidak membutuhkan waktu setahun untuk membuat yayasan mereka berkembang pesat, mereka sudah bisa mempekerjakan guru komunikasi untuk para disabilitas, dan Mereka juga sudah bisa menampung lebih dari 50 penyandang disabilitas, Dan makin banyak juga orang-orang yang kagum terhadap Tia dan Bagas Karena Usaha dan Kebaikannya. Berkembangnya yayasan tersebut membuat Bagas dan Tia menerima banyak tawaran kerja sama dari berbagai perusahaan. Mereka Mampu membuat kedua orang tua mereka bangga terhadapnya dan Tia juga mampu menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki kekurangan juga bisa meraih kesuksesan. 

Pamit

Oleh : Muhammad Alfauzi Arif


   _dret drrt_ handphone Dina tiba² Ia meraih handphonenya dan melirik nama yang tertera. Ternyata itu adalah panggilan dari Fauzi. Dina langsung menekan ikon hijau. 

   "_Din, ada yang mau gw omongin_ ".ucap Fauzi di balik layar handphone.
"Apa?"tanya dina
" _Gw capek_ " jawab Fauzi dengan santai
Tiba-tiba perasaan Dina Nggk enak. Ia merasa ada yang tidak beres. 
" Ca-capek? Maksudnya?" Tanya dina dengan terbata².ia masih memikirkan apa yang di katakan Fauzi. 
" _Iya Gw capek dengan hubungan ini. Gw mau kita break_ "Ucapnya dengan santai. Tanpa memikirkan gimana perasaan dina. 
" lah kok langsung tiba-tiba gini. Kemarin kita baik² aja lah kenapa lo langsung minta break? Gw ada Slh sma lo?" tangis dina tak dapat ia tahan lagi. Ia terisak dalam.ia tak habis pikir dengan ucapan Fauzi. 
" _lo Nggk ada salah cuman, saya capek aja. Maaf_ "
"Zi lo candakan?iya kan?" Suara dina  terdengar sangat parau. Sakit? Yah jelas sakit.hati Dina sakit. Skit dengan apa yang baru saja di Katakan oleh Fauzi. 
" _Nggk din, Gw nggk bercanda gw serius_ "

    Diam. Dina terdiam cukup lama. Menetralisirkan pikirannya. Dina menarik nafas dalam.
"Ok, kalo itu mau lo. Gw terima" Sdh tidak ada lagi yang bisa di perbaiki sekarang. Dina sudah terlanjur sakit.. 
" _Maaf_ " Hanya satu kata yang mampu Fauzi ucapkan.
" Setelah ini, anggap aja kita tidak pernah saling kenal. Oky?" ucap dina dengan lantang yang di temani suara isakan dalam. 
" Knp?  Jdi gini caranya, setelah kita mempunya hubungan spesial dengan orang lain. Langsung Nggk mau saling kenal? Gitu?" Kata Fauzi tenang
"Nggk gitu, cuman Gw nggk habis pikir aja,hubungan kita berakhir seperti ini. Lucu yah" kata Dina dengan tawa yang dibuat²
" _Yah sekali lagi Gw minta maaf_ "
" Gw nggk tau harus maafin lo ato Nggk. Atau mungkin tidak. Rasa yang lo kasih sangat Sakit, Tapi yah Gw trima... Makasih atas Bahagia, air mata, dan kecewa yang lo berikn." Ucap dina Final. Lalu mematikan sambung Telpon tanpa mendengar balasan Fauzi. 
Siapa yang tidak merasa sakit ketika orang yang kita sayang Memutuskan hubungan secara sepuhan. Tanpa ada alasan yang logis.... 
_Awal yang menarik, akhir yang Pahit_ Gumam Dina

Kamis, 01 Oktober 2020

Nikmatin aja

Oleh:Gia Syahirah Amalia

Hidup itu pasti hanya sekali,lebih baiknya kau harus menikmati hidup dengan baik.Membuang buang waktu dengan hal yang tak penting pasti pernah semua dilakukan,lebih baiknya kurangi kegiatan yang seperti itu.Jangan pernah berhenti jadi baik,kau pasti tahu orang baik itu disukai banyak orang.Yaa tapi jika terlalu baik bisa juga dimanfaatkan,ataupun dibilang sok baik,itulah kehidupan orang orang.Dimana melihat tanpa tahu yang sebenarnya,hanya mengetahui sebuah nama tanpa tahu cerita.Tapi jangan lupa untuk selalu tersenyum, senyum itu ibadah.

Kata orang bahagia itu harus dibuat,kataku bahagia akan datang kapan saja.Tetap saja bahagia itu tidak selamanya menetap pasti akan tetap pergi.Banyak orang yang bahagia karena cinta,karena kata orang jatuh cinta itu menyenangkan.Tapi pasti orang tersebut akan tetap tersakiti oleh cinta.Itulah hidup bahagia nya seperti pasang surut,semua orang menginginkan kebahagiaan aku juga menginginkan nya.

Jadi,kalau aku sih lebih ke menikmati hidup dengan baik,susah senang nya semua harus dinikmati.Pasti ada dua tipe mengapa seseorang tidak menyukai kita,yaitu kita menikmati hidup sedangkan dia tidak menikmati hidupnya.Semua orang berhak melakukan apapun tidak ada batasan.Susah senang hidup kita tetap lah harus dinikmati jangan tergesa sampai kau tidak menikmati proses nya.

Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...