Senin, 07 Desember 2020

Nostalgia Hati

 Oleh: Nur Suci Qalbi. M

Seperti hal-nya rintik hujan, yang kehadirannya dirindukan setiap insan. Seperti sayup-sayup melodi, yang hadirnya meninggalkan bekas tak kunjung hilang,  Itulah kamu. Kamu, yang tak ku sangka pernah menjadi bagian dalam hidupku. Bagian dari tawaku, dan bagian dari kesedihanku. Kamu yang hangat, membuat sang mentari pun lupa untuk menyuguhkan sinarnya itu. Kesejukan yang kau berikan, membuat siapa saja mendambakan hadirmu.

Tapi sekarang kita yang dulu selalu bersama sudah lepas. Kau yang dulu pernah menjadi Hariku, sekarang tidak lain hanyalah orang asing yang bahkan tidak tahu namaku. Mungkin dulu itu bukan salahmu atau salahku, tapi salah kita karena mendahulukan ego sesaat yang membuahkan kata penyesalan. Sekarang ku tersadar, bahwa diriku sangat bahagia mengenalmu. Kenangan yang dulu membekas di hati seakan memaksa keluar tuk disambut kembali. Entah apa yang akan datang hari esok, Entah apa yang akan terjadi hari esok, Entah badai apa yang akan menghantam hari esok, Dan entah bunga apa yang akan bermekaran hari esok

Tak ada yang pasti tentang yang akan datang, Namun yang pasti adalah hari lalu dan saat ini, Yang masih kuhabiskan dengan hidupku. Sedikitnya melepas beban ini dengan sebuah kata yang kurangkai indah malam ini dan sedikit tangis kecil yang membasahi pipi, tak lupa tambahan hati sedikit membawa ilusi juga musik yang tergiang-ngiang di telinga, baik itu kanan atau kiri serta bayangan kau ada disini, Namun ku tau itu hanya bayangan yang ku harapkan ada disini, Harapanku saat ini, semoga kita bisa sama sama belajar dari setiap penyesalan yang kita sesali, dan juga bangkit dari kegagalan yang kita Alami. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...