Selasa, 05 September 2023

Energi nuklir sebagai energi alternatif

Energi nuklir dapat menjadi bahan pembangkit listrik dan merupakan alternatif bahan bakar yang dapat memperbaiki lingkungan. Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno menyampaikan energi nuklir merupakan alternatif yang harus dikaji bersama. Energi nuklir bisa menghasilkan produksi listrik secara konsisten untuk puluhan tahun, bahkan sampai 60 tahun.  

 

"Energi nuklir merupakan energi alternatif yang tidak terbantahkan, menjadi keniscayaan untuk kita memikirkan energi nuklir sebagai alternatif di masa mendatang. Energi nuklir teruji dari segi lingkungan hidup," jelas Eddy, di Ruang Pimpinan Komisi VII, Nusantara I, Senayan, Jakarta, Selasa (17/12/2019).

 

Politisi dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menyampaikan, perlu pemahaman lebih dalam lagi tentang penggunaan energi nuklir ini sebagai energi alternatif di masa mendatang. Membutuhkan kajian, dari segi kajian lingkungan hidup, dan kajian keamanan.

 

Pada dasarnya fasilitas nuklir dibangun harus mengedepankan faktor keselamatan dan keamanan yang tinggi. Oleh sebab itu perlu dikaji lebih mendalam tentang penggunaan lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang potensi gempanya rendah seperti Kalimantan, Kepulauan Bangka Belitung, dan di wilayah Jawa bagian utara. "Kita perlu antisipasi ke depannya masalah peningkatan teknologi, masalah keamanan pasti akan selalu ditingkatkan," ujar Eddy.

 

Menurutnya saat ini teknologi telah mengalami peningkatan secara signifikan, bahkan kalau dilihat sekarang ini kecelakaan di reaktor nuklir ini boleh di bilang relatif rendah. Meskipun demikian tetap membutuhkan sosialisasi tentang nuklir kepada masyarakat. "Harus ada kampanye nasional yang objektif dan mendidik bagi masyarakat untuk mereka memahami dan menerima energi nuklir sebagai energi masa depan," jelas Eddy. (eko/es)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jamu dengan Segudang Khasiat

  By: Nasyri’ah Nur Aisyah    Apasih yang pertama kali terlintas dipikiran kalian setelah mendengar kata 'jamu'? Dalam Peraturan Men...